Akhirnya setelah sekian abad Hiatus bisa up juga.
Happy reading!!
Zea sekarang tengah berada di apartemennya, tadinya ia akan langsung ke cafe tempat ia kerja tapi ternyata ia mulai kerja jam 17:00 sedangakn sekarang masih jam 15:40 masih ada waktu untuk ia mampir ke apartemen nya, "Kenapa gw kayak familiar sama nama orang orang di sini dan tempatnya juga, tapi gw gak pernah denger nama marga Alexander perasaan gw gak nolep nolep amat deh" monolog nya sambil mengerutkan keningnya bingung.
"Tau ah masa bodo, ntar gw cari tahu lagi aja, sekarang mending gw mandi dulu aja" monolog nya cuek dan kemudian ia melangkah kan kakinya untuk mandi.
___________
"Sialan lo benar benar sialan" desisnya, matanya menyorot tajam sebuah foto yang penuh dengan coret coretan tak jelas di depannya.
"Arghhh kenapa lo selalu lebih sempurna dari pada gw" tangannya bergerak mengambil sebuah pisau lalu melemparkan nya tepat di bagian wajah foto tersebut.
Tak lama dari itu bibir nya tiba tiba terangkat membentuk sebuah senyuman mengerikan yang di susul dengan tawa menggema dari nya.
Ia kemudian meredakan tawa nya matanya kembali menyorot tajam kedepan. "Lihat aja kebahagiaan lo gak akan lama lagi, gw pasti in itu" kakinya melangkah menuju sudut yang berbeda dari tempat nya semula, tangannya terangkat mengelus figuran foto di depannya. Matanya perlahan lahan menunjukkan kelembutan dan obsesi gila di dalam nya.
"Kamu tenang aja, aku pasti in kamu akan jatuh kepelukan aku" Suara nya yang lembut itu mengalun merdu di keheningan ruangan tersebut.
Sedangkan dalam benak nya telah tersusun berbagi rencana untuk mendapatkan nya kembali.
__________
Butuh waktu tiga puluh menit dari apartemen yang Zea tinggali ke tempat ia kerja part time.
Zea berdiri di depan cafe yang lumayan ramai itu guna menelisik tempat tersebut, sebelum ia melangkah kan kakinya ke dalam cafe tersebut.
Kaki yang terbalut sneakers tersebut melangkah dengan cepat ke bagian belakang guna mengganti pakaian dengan seragam kerja nya.
Tangannya terangkat membuka loker yang berisi seragam dan beberapa peralatan lain nya.
"Baru datang Ze" sebuah suara menginterupsi nya dari belakang.
"Astaga.... ngagetin aja sih mba," menolehkan kepalanya ke arah suara sambil mengelus dadanya kaget.
"Hehehe sorry sorry kalau Lo kaget" cengir nya.
"Gak papa kok mba...... Iya nih soalnya jalanya agak macet dikit" jawaban nya sambil tersenyum kecil.
"Ya udah buruan, soalnya cafe lagi rame nih,....... kalau gitu gw duluan yah" jawab nya sambil melenggang pergi dari hadapan nya.
Entah mengapa Ia merasa seolah olah ia telah terbiasa dengan ini semua, "Udah lah ngapain sih mikir in yang gak penting mendingan gw ganti baju aja" monolog nya cuek.
Sesegera mungkin ia mengganti pakaian nya dengan seragam kerja nya.
Saat sedang asik dengan kerjaan nya Zea di panggil salah satu rekan kerja nya.
"Zea sini bentar dong"
Zea yang mendengarnya segera menghampiri Mba Dini, orang yang memanggil nya.
"Kenapa mba?"
"Ze gw mau minta tolong anterin ini ke meja no 33 lantai 2, soalnya gw mau ke toilet udah gak tahan banget"
"Oh iya mba, sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zea Sang Figuran (HIATUS!!)
Genç KurguZea kira hidup nya akan berakhir setelah kejadian itu, tapi ternyata takdir berkehendak lain. Zea kembali hidup di raga salah satu tokoh dalam novel. Tidak, Zea tidak masuk raga protagonis maupun antagonis, tapi Zea masuk dalam raga figuran iya FIGU...