Chapter 22 : Crisis

65 5 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Keadaan di kota semakin memburuk. Dengan tekad nya, Sakura menyebarkan berita di dengan akun anonim melalui media sosial. Kalau orang-orang harus menghindari terkena air hujan, agar mencegah terjangkit penyakit yang sedang berkembang.

Dan awalnya, hal itu tak di gubris oleh publik. Sakura pun menyerah, merasa frustasi dengan keadaan yang tejadi.

Saat lelap dalam tidurnya. Sebuah mimpi membuatnya kembali bangkit. Ia berusaha mebcari sumber data, dengan bantuan Harumi.

Butuh waktu lama untuk membuat bukti. Hal ini pun ilegal, ia mepertaruhkan semuanya pada postingan itu.

"Kau sudah lihat belum? Video yang sedang viral itu."

"Aku pikir itu editan."

"Tidak, itu memang nyata. Aku memang jarang keluar rumah semenjak hal buruk terjadi di luar sana dan sampai sekarang aku baik-baik saja."

"Aku selalu pakai payung dan jas hujan saat keluar. Ini sangat membantu supaya tidak terkena flu, karena hujan akhir-akhir ini tak kunjung berhenti.

Teman ku yang menerobos hujan saat pulang bersamaku, sudah masuk rumah sakit dua minggu lalu."

Kepercayaan orang pada postingan itu mulai hidup. Sakura merasa senang membaca komen di sana.

"Sakura! Sudahi istirahat mu, ada pasien darurat ranjang delapan kamar kelas 3." salah satu temannya tampak buru-buru mengambil alatnya.

Sakura segera membuang sisa roti dan memasukan handphone nya, langsung pergi ke sana. Lorong rumah sakit semakin ramai karena beberapa pasien yang tak kebagian kamar hanya dapat berada di sana.

Kesembuhan pasien terjangkit memiliki presentase 30% karena memang tak ada kemajuan dalam penelitian yang dapat menyembuhkan. Badan Kesehatan Negara berusaha semaksimal mungkin menemukan trobosan agar memecahkan masalah ini.

Sakura mengganti cairan infus dan mengecek kesehatan pasien seperti biasa. Saat berbalik tangan seseorang menahan nya.

"Dimana ini?" pasien tadi siuman dan berusaha mengingat.

"Tolong jangan terlalu di paksakan, Anda sedang berada di Rumah Sakit X Ny. Tsunade."

Tsunade masih sempoyongan. Ia memaksa duduk dan tampak bingung. "Apa perang belum selesai?"

Pertanyaan itu membuat Sakura kembali terdiam. "... Perang?"

Kepala Tsunade menatap sedih pasien di sekelilingnya. "Hujan itu, apa sudah terjadi?" Gumam nya masih bisa di dengar oleh Sakura.

Begitu keluar dari kamar sana, Sakura bergegas mencari data informasi milik Tsunade. Betapa terkejutnya, wanita itu pemilik guild supranatural yang sering kali dia jumpai setiap artikel di carinya minggu ini.

Keberuntungan macam apa ini?

Ranjang nya sudah kosong. Kemana dia pergi?

Aku seperti orang ke setanan mencarinya di seluruh lantai dalam gedung. Dan yang terakhir, aku membuka pintu yang menghubungkan ke balkon gedung dan ternyata wanita itu berada di sana.

Tubuhnya telah basah oleh air hujan. Tapi, anehnya dia tak memiliki warna yang ku lihat pada pasien lain.

Apa jangan-jangan dia...

Wuungg...

Tangan nya mengeluarkan cahaya hijau dan mengelilingi area luar gedung Rumah Sakit.

Kepalanya menoleh kepada ku dan tersenyum.

Slice Of Life | 2    [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang