Chapter 5

342 31 12
                                    

Warning!!
Typo bertebaran.

Bel tanda pulang telah berbunyi kini ketiga sahabat itu tengah berada di parkiran rencana nya sih mau langsung pada pulang kecuali Zea tentunya kan ia harus kerja, tapi rencana nya harus tertunda  karena nyatanya ia dan beberapa murid lain nya hanya bisa memasang wajah jengkel nya karena Natha cs dan Kia+Amel justru tengah membuat drama picisan tepat di depan gerbang sehingga menghalangi jalan orang lain.

"Duh kapan sih ini selesai nya, lama banget" gerutu Zea dan beberapa murid lain nya.

"Benar banget gak bosen apa yah bikin drama mulu heran deh gw" sahut salah satu siswi yang juga jengah.

"Eh, lo siapa?" kaget Zea, dan reflek bertanya.

"Hehehe kenalin gw Tania dari kelas XI IPS 1, lo pasti Zea kan salah satu dari ARLAZ" kening Zea berkerut tak kala mendengar perkataan siswi tersebut, bukan, bukan karena perkenalan nya tapi karena siswi tersebut menyebut nama yang begitu asing menurutnya.

"ARLAZ maksud nya" bingung nya.

"Iya Arlaz, lo sama dua temen lo anggota Arlaz kan" ujar nya sambil tersenyum lebar.

Zea hendak bertanya lagi tapi tiba tiba ingatan asing kembali masuk, kemudian ia mengangguk kan kepalanya tanda mengiyakan.

"Bukan anggota kok, itu tu nama circle kita Arlaz singkatan dari Ar di ambil dari nama tengah Zara z.A.R.a terus La di ambil dari nama belakang Zila z.i.L.A yang terakhir Z dari nama depan gw Z.e.a gitu" jelas panjang lebar Zea.

"Oh kirain Arlaz tu nama anggota geng atau apalah" Tania mengangguk kan kepalanya tanda mengerti.

"Bukan kok, eh tapi btw kok lo tau tentang Arlaz sih" tanya penuh selidik Zea.

"Ya tau lah Tania gitu loh, apa sih yang gak Tania tau" sombongnya sambil mengibaskan rambutnya nya.

"Cih sombong " balasannya sambil menatap Tania dengan julit.

"Heh apa an nih ramai ramai" timbrung Zila sambil menyembulkan kepalanya dari jendela mobil.

"Ga papa kok, cuma lagi kenalan aja" balas Zea.

"Oh kirain ada apa an" lesunya karena ia kira ada gosip terbaru.

"Eh siapa nih" ujar Zila.

"Gw Tania dari kelas XI IPS 1, lo gak perlu kenalan gw tau kok lo Zila, dan yang di samping lo Zara iya kan" serobot nya ketika Zila hendak mengenalkan dirinya.

"Ra coba lo samperin ke depan bubarin deh biar kita gak lama lama disini" ujar Zea pada Zara.

"Gak ah males"

"Ayo lah Ra biar kita cepat pulang, lagian lo kan bisa bela diri nanti kalau lo di apa apa in kan tinggal lo tendang aja" bujuk Zea dengan wajah di imut imut kan.

"Anjir ekspresi lo biasa aja kali jijik gw liat nya, lagian lo juga bisa bela diri juga kali bukan cuma gw doang" balas Zara dengan sebal.

"Ayo lah Ra lo pisahin mereka, besok gw traktir deh, lagian juga yang bisa bela diri itu kan Audrey bukan gw" lanjut nya dalam hati.

"Oke sip gw berangkat sekarang" balas Zara dengan semangat nya.

"Si anjir di bilang mau di traktir jadi semangat benar, mau heran tapi itu Zara," cengo nya.

Zara melangkah kan kakinya mendekati drama di gerbang sekolah tersebut.

Sedangkan disisi Natha cs. "Natha aku ikut kamu dong plis, aku gak bawa mobil loh" mohon Kia.

"Gak" Jawab singkat Natha.

"Natha masa kamu tega sih biarin aku naik taksi, ntar kalau aku di culik gimana"

"Gak usah lebay deh, seolah olah lo gak pernah naik taksi aja" sambar Dirga dengan sinis nya.

"Apa an sih lo ikut campur aja"

"Ehemm, mohon maaf para tuan muda dan nona muda, tolong kalau mau bikin drama tu jangan di depan gerbang, bisa kan kalau mau bikin drama di lapangan atau gak di roftop sekalian biar gak ganggu orang lain yang mau lewat, di kira kita gak capek apa liatin drama kalian mulu" ujar Zara sinis.

"Eh neng Zara mau pulang neng" jawab basa basi Darren.

"Enggak, mau kayang, ya pulang lah ya kali mau kayang, makanya kalian minggir ini orang orang pada mau lewat di kira jalan punya bapak lo apa"

"Santai aja dong gak usah nyolot gitu" balas Amel.

"Mau caper lo ikut campur urusan kita" lanjutnya

"Caper, ya kali gw caper ga ada kerjaan amat, lo pada kali yang caper sengaja yah bikin drama persis di depan gerbang biar banyak yang liatin" ujar Zara dengan nyolot.

Sedangkan Kia masih berusaha membujuk Natha untuk mengantarkan nya.
Di sini lain Amel dan Zara malah masih asik adu bacot.

"Gimana sih kok malahan Zara ikut bikin rusuh sih" heran Zea sambil geleng-geleng kepala.

"Ra udah ngapain sih lo malahan ikut ngebacot" lerai Zea sambil menarik tangan Zara.

"Udah deh kalian ngapain sih malah bikin drama di depan gerbang, tempat yang lain kan masih bisa, kalian nyadar gak sih kalian tu ngalangin jalan orang lain"

"Jadi pils lah kalian minggir kita tuh capek pengin cepat pulang"  ujar nya sambil melihat mereka satu persatu dengan tatapan tajam nya, kemudian ia berbalik dan menaiki Scoopy nya

Tin tinnnnnn. Setelan nya Zea melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi sehingga hampir saja menabrak motor Dirga dan Darren, semua siswa/i yang masih berada di parkiran menatap kaget dengan keberanian Zea yang hampir menabrak motor angota Aodra.

"Anjir hati hati dong bawa motor nya, hampir aja gw ketabrak" teriak Dirga ,dengan nada kesalnya.

"Anjir pelan pelan Zea" teriak Darren.

"Zara ayo buruan pulang, gw mau sleep, males gw di sini" teriak Zila membuat perhatian beberapa orang teralihkan kepada nya.

"Sebelum gw pergi gw saranin deh biar lo pada jangan ngehalangin jalan orang" ujar nya sebelum melangkah kan kakinya pergi.

"Ya udah yuk pulang, gw juga capek" ajaknya dan langsung masuk ke sisi kiri mobil Zila.

Tin.tinnnn anggota Aodra memilih menepikan motor nya dari pada tambah   malu karena telah ada yang menegurnya.

Para siswa/i yang hendak pulang langsung saja berbondong bondong keluar gerbang.

Sedangkan disisi Aodra. "Ren lo kenal tadi siapa yang mau nabrak kita" ujar Dirga menggebu gebu.

"Tadi itu Zea teman sekelas gw" balasannya tak kalah menggebu gebu.

"Zea berani banget tu cewek" balasnya sinis.

"Udah lah biarin aja, lagian juga kita yang salah ngapain juga kita berhenti di depan gerbang, udah yuk pulang aja" lerai Naufal agar urusan nya tak berkepanjangan.

"Gw balik dulu" celetuk Angkasa mendapatkan anggukan kepala dari sahabat nya, kemudian ia melajukan motornya meninggalkan kawasan I.H.S

"Natha aku ikut yah" rengek manja Kia.

"Gak, cabut" balasnya dingin kemudian ia melajukan motornya di ikuti oleh sahabat nya.

"Iihhh Natha kok aku di tinggal sih" teriak nya sambil menghentak hentakan kakinya kesal.

"Udah deh mendingan kita pulang aja" ujar Amel yang jengah dengan Kia.

"Ya udah yuk" pasrah nya.
















Bersambung
_______________

Zea Sang Figuran (HIATUS!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang