Chapter 10 : Existing Doubts

76 7 0
                                    

Happy Reading!
_________________________________

Menatap hamparan langit malam yang gelap, Sasuke tak juga beranjak dari duduknya. Ia mengingat kejadian di kelas kosong tadi. Sakura, berubah seperti itu karena nya.

Andai saja, dia tak berada di sisi perempuan itu. Semuanya takkan terjadi. Menyesal pun terlambat, petaka sudah ada di hadapannya.

"Hey! Masuklah! Udara di luar semakin dingin. Aku tak mau mengubur mayat besok pagi."

Sasuke akhirnya mendengarkan dan masuk. Dia berjalan ke arah kamar yang disediakan untuk nya.

Besok, apa kami akan bertemu?

Pagi pun datang menyambut. Surai berantakan Sasuke terlihat tertutup selimut. Kemudian tak lama ia bangun. Menarik selimut dan menghela nafas.

Bagiamana bisa dia tidur di saat keadaan nya yang masih belum pasti kapan akan kembali. Ini semua ilusi yang dibuat Toneri. Tapi, Sasuke tak sabar ingin menemui seseorang selepas sekolah nanti.

Para siswa sekolah menengah atas berjalan menuju sekolah. Ramai terlihat di halaman sekolah. Di antaranya Sakura kini tengah berbincang dengan teman sebayanya.

Melihat sekitar begitu saja mata nya bertemu pandang dengan sepasang onyx yang semalam ditemuinya.

Eh? Dia baik-baik saja? Kenapa orang itu menatapku aneh begitu. Kemarin kan aku menusuknya. Tapi, mengapa reaksinya... Aneh...

Bagiamana ya? Seharusnya reaksi yang di perlihatkan Sasuke itu benci atau waspada. Salah satu dari keduanya pun tak terlihat di matanya,bukan seperti musuh melainkan hal lain. Mungkin... Rindu?

Sakura pun pergi ke kelas nya. Dia menghela nafas gusar. Apa kakaknya salah orang?

Kelihatan nya orang baik. Eh, maksudnya dia tak kelihatan melakukan hal jahat. Haruskah Sakura membicarakan hal ini pada kakaknya nanti?

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan, kecuali yang Sasuke masih di bangku nya. Ia menonton dari atas sana Sakura tengah istirahat sembari bercanda dengan anak-anak lain.

Tak!

Sasori memasuki kelas melihat Sasuke yang melamun. Iapun mendekat mengikuti arah pandang Sasuke. Ah, ternyata begitu.

"Siapa kau sebenarnya."

Sasuke menoleh. "Kenapa?"

"Kau, sampai sebegitu nya saat melihat Sakura. Dia menikam mu semalam." Menarik bangku depan Sasuke mendudukinya lalu mengetuk-ngetuk meja. "Kau pasti memiliki tujuan lain. Katakan."

Sasuke menggeleng bersandar ke belakang. "Tak ada hubungannya dengan mu." Sasuke kini balik bertanya. "Kau sendiri. Siapa kau? Kenapa kau mengenal Sakura?"

Sasori tertawa. "Tak ada bedanya dengan mu." Kini dia menoleh keluar jendela. "Yang pasti, dia orang yang harus ku lindungi." Melipat tangannya di meja dan tersenyum. "Maka dari itu. Setelah ini, jangan tunjukan wajah mu disekitar nya."

Sasuke melirik lantai mengerti peringatan Sasori. "Itu... Takkan terjadi lagi." Karena dirinya yang egois membuat situasi menjadi semakin rumit.

Slice Of Life | 2    [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang