Andaikan Dia ....

Aku Tahu Semua, Shel

Shelin sudah berada dibandara bersama adiknya dan sahabat-sahabatnya. Pesawat yang akan dinaiki shelin pun sudah akan beragkat. Shelin memeluk ketiga sahabatnya, tak ingin melepaskannya. Shelin berjalan pergi dan kembali melihat kebelakang memberikan senyum terakhirnya pada sahabatnya.

"Shelin.."

"ari.."

Ari segera berlari memeluk shelin. Shelin hanya terdiam belum membalas pelukan ari.

"jangan pergi shel.. pleas.. jangan pergi..jangan tinggalin aku sendiri disini.. Cuma kamu orang yang buat aku nyaman, aku mohon jangan pergi."

Shelin hanya diam, perlahan airmatanya mengalir, shelin menangis

"udah terlambat ri.. semua udah terlambat.."

"aku tau semuanya shel, aku tau semua.. aku tau kalo selama ini kamu selalu mimpiin aku, aku tau kalo selama ini kamu pengen aku jadi satu-satunya orang yang ada disampingmu.. aku tau kamu pengen peluka aku saat wahyu nyoba meluk laras.. aku tau kamu selalu nyaman dalam pelukanku.. aku tau shel.."

"..."

"aku tau karena selama ini karena laras gak sengaja liat bu diary kamu dan membacanya, terus dia ngasih buku itu ke aku, dan aku tau semuanya shel. Aku mohon jangan tinggalin aku.. aku minta kamu jangan pergi.."

"terus gimana dengan martha? Kamu disini juga punya ellen sama vita.."

"aku sama martha gak direstui oleh orang tua, dia akhirnya kuliah dibandung. Ellen melanjutkan ke paris.. dan vita dia udah lama pergi dari jogja. Aku Cuma punya kamu,dan Cuma kamu yang selalu buat aku nyaman."

"aku juga selalu nyaman saat sama kamu ri.. tapi kamu terlambat, aku harus berangkat ke bali apapun yang terjadi. Selamat tinggal ari. Ingatlah satu hal, bahwa kamu selalu dihatiku."

Shelin membalas pelukan ari dan akhirnya pergi meninggalkan ari yang menangis kehilangan shelin.

Pada akhirnya, mereka hanya mampu menyimpan perasaaan mereka, dan mungkin suatu saat nanti mereka akan kembali dipertemukan. Biarkan waktu yang mereka habiskan bersama menjadi kenangan. Kenangan indah yang tak akan pernah terlupakan.