[Hey, Davin!]
.
.
.
.
.
By ©Kreepysoul
"Woi Calva," panggil Sen, "mau nongkrong di Basecamp Arroz, gak?"
"Ada Hega kagak?"
"Ada,"
"Ikut!" Seru Calva antusias, Sen hanya merotasikan bola matanya, "Hega mulu isi otak lo, emang dia peduli sama lo?"
"Bodo amat, yang penting ketemu Hega,"
"Cih," walaupun mencibir, Sen tetap mengajak Calva untuk bersiap-siap.
Karena Calva tidak terlalu niat ingin jalan-jalan, dia memakai baju seadanya. Hanya hoodie abu-abu dan jeans selutut, tak lupa mengoleskan lip tint ke bibirnya.
Setelah selesai bersiap-siap, Calva menuruni tangga dan berjalan menuju teras rumah, dilihatnya Sen sudah ingin pergi.
"Lo nebeng sama Davin, ya," ucap Sen sambil menyalakan moge-nya.
"Lah, emang kenapa kalo gue nebeng sama lo?" Tanya Calva.
"Gak bisa, gue mau jemput Kak Abel," jawab Sen singkat.
"Halah e'ek, bucin banget lo,"
"Makanya move on dari Hega, tolol,"
"Anjing!" Teriak Calva saat motor Sen sudah berjalan ngebut di jalanan komplek.
"Mulutnya lemes banget tolong, nurun banget dari emaknya," gumam Calva bermonolog.
"Euy, tuan putri kodok. Mau nebeng ama abang?" Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Davin memasuki halaman rumah Calva dengan motor Kawasaki Z250 kebanggaannya. Kalau kata Calva sih 'tumben banget si kunyuk gak pake motor mio ijo'.
"Gak usah memperburuk mood gue ya, dah lah cus berangkat!" Seru Calva dengan menduduki jok belakang motor.
"Siap!"
•°✶
Beberapa menit setelah Davin mengendarai motornya secara ugal-ugalan, akhirnya dua sejoli sudah sampai di rumah sederhana yang sering dihuni layaknya kosan. Saat Calva turun dari motor, ia memukul bahu Davin dengan keras.
"Kalo mau ke Rahmatullah gak usah ngajak-ngajak gue ya, setan!" Yang diteriaki hanya meringis memegang bahunya yang dipukuli.
Setelah memarkirkan motornya di halaman, Davin turun dari motor dan langsung berlari kearah teras luas ber furnitur sofa yang sudah diduduki oleh beberapa orang.
"Mikum!" Sapa Davin saat memasuki teras.
"Salam yang bener!" Tegur Anka.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu yaa akhi!"
"Nah gitu dong, Waalaikumsalam yaa habibi,"
"Najis maho,"
"Davin, sini geh ngerujak," panggil Hega yang sedang memakan jambu, dan Davin langsung mengambil mangga yang sudah dikupas Anka.
"Anak Osean mana? Cuma gue doang nih?" Tanya Davin sambil mengunyah makanannya, Hega dan Anka serempak menggeleng. "Di dapur ada Zaidan sama Altra, terus Baska di rooftop jemur kancut, kalo si Shaquille nanti nyusul bareng Awan sama Bapak Kapten," jelas Anka yang diangguki oleh Hega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Davin!
Teen FictionKisah sepasang 'sahabat', Davin Andaresta dan Calva Meidyna dimana mereka terjebak dalam lingkaran friendzone yang dibuat oleh keduanya sendiri. (Harsh word, toxic, 16+) ©KreepySoul