Dinner Date

97 11 0
                                    

Hanbin menepati janjinya mentraktir Hao pergi makan malam berdua sepulangnya dari Kcon Jepang. Hanbin meminjam mobil manager. Manager mengizinkan karena percaya Hanbin dan Hao adalah member yang paling bertanggung jawab di ZB1, tidak akan terjadi masalah jika membiarkan mereka pergi berdua untuk melepas lelah sebentar.
Setelah berpamitan dengan para member yang sedang menyantap makanan pesan antar dan sogokan dua pizza ukuran besar dari Hanbin, mereka menuju ke basement tempat parkir mobil.

"Wah, ini pertama kali aku akan merasakan disetirin sama kamu." Hao berkata ketika mereka sudah berada di dalam mobil memasang sabuk pengaman.

"Hehe, tenang saja Hyung, semua orang bilang aku penyetir yang baik." Hanbin mengatur kaca spion dan kaca depan, menyalakan musik dari mp3nya yang disambung ke mobil dan mengatur volumenya pelan, lalu perlahan memundurkan mobil keluar dari parkiran. Satu tangan di belakang kursi Hao dan satu tangan memegang setir, menengok ke belakang.

"Wow, Shimkoong." Hao yang melihatnya berkata. Hanbin hanya tertawa.

Mobil keluar dari basement parkiran menuju jalan raya.

"Aku belum pernah belajar menyetir, sebenarnya ingin juga, tetapi kalau sekarang mungkin sulit karena aku orang asing di Korea. Lagipula kita akan mulai super sibuk. Sepertinya aku harus menunggu 2 tahun lagi jika ingin belajar. Hanbin sejak kapan punya SIM?"

Mobilnya berjalan dengan mulus di jalan raya. Hanbin membuktikan omongannya, cara menyetirnya baik sekali. Menjaga kecepatan dan jarak sehingga tidak ada gerakan tiba-tiba.

"Aku punya SIM sejak umur 20 tahun. Kupikir menyetir salah satu skill yang penting, jadi aku menyempatkan diri belajar.

"Ooh, sudah lumayan lama." Hao berkata, "Omong-omong, ke mana kita akan pergi?"

"Aku dapat info dari Hyung kenalanku, ada restoran Gopchang babi yang enak di dekat sini. Hao hyung suka Gopchang, kan?" Hao mengangguk semangat, agak tersentuh karena Hanbin ingat informasi yang sudah ia katakan berbulan-bulan lalu. Kalau tidak salah ia mengatakannya saat mereka mengobrol di sela-sela filming "Here I Am".

"Restoran itu berada di sekitar gedung agensi, jadi mereka menyediakan tempat privat untuk trainee atau artis yang tidak ingin menimbulkan kerumunan. Kurasa itu tempat yang sempurna." Hanbin menambahkan.

"Aku percaya pada pilihanmu. Sudah lama aku tidak makan Gopchang. Tapi, besok berarti kita harus olah raga, nih." Makanan kesukaan Hao itu penuh kolesterol, sementara mereka harus menjaga penampilan dengan ketat.

"Kita harus olah raga bersama besok." Hanbin menyetujui.

Perjalanan ke restoran tidak terlalu lama. Hao sibuk melihat pemandangan malam kota Seoul dan Hanbin fokus menyetir. Setelah sampai dan memarkirkan mobilnya, mereka memakai masker dan topi lalu keluar dari mobil dan berjalan masuk ke restoran.

"Ahjumma, aku sudah reservasi untuk 2 orang atas nama Hanbin." Hanbin menyapa ajuhmma di pintu masuk.

"Ooh, ya.. ya.. Di sini." Ahjumma yang ramah dan penuh senyum pemilik restoran mengarahkan mereka ke lantai dua dan ke ruangan tertutup.

Setelah Hao dan Hanbin duduk, melepas topi dan masker mereka, ahjumma menanyakan, "Aigoo, dua orang tampan ini mau pesan apa?"
Ahjumma sering mendapat customer trainee dari agensi di sekitar restorannya, tetapi ia harus mengakui, baru kali ini melihat dua orang dengan aura bersinar seperti kedua pemuda di hadapannya ini.

Short Story After the FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang