Choosing the Leader

145 17 0
                                    

Timeline kita mundurkan sedikit di hari sebelum pengumuman leader.

"Guys, ayo kita berkumpul di ruang tv. Ada yang mau dibicarakan." Jiwoong memanggil member yang lain satu per satu ke kamar mereka.

Para member segera menghentikan aktivitas mereka dan menuju ruang TV. Mereka lalu duduk di sofa. Matthew, Jiwoong, Hanbin, dan Hao di sofa tengah, Ricky dan Taerae di sofa samping. Yujin, Gyuvin, dan Gunwook duduk di bean bag membentuk lingkaran.

"Tadi aku mendengar dari manager hyung, besok kita akan mengadakan pemilihan leader dan akan difilmkan untuk konten reality show kita. Aku ingin kita berbicara bebas malam ini, mengeluarkan semua pendapat dan isi hati kita sebenarnya tanpa harus mengkhawatirkan kamera yang berputar, tentang siapa yang kita inginkan untuk jadi leader ZB1." Jiwoong memulai. "Besok saat syuting, kita bisa menyampaikan hasilnya dengan cara yang menyenangkan."

Para member yang lain langsung menyetujui, mereka saling berpandangan satu sama lain dan mulai berpikir.

"Menurutku calon leader yang terbaik adalah kalian bertiga para Hyung line, Jiwoon hyung, Hao, dan Hanbin hyung." Matthew yang pertama berbicara, tetap dengan tongue slipnya memanggil nama Jiwoong.

Maknae line langsung mengangguk menyetujui.

"Sebelum lebih jauh, aku ingin mengatakan sesuatu. Menurutku, untuk menjadi leader tidak perlu yang tertua. Kalian tidak perlu merasa harus memilih aku, hanya karena aku yang tertua. Aku tidak masalah jika yang lain menjadi leader. Kalian harus memikirkan siapa yang akan me-lead kita di setiap acara resmi, memulai greetings, menyampaikan speech saat acara musik atau penghargaan. Di luar itu, siapa yang bisa memimpin saat kita berlatih dance dan lagu, yang kalian merasa nyaman untuk menjadi tempat mengadu saat ada masalah, baik masalah diri sendiri, antar member, atau masalah dengan agensi. Yang bisa kita percaya untuk menyampaikan aspirasi dan jadi jubir kita ke agensi." Jiwoong berkata panjang lebar.

Setelah itu semua member terdiam dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing untuk beberapa lama, menimbang dan memikirkan dengan serius siapa yang akan menjadi leader mereka untuk 2,5 tahun ke depan. Sosok seseorang langsung terbayang di pikiran mereka.

"Aku... ingin menyampaikan sesuatu juga." Zhang Hao memecah keheningan. "Seperti yang Jiwoong hyung katakan, menjadi leader berarti menjadi speaker utama untuk grup kita. Baik di depan kamera maupun di belakang kamera. Kita terutama akan aktif di Korea, sebagai non native speaker, aku yang sekarang, merasa masih kurang dalam hal itu. Aku takut akan banyak kendala bahasa untuk menyampaikan hal-hal yang penting bagi grup." Zhang Hao berusaha menyampaikan sebaik mungkin.

"Jadi untuk saat ini, aku tidak ingin mengajukan diri untuk menjadi leader." Zhang Hao berhenti sejenak, tetapi langsung melanjutkan, "Tetapi, aku akan mendukung 100% siapa pun yang terpilih menjadi leader. Apabila kita ada jadwal acara di luar negeri, aku percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggrisku, jadi aku akan membantu berbicara." Ricky dan Matthew mengangguk menyetujui.

"Selain itu, aku tidak masalah jika untuk waktu yang singkat. Tetapi untuk mengurus kalian berdelapan untuk beberapa tahun ke depan, membayangkannya saja aku sudah merasa lelah." Hao menambahkan dengan nada bercanda untuk meringankan suasana.

Semua member lain langsung tertawa mengerti, Hao si introvert seorang diri di antara mereka ekstrovert. Setelah itu suasana menjadi lebih ringan.

"Kalau begitu aku ingin bicara sejujurnya." Tanpa disangka, Yujin yang biasanya paling pendiam di antara Hyung-nya, mulai berbicara. "Perkataan Jiwoong-hyung tentang seorang leader yang membuatku nyaman untuk bicara apa saja dengannya. Bagiku itu adalah Hao hyung yang sudah lama bersamaku sejak dari Yuehua, dan Hanbin hyung." Karena Hao sejak awal tidak ingin menjadi leader, Yujin fokus berbicara kepada Hanbin.

Short Story After the FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang