On Going Di Karyakarsa Aqiladyna.
Isi Novel Forbidden Love berbeda dengan Cerpen Forbidden Love.Sudah sepekan sejak pernikahan hanya sehari kebersamaan Ruby dan Kaynen karena lelaki itu diharuskan berangkat ke luar kota demi urusan bisnis dan sampai detik ini belum kembali. Hanya pesan singkat yang diterima Ruby dari ponselnya memberitahukan kabar lelaki itu kemungkinan dua atau tiga hari lagi akan pulang.
Usai pernikahan mereka pun tidak melakukan perjalanan bulan madu, karena kesibukan Kaynen yang sangat padat. Hal itu sama sekali tidak membuat Ruby kecewa, malah ia bersyukur kebersamaannya dengan Kaynen hanya sedikit bahkan mereka belum melewatkan malam pertama sebagai suami istri.
Ya karena Ruby belumlah siap, dan Ruby bersyukur Kaynen tidak memaksanya, saat malam itu berusaha membantunya melepaskan gaun pengantinnya— setelahnya Kaynen memilih tidur tanpa menyentuh Ruby.
"Apa dipajang di sini saja Nyonya?" tanya seorang lelaki paruh baya membawa pigura besar yang masih bersampul kertas coklat.
"Ya Paman Arwan," jawab Ruby menyebut nama lelaki itu. Paman Arwan adalah tukang kebun yang membantu mengurus rumah ini. Tidak hanya Paman Arwan yang diperkerjaan, seorang wanita paruh baya bernama Bibi Rumi juga telah lama melayani rumah ini dari memasak dan membersihkan rumah. Namun Bibi Rumi hanya tidak bermalam, beliau akan datang di pagi dan pulang di sore hari. Kedua pelayan ini sebelumnya sudah bekerja mengabdi pada keluarga Volker.
Paman Arwan merobek kertas yang menutupi pigura memperlihatkan potret foto pernikahan Ruby mengenakan gaun pengantin bersama Kaynen. Kini foto itu telah terpajang di dinding ruang tamu.
"Wah Nyonya sangat serasi bersanding dengan Tuan."
Ruby hanya terdiam atas pujian Paman Arwan, lantas berlalu meninggalkan ruang tamu menuju lantai atas.
Saat Ruby melangkah ingin ke kamarnya kakinya tertahan memperhatikan Bibi Rumi berada ruang kamar yang pintunya dibiarkan terbuka tepat di samping kamarnya. Sejak Ruby tinggal di rumah ini, baru pertama kalinya Ruby melihat seluruh ruangan kamar itu yang sama sekali tidak pernah dibuka, bahkan ke lantai tiga pun kaki Ruby belum menginjak sampai ke sana karena rumah ini yang terlampau luas, dengan bangunan kokoh bergaya klasik modern.'Bukankah kamar itu memang kosong. ' Ruby melangkah berdiri di ambang pintu menyapu pandangannya pada sekeliling kamar yang luas. Harum cemara menguar di indra penciumannya, wangi yang sangat berbeda dari kamar lainnya. Nampak terlihat tempat tidur berukuran besar dan dilengkapi funiture yang pastinya berkualitas mahal.
Bibi Rumi baru menyadari kehadiran Ruby saat selesai menyapu lantai kamar itu.
"Nyonya."
"Bibi sedang apa?"
"Membersihkan kamar ini Nyonya, hanya sekedarnya saja biasanya petugas home cleaning service lah yang dipanggil sebulan sekali untuk membersihkan keseluruhan rumah ini."
"Kamar ini memang tidak ada yang menempati Bi?" tanya Ruby memasuki ruangan.
"Dulunya ada," jawab Bibi Rumi mengerutkan kening Ruby hingga tatapannya mengarah pada wanita paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love (Novel)
RomanceRomance~ berbeda dengan Cerpen Hati Ruby terombang ambing dalam mahligai pernikahannya bersama Kaynen Malik usai kehadiran Kakak iparnya Barra Volker yang tinggal di rumahnya. Barra Volker- lelaki itu menyimpan sejuta pesona yang perlahan meluluh la...