ZB1 Airport Fiasco

225 19 11
                                    

"JANGAN DORONG!! JANGAN DORONG!!" Para bodyguard terdengar berteriak di antara ratusan fans.

Zhang Hao yang sedang berjalan pelan di belakang Hanbin, terkejut mendengarnya. Sebelum ia sempat menengok untuk melihat situasi, Zhang Hao merasakan tubuhnya terdorong ke samping secara tiba-tiba. He was caught off guard. Zhang Hao pun oleng dan terjatuh berlutut bersama bodyguard yang terdorong bersamanya itu.

Situasi langsung bertambah kacau dan teriakan fans semakin keras melihat Zhang Hao yang terjatuh.

Hanbin langsung berbalik saat mendengar teriakan para bodyguard, namun kejadiannya terjadi begitu cepat. Ia belum sempat bereaksi dan hanya dapat melihat kejadian itu di depan matanya. Namun ia langsung bergegas menolong Zhang Hao.

"Hyung! Tidak apa-apa?"
Hanbin berlutut untuk memegang pundak Zhang Hao dan membantunya berdiri.

Member lain sama terkejutnya dengan kejadian itu, namun para bodyguard langsung menggiring mereka lebih cepat memasuki pintu imigrasi, sebelum situasi lebih memburuk. Mereka hanya bisa mengikuti arahan sambil beberapa kali menengok ke belakang dengan cemas.

"Ah, aku tidak apa-apa, Hanbinnie." Zhang Hao berkata sambil memegang lengan Hanbin untuk berdiri.

"Zhang Hao shi, Sung Hanbin shi maaf saya kehilangan keseimbangan. Ayo kita percepat jalannya ke pintu imigrasi." Bodyguard yang ikut jatuh bersama Zhang Hao langsung berdiri dan bertindak cepat menggiring kedua orang itu melewati pintu imigrasi juga. Tempat di mana fans tidak bisa mengikuti mereka lagi.

Ketika member yang lain akhirnya melihat Hanbin dan Hao masuk ke area imigrasi, wajah mereka langsung terlihat lega. Mereka pun langsung menghampiri dan mengelilingi Zhang Hao.

"Hyung, baik-baik saja?" Kata Yujin khawatir.

"Ada yang luka?" Sambung Gunwook

"Eohh, aku tidak apa-apa kok. Aku hanya terkejut saja." Zhang Hao membalas tatapan mereka satu per satu untuk meyakinkan mereka.

Yang lain tidak berkata apa-apa, namun menyempatkan untuk sekadar menepuk punggung atau mengusap pundak Zhang Hao.

Setelah itu mereka melanjutkan proses imigrasi sambil membicarakan kekacauan tadi, merasa shok karena ini pengalaman pertama mereka. Mereka senang dengan antusiasme fans tetapi menyesalkan mereka yang tidak mematuhi aturan dan saling mendorong. Obrolan mereka berlanjut sambil berjalan ke ruang tunggu boarding.

Lengan Hanbin masih merangkul pinggang Zhang Hao untuk berjalan bersama dan  Zhang Hao membiarkannya untuk membuat Hanbin merasa tenang.

Sebenarnya lututnya yang menjadi tumpuan saat jatuh tadi terasa sakit, namun Zhang Hao tidak mengatakan apa-apa ke para membernya takut mereka terlalu khawatir. Ia berencana memeriksanya sebentar di toilet sebelum boarding pesawat.

"Hyung, aku ke toilet sebentar." Zhang Hao mendekati manager hyung dan berkata.

Manajer hyung mengangguk dan berkata, "Gunakan yang paling ujung, di sana yang paling sepi dan ada staf yang menjaga."

"Oke, hyung." Zhang Hao beranjak. Ia merasakan Hanbin masih menatapnya khawatir, namun Zhang Hao tidak berkata apa-apa.

Begitu masuk ke toilet, Hao meletakkan tas dan jaketnya kemudian menggulung celana kaki kirinya perlahan-lahan. Ketika lututnya terlihat, benar saja ada luka lecet berdarah di sana. Hao sempat agak terseret saat jatuh, dan bahan celananya yg keras menggesek lututnya sampai luka. Hao segera mengambil tissue dan membasahinya dengan air, bermaksud membersihkan lukanya.

Saat itulah pintu toilet terbuka dan Hanbin melangkah masuk. Hanbin melihat pemandangan Hao yang sedang berlutut dengan kaki kanannya untuk membersihkan darah di lutut kirinya. Mulutnya langsung menganga. Zhang Hao merasa tertangkap basah.

"Hao hyung, kakimu luka!!" Hanbin langsung mendekat dan ikut berlutut di depan Hao. "Kenapa tidak bilang apa-apa? Apakah sakit sekali?" Nada suaranya sangat khawatir.

"Aku juga baru tahu. Lututku agak perih jadi aku memeriksanya barusan dan ternyata memang berdarah. Tidak terlalu sakit, kok." Hao langsung menjawab, entah kenapa merasa sedikit bersalah karena membuat Hanbin khawatir.

"Sini hyung, aku bantu bersihkan." Hanbin menarik Hao berdiri, masuk ke salah satu cubicle toilet dan menurunkan tutup toilet agar Zhang Hao bisa duduk. Setelah itu, Hanbin mengambil tissue basah dari tangan Hao dan mulai menunduk membersihkan darahnya. Hao ingin protes, tetapi tatapan Hanbin membuatnya terdiam, jadi dia membiarkan dongsaengnya itu membersihkan lukanya.

"Ahh, pelan-pelan." Zhang Hao meringis menahan sakit.

Hanbin langsung mendongak menatapnya, "Maaf hyung, darahnya sudah agak kering jadi susah dibersihkan." Hao hanya mengangguk.

Setelah itu Hanbin membuka tasnya, merogoh isinya lalu mengeluarkan pouch agak besar. Di dalamnya, terdapat obat luka dan plester.

Hao agak terkejut, amused melihatnya. "Kamu bawa perlengkapan P3K?"

Hanbin tertawa kecil. "Aku gugup dengan tugas resmi pertamaku sebagai leader ZB1. Jadi aku ingin memastikan semua tersedia dan siap jika para member membutuhkan apa pun."

Zhang Hao mengambil tas Hanbin dan menaruhnya di pangkuannya lalu melihat isinya. Di dalamnya ia melihat, ada snack, tissue basah, tissue kering, hand sanitizer, pouch transparan yang kelihatannya berisi vitamin, obat demam, obat mag, dan obat umum lainnya, ada power bank kecil, colokan universal, alat tulis, notes, kaos kaki, earbud, bahkan penutup mata.

"Woah, ini seperti kantong Doraemon." Hao berseru kagum. "Semua yang mungkin kita butuhkan ada di sini. Persiapan yang baik sekali, kamu memang penuh pemikiran. Mirip tas yang disiapkan ibu-ibu kalau lagi membawa anaknya."

Wajah Hanbin mulai memerah sambil tertawa malu, namun ia tetap melanjutkan tugasnya mengoleskan obat lalu memplester lutut Hao. "Sudah selesai, Hyung."

Hao yang masih mengutak-atik isi tas Hanbin, mendongak lalu melihat lututnya sudah terplester rapi. "Terima kasih, Hanbinnie. Sudah tidak sakit lagi sekarang."

Hanbin mengambil tasnya agar Hao bisa menurunkan gulungan celananya.

"Maaf karena aku tidak menjagamu dengan baik, Hyung. Aku merasa gagal di tugas pertamaku." Hanbin tampak kecewa.

"Ini bukan salahmu, Hanbinnie." Hao memrotes sambil mengusap lengan Hanbin. "Kejadian hari ini tidak bisa diprediksi. Akan selalu ada kemungkinan oknum fans yang tidak tertib. Bodyguard dan staf bandara sudah berusaha yang terbaik."

"Tetap saja. Selanjutnya aku akan berjalan paling belakang agar aku bisa mengawasi semua member dan memastikan mereka baik-baik saja." Hanbin berjanji.

"Kalau begitu, aku akan menemanimu di belakang." Hao menimpali.

"Hyung, lain kali kamu harus bilang padaku kalau ada apa-apa. Aku terkejut sekali barusan." Hanbin berkata sambil cemberut.

"Aku tidak ingin membuat para member khawatir. Lagipula ini cuma luka kecil, tidak akan berpengaruh pada performance kita di Kcon." Zhang Hao berkata, namun dia melihat pandangan tidak setuju Hanbin.
Akhirnya Hao mengalah.

"Baiklah, baiklah. Lain kali aku akan bilang kalau ada apa-apa. Tapi hanya padamu, leader."

Hanbin pun tersenyum puas.

"Untuk yang ini, jangan bilang apa-apa pada manager dan member kita yang lain, ya. Ini betul-betul luka kecil saja." Ujar Hao.

"Baiklah. Tapi kita bilang apa pada mereka di luar, kenapa kita berada di toilet selama ini. Nanti mereka berpikir macam-macam." Hanbin berkata setengah bercanda, setengah serius.

"Hahahaha, kita biarkan saja mereka berimajinasi sesuai keinginan." Zhang Hao tidak mundur.

Keduanya pun tertawa, kemudian keluar dari toilet berbarengan. Mereka disambut tatapan penuh tanya dari staf yang berjaga di luar.

Akan tetapi, kalaupun ada member yang penasaran tentang Hao dan Hanbin, mereka tidak mengatakan apa pun.

Fin.

Short Story After the FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang