Chapter 21 : D-DAY

51 5 0
                                    

Happy Reading!

Langit bergemuruh seperti ingin memuntahkan seluruh isi nya. Bahkan pakar ahli pun tak dapat memprediksi apa yang sebenarnya terjadi di atas sana. Karena, satelit mereka di luar angkasa juga menangkap hal yang sama mereka lihat dari bawah sini.

Awan gelap menyelimuti seluruh permukaan bumi. Namun, Sasuke dapat melihat hal berbeda dari manusia normal laninya. Begitupan para pasukan khusus dibawah Tsunade.

"Mereka datang." Tatapan mata wanita itu mengarah pada langit, saat ini seluruh pasukan berkumpul di atas gedung bersiap untuk berperang.

Mau bagaimana pun, mereka memang di persiapkan untuk hal ini.

Beberapa hari yang lalu, Tsunade melihat mimpi 'ajaib' yang merupakan kekuatan khususnya.

Saat itulah rapat diadakan. Ternyata, tak hanya Tsunade saja. Tapi ternyata seluruh anggota nya mendapatkan mimpi yang sama.

"Kita akan berperang."

Ruangan senyap dengan perasaan yang berbeda-beda. Begitupula Sasuke, di tempatnya, rautnya paling suram dari yang lain.

Padahal, belum lama ini ia melamar Sakura di pinggir pantai. Dan hari ini juga mereka masih bersama, Sasuke sendiri malah mengatarkan wanita nya pergi ke pusat perbelanjaan.

Karena mendapatkan panggilan rapat darurat ini, dia terpaksa meninggalkan Sakura sendirian di pusat perbelanjaan.

Dan sore nya, Sasuke memberanikan diri. Ia menghampiri Sakura dengan berat hati megeluarkan cincin yang terpasang di jari manisnya.

Agar Sakura membenci Sasuke, dari salah satu hal yang Sakura benci adalah ketidaksetiaan.

"Kau nggak beneran tiba-tiba membatalkan nya karena hal itu, iya kan Sasuke?" Sakura tak percaya dengan alasan tak masuk akal sepeti tiba-tiba hatinya berubah, dalam setengah hari.

Janji Sasuke untuk membawa nya ke ujung dunia. Kata-kata Sasuke yang pernah di ucapkan. Apa semua itu semua hanya omong kosong belaka?

"Ada wanita lain, dan semalam kami-"

Brak!

Sakura membanting pintu. Ia benar-benar marah, apa perlu segitunya hanya untuk membuat dirinya membenci Sasuke.

"Kau tak perlu melanjutkan nya, cepat pergi dari sini!" Teriak Sakura dari dalam kamar.

Namun ada yang dia lupakan, Sasuke bukanlah manusia. Sakura terlambat, Sasuke kini sudah berada di hadapan nya.

Dan Sakura tahu apa yang akan di lakukan pria di depan nya ini. Benar, menghapus ingatan tentang dirinya, seperti biasa yang Sasuke lakukan.

Tak sepenuhnya benar. Sasuke memang menghapus keberadaan nya, kalau dirinya adalah naga. Namun, dia tak menyentuh bagian di saat mereka bersama dan kenapa mereka berpisah.

Semua nya, sudah selesai. Sasuke merapal mantra memasang pelindung pertahanan dan menghilangkan keberadaan panti dari orang-orang berkemampuan khusus. Agar hal buruk saat berperang tak terulang kembali, seperti kala itu.

"Kau juga ikut pergi berperang?" Sasori di belakang nya, siap dengan senjata nya.

Sasuke hanya menghela nafas membuang wajah.

"Ini lebih baik. Jangan pernah lagi muncul di sekitarnya. Itulah yang kau janjikan."

Sebenarnya, Sasuke tak berniat menepati janji. Apalah daya, yang terjadi malah seperti ini.

Sasuke berkumpul bersama dengan tim nya. Ia bisa melihat sobat kuning nya, Naruto dengan mata bengkak.

"Apa kau lihat-lihat? Ini tak seperti yang kau pikirkan. Aku akan menjadi ayah, Sasuke!" Naruto kembali menangis memeluk Sasuke.

Bisa di lihat, bahkan di detik-detik menegangkan seperti ini. Orang aneh seperti Naruto bisa bertindak semaunya.

"Berhenti lah, kak. Kau, jangan menangis! Aku juga jadi ikut menangis!" Kurama pun ikut serta memeluknya di pundak lainnya.

"Sial, lepas cepat."

Mereka tampak manusiawi. Karena, orang di sekitarnya pun tak banyak yang bermata sembab.

"Kita akan berperang melindungi orang-orang yang kita sayangi. Jangan lah kalian lemah, hanya karena ketakutan pada sesuatu yang belum terjadi.

Maka dari itu, setelah semua nya selesai. Kita akan di bubarkan." Tsunade sedikit menarik bibir nya.

Tentu saja, ia akan pergi setelah menyelesaikan misi terakhir nya. Lalu, hidup bersama suaminya. Sampai maut menjemput.

Dari sana mulai menyerang. Di posisi masing-masing sudah terdapat tim barier. Sasuke dan lain nya mulai memasuki portal menuju posisi mereka.

Tapi, Sasuke memilih mengubah wujud dan langsung terbang ke atas awan.

Ia merasakan nya. Energi gelap dapat Sasuke rasakan semakin dirinya terbang tinggi. Seolah pusat nya ada di balik awan. Sasuke menembus awan gelap menemukan portal dan memasuki nya.

Dan disinilah ia berada.

"Naga oh naga, kau rupanya datang juga."

Sasuke bertransformasi menjadi manusia. Ia benar-benar memendam benci pada pria tua itu. Orang, tidak, makhluk yang membunuh seluruh klan nya pada saat itu. Ialah pemimpin makhluk tersebut.

"Hn, lama tak jumpa." Sasuke langsung menghunuskan pedang nya.

Danzo tertawa di hadapan nya. Kini Sasuke melupakan hal terpentig. Ia harus tetap waspada dengan pria tua di hadapannya.

"Apa kau tahu? Mengapa hanya dirimu yang selamat? Naga terakhir..."

Tubuh nya berubah tanpa dirinya mengontrol. Entah mengapa, ini seperti dejavu.

"Toneri si bodoh itu tak melakukan tugasnya dengan benar." Danzo mengeluarkan semacam jimat dan menempelkan nya pada tubub naga Sasuke.

Di ambang kesadaran Sasuke yang tak berdaya. Ia merasa ada yang menarik nya dari lautan kesadaran.

"Hoy, bangun lah tuan naga pemalas."

Suara tak asing menyambut nya, cahaya yang terang dengan silaunya menyapa.

"Sakura?" Hanya ada satu nama dalam benak nya.

"Ya? Bangunlah, ini belum berakhir." Tangan putih itu kembali mendorong nya.

Sasuke dengan sedikit kesadran, dirinya berusaha bergerak. Berkat sedikit energi milik Sakura yang tertinggal, ia dapat kembali mengendalikan dirinya.

Rupanya, Toneri anteknya Danzo.

Kini ingatan Sasuke di dunia buatan Toneri terungkap. Dan satu persatu kenangan yang baru memenuhi isi kepalanya.

"Hah? Secepat ini?" Danzo mundur.

Namun kepalanya menunduk dan tangannya memegangi wajah. "HAHAHAHA Tapi ini belum berakhir!"

Usai gemuruh dari langit hujan pun turun.

Di bawah sana para manusia yang meneduh di bawah halte tak sadarkan diri. Dan beruntut, di sepanjang jalan, siapapun terkena tetesan air hujan langsung tak sadarkan diri.

Berhari-hari hujan tak kunjung berhenti.

Sakura yang beruntung, dia tak bisa pulang di hari itu jadi selamat. Namun, di rumah sakitnya kini mendapatkan banyak pasien, bahkan beberapa tim darurat yang membawa pasien pun ikut tumbang.

Penyebabnya belum di ketahui. Namun, berita meliput, jika ini adalah wabah yang serius. Penularan nya sangat cepat.

Tapi, menurut Sakura ini aneh. Karena, ia dapat melihat warna aneh dari tubuh pasien yang terjangkit.

"Apa aku sudah gila, saking banyaknya pasien?"

TBC

Thank You!

(´ ▽`).。o♡

Slice Of Life | 2    [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang