On Going Di Karyakarsa Aqiladyna.
Isi Novel Forbidden Love berbeda dengan Cerpen Forbidden Love. Silakan mampir di sana ya.
21.9.23Kaynen memasuki rumahnya tepat jarum arlojinya menunjukkan pukul 11 malam, hari ini ia pulang terlambat dan pasti istrinya Ruby sudah tertidur di kamar. Namun Kaynen yakin kepulangannya tidak pernah ditunggu Ruby, sikap Ruby yang penuh kehati-hatian sangat sulit terjangkau olehnya.
Jalan Kaynen menuju tangga seketika tertahan menatap pada cahaya lampu area dapur yang masih menyala. Berniat untuk memadamkan lampu itu Kaynen melangkah menuju ruangan dapur. Namun tubuhnya bergeming memandangi di kejauhan pada meja makan seseorang duduk di kursi menumpukan kepalanya pada sisi meja.
'Ruby,' Kenapa wanita itu tidur di meja makan?
Kaynen melangkah mendekat, ia mengamati makanan berada di atas meja, semua menu adalah kesukaannya tatapannya kembali pada Ruby dan tangannya terulur menyentuh helaian rambut wanita itu hingga terjaga.
Ruby membuka kelopak matanya, mengangkat kepalanya, tatapannya bertemu pada Kaynen yang berdiri di sisi kursi seketika membuatnya terkesiap mengambil posisi berdiri."Kaynen." Keseimbangan Ruby goyah hampir saja ia jatuh, kalau saja Kaynen tidak menahan tubuhnya dengan merangkul pinggangnya.
Deg, Ruby tercengang dan membeku saat jarak semakin merapatkanya pada Kaynen.
"Kamu hampir jatuh?" bisik Kaynen.
"Te...rima kasih." Ruby tergugu melepaskan kontak mata dari lelaki itu.
Perlahan Kaynen melepaskan pinggang Ruby. Membuat wanita itu nampak lega.
"Kamu masak semua ini?" tanya Kaynen mencairkan suasana agar Ruby lebih rilex saat berhadapan dengannya.
"Di bantu Bibi Rumi. Beliau jago masak dan tahu tentang menu makanan kesukaanmu.""Asal dimasak olehmu aku tetap menyukainya."
Wajah Ruby merona, apakah itu rayuan? entahlah. Namun Ruby senang mendengarnya.
"Kamu mau makan sekarang?"
"Tentu, makan bersamamu."
Ruby mengangguk, ia menaruh piring kosong di hadapan Kaynen yang sudah duduk bersebrangan dengannya. Ruby juga menaruh makanan di atas piring Kaynen. Ia senang respon Kaynen berikan saat mencicipi makanannya.
"Ini sangat dan sangat enak, istriku memang luar biasa."
Wajah Ruby yang tadinya berseri perlahan memudar saat mendengar kalimat terakhir yang keluar dari bibir Kaynen.'Seorang istri,' sampai detik ini Ruby masih tidak percaya ststusnya telah menjadi seorang istri dari lelaki di hadapannya ini yang selalu memujinya dan selalu tersenyun padanya, padahal tidak ada yang Ruby berikan selain kekecewaan yang berulang kali— Ruby menolak sentuhan Kaynen.
"Kamu melamun," suara Kaynen menyentakan Ruby. Rupanya sedari tadi ia hanya mengaduk makanannya dengan sendok tanpa menyuapnya.
"Kamu memikirkan sesuatu?" tanya Kaynen lagi yang dibalas Ruby dengan gelengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love (Novel)
RomanceRomance~ berbeda dengan Cerpen Hati Ruby terombang ambing dalam mahligai pernikahannya bersama Kaynen Malik usai kehadiran Kakak iparnya Barra Volker yang tinggal di rumahnya. Barra Volker- lelaki itu menyimpan sejuta pesona yang perlahan meluluh la...