Hao's Birthday

106 10 0
                                    

"Hao-ssi kudengar hari ini ulang tahunmu? Selamat ulang tahun.
Siapa member pertama yang memberimu ucapan selamat ulang tahun hari ini?" MC menanyakan pertanyaan yang paling ingin diketahui Zeroses.

"Sebenarnya semalam aku sudah mau tidur jam setengah 12. Hanbin memintaku untuk jangan tidur dulu dan tepat saat pukul 12, dia mengucapkan selamat ulang tahun untukku." Hao mengatakannya sambil tertawa malu.

Hanbin yang mendengarkan di sebelahnya hanya tersenyum dan memberikan jempol. Namun sebenarnya di dalam hatinya, jantungnya berdegup kencang mengingat kejadian semalam.

Last night

"10..9..8..7..6..5.." Hanbin mulai menghitung mundur saat jam di dinding menunjukkan sesaat lagi hari berganti. Mereka tinggal berdua di ruang TV, member yang lain sudah pergi tidur duluan karena besok jadwal mereka dimulai jam 4 subuh dan akan berlangsung seharian. Hao tadinya sudah akan tidur juga. Tetapi Hanbin dengan tatapan mata ala Puss in Boot-nya memohon agar Hao menemaninya sebentar sampai jam 12 malam. Hao pun mengiyakan. Mereka duduk bersebelahan di sofa depan TV, dua kaleng zero cola yang sudah terbuka dan sepiring cemilan diletakkan di meja di depan sofa.

Hao tertawa menatap Hanbin. Keduanya berpegangan tangan. Hanbin mengayun tangan Hao seirama dengan hitungan mundurnya.

"4..3..2..1!

Hao, selamat ulang tahun!!!!"

Hanbin mengatakannya sambil tersenyum lebar. Matanya menyipit membentuk bulan sabit. Whisker dimplenya muncul. Hati Hao berdebar-debar. Siapa sih yang tidak senang diperlakukan seistimewa ini. Menghitung pergantian hari bersama, dan diberi ucapan selamat tepat ketika hari berganti. Hao tidak menyesal melewatkan waktu tidurnya jika dia bisa bersama dengan Hanbin seperti ini.

"Aku masih kesal kalah undian untuk mendampingimu saat live IG. Setidaknya sekarang aku bisa menjadi yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun untukmu." Hanbin berkata dengan tampang imut.

"Terima kasih, Hanbinnie." Hao berkata dengan tulus. Jika hari ulang tahunnya diawali dengan momen yang membahagiakan seperti ini, Hao yakin hari ini akan menjadi hari ulang tahun yang paling spesial seumur hidupnya.

"Aku punya hadiah untukmu." Hanbin berkata sambil mengeluarkan kotak kado kecil dari saku celananya.

Hao sedikit terkejut menerima kado tersebut dari Hanbin. Hanbin memberi gesture untuk membukanya, sehingga Hao langsung membuka bungkus kado itu. Di dalamnya terdapat kotak cantik dengan hiasan mawar. Hao membuka kotak itu dan mendapati kalung perak dengan liontin bermata biru dan putih yang indah.

"Woaaahh, cantik sekali." Hao memperhatikan detail kalung itu kemudian mengambilnya dan berniat langsung memakainya. Hanbin segera mengambil kalung itu dari tangan Hao dan membantu memasangkannya. Hao pun tersenyum puas setelah kalungnya terpasang, merasakan rantai perak melingkar di lehernya dan menyentuh liontin di dadanya berulang-ulang.
Hanbin tampak sangat senang karena Hao menyukai hadiahnya.
"Aku tahu kamu memilih kalung ini dengan hati-hati. Mulai dari kotak dan warnanya semua melambangkan ZB1 dan zerose. Hanbin is so toughtful." Ujar Hao.

"Ada 1 makna lagi. Kalung ini disebut dolphin necklace." Hanbin menambahkan.

Mata Hao membelalak terkejut. Kenangan momen awal kedekatan mereka di Boys Planet kembali muncul di ingatannya. Saat Hao dan Hanbin mengobrol panjang lebar dan saling mengenal dalam perjalanan syuting MV Here I Am. Ada gambar lumba-lumba di dinding bus yang mereka tumpangi. Hanbin menanyakan bahasa Cina lumba-lumba pada Hao sebagai basa basi untuk mencairkan suasana. Dari situ, percakapan mereka mengalir tidak berhenti and the rest is history. Sejak saat itu, lumba-lumba menjadi salah satu kenangan spesial mereka.

Perasaan Hao membuncah di dadanya. Hanbin selalu mengingat detail terkecil tentang mereka, Hao sangat terharu. Sebagai birthday boy, Hao merasa bisa meminta apa saja hari ini.
"Now, Where is my kiss?"
Hanbin yang terkejut mendengar permintaan Hao langsung memerah. Hao yang melihatnya hanya tersenyum tidak peduli. Hao lalu memejamkan matanya.

Melihat Hao yang serius menantikan ciumannya. Hanbin akhirnya menyerah. Dengan jantung berdebar, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Hao, lalu..

Cup.

Hanbin mencium pipi Hao.

Hao membuka matanya dan langsung berkata protes kepada Hanbin, "Yah, kalau aku mau ciuman di pipi aku akan memintanya kepada Arin dan Ahyoon. Bahkan Gyuvin dan Yujin akan melakukannya untukku."

"Cium aku dengan benar." Kata Hao sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
Hanbin merasa sangat gemas melihatnya.

"Baiklah, baiklah.." ujar Hanbin.

Meskipun sekarang rona merah sudah mencapai lehernya, namun Hanbin tidak akan menolak permintaan Hao di hari ulang tahunnya.

Kali ini mereka berdua saling bertatapan. Hanbin lalu mendekatkan wajahnya. Ia yang lebih dulu memejamkan mata sambil memiringkan kepalanya. Ketika Hao merasakan sentuhan bibir Hanbin, barulah ia memejamkan matanya juga.

Hanbin meletakkan tangannya di tengkuk Hao, menariknya untuk memperdalam ciuman, namun tetap dengan lembut.. lembut sekali. Saat itulah ia merasa, sepasang lengan merangkul pinggangnya, menyatukan tubuh mereka mendekat. Hao balas memciumnya. Selama beberapa saat, mereka berdua larut dalam ciuman. Saling mencurahkan perasaan.

Mereka melepaskan ciuman pada saat yang hampir bersamaan, kembali saling menatap. Hao tidak akan pernah bosan menatap mata Hanbin. Ia bisa merasakan cinta yang besar untuknya dari mata Hanbin yang selalu berbinar-binar itu. Hao yakin matanya pun menunjukkan hasrat yang sama.

Hanbin kembali tersenyum menunjukkan whisker dimple-nya, menyatukan dahi mereka.

"I love you so much."

"I love you too, Hanbinnie."

Hao lalu mengambil zero cola di meja, "Ayo bersulang untuk hari-hari kita bersama ke depannya." Hanbin mengangkat kalengnya juga, lalu melakukan toast dan meminumnya.

Hanbin tidak lupa membuka kamera handphonenya untuk berfoto bersama. Hao dengan senang hati berpose, melakukan tie tie sambil mengangkat kalung pemberian Hanbin dengan jarinya.

Mereka kemudian bersiap untuk tidur. Membereskan kaleng dan sisa cemilan ke dapur.
"Ah, aku lupa belum minum suplemen hari ini." Hao berkata sambil mengambil botol vitamin, membuka dan mengambil satu kapsul, lalu langsung meminumnya dengan zero cola.

"Hao!!!" Hanbin tidak sempat menghentikan Hao.

Sebelum mereka tidur, Hao hanya bisa mendengarkan omelan protes Hanbin yang memaksanya berjanji untuk tidak mengulangi hal yang sama lagi.

Fin.

Short Story After the FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang