Chapter 4 : Found You

112 10 1
                                    

Happy Reading!
________________________________

Orang berjubah hitam mendatangi rumah panti. Muncul orang berjubah lainya yang tampak satu tim dengan yang sebelumnya.

"Apa persiapan nya belum selesai?" Tanya jubah hitam yang lebih tinggi.

Jubah hitam dengan tato di tubuhnya itu membuang wajahnya kasar. "Ada pengganggu menghambat proses, apa kau tak merasakannya?"

Mata karamelnya menatap rumah itu dengan seksama. "Lakukan sesuai rencana. Sisanya akan ku urus."

"Hey, setidaknya kita harus cari tempat yang lebih aman. Disini sudah tidak bagus, aku ada tempat yang menarik. Ini akan lebih seru, hoho..." tangannya mengeluarkan aura hitam.

"Hentikan," ia menggerakkan tangannya. "Tunggu sampai aku bergerak, kau baru mulai."

Tak terima orang bertato itu mengancam. "Jangan menjadi bos di sini. Aku tau apa yang harus aku lakukan, hmh!" Kemudian menghilang seperti bayangan.

"Kita lihat saja nanti..."

Angin bertiup dan orang tadi menghilang tanpa jejak.

👣

"Hah? Kau mau disini seminggu lagi? Yang benar saja! Aku sudah mulai bergerak untuk- hah...." Kiba menatap Sasuke, dengan wajah minta penjelasan.

Sasuke membuang wajahnya. "Dengan tubuh ku yang seperti ini?" Tubuh yang setinggi betis Kiba.

Benar juga, seperti nya tidak apa kan? Pikir Kiba.

"Ya sudah, aku akan bilang ke pemimpin. Tapi setelah kami menemukan caranya kamu kembali seperti semula, kamu hatus segera kembali. Misi tidak bisa di tunda-tunda lagi, aku akan menjalankan nya mengganti kan mu."

Mengangguk. "Tenang saja, aku tak kan lama di sini. Hanya butuh beberapa waktu." Menatap jendela yang baru saja tertarik tirainya.

Kiba pun menitip pesan pada kepala pantai mengenai Sasuke yang ingin tinggal lebih lama.

"Pasti dia berat ingin mengucap salam perpisahan pada yang lainnya. Saya akan menjaganya tuan jangan khawatir..."

Kiba bukannya khawatir, tapi ia ingin tahu apa yang sebenernya Sasuke lakukan di tempat ini. Melihat Sasuke yang membaur bersama anak-anak panti lainya, dia baru terlihat manusiawi.

Sasuke diam memperhatikan nya, ia terus menatap wanita yang bercerita itu. Sesekali mereka bertemu pandang.

Apa ini benar-benar nyata? Sasuke masih tidak percaya.

"Nah... Setelah itu semua terjadi mereka hidup berdua bahagia selamanya..." Mengakhiri cerita Sakura mengajak semua anak-anak untuk bersiap pergi ke taman bermain.

Kemudian tangan kecil Sasuke menarik nya. "Apa kamu perlu bantuan?"

Sakura mengelus rambutnya. "Kamu bantu yang lain saja ya."

Sasuke segera mendekati temannya yang tengah menyiapkan botol minum lehernya. Melihat itu Sakura puas, ini akan menjadi salam perpisahan yang sempurna.

Bus mereka berhenti, anak-anak satu persatu turun dengan tenang. Sasuke? Dia digendong oleh Sakura. Bisa dibilang mencari kesempatan.

"Oke, mari kita menuju kesana!"

"Yeay...!" Anak-anak langsung cepat-cepat tidak sabar untuk masuk.

"Nah Sasuke, cepat ikuti teman-teman mu."

Anak-anak lain menaiki wahana kecuali Sasuke. Melihat itu Sakura mengajaknya menaiki kincir ria. Sasuke tampak senang ia tersenyum pada Sakura menatapnya dan selalu menatapnya. Sakura merasa aneh dengan tatapan Sasuke yang selalu di berikan padanya. Seperti tatapan rindu sendu bahagia menjadi satu. Mungkin Sasuke sudah kangen dengan keluarganya? Namun belum siap meninggalkan panti.

"Sasuke,"

Dia menoleh dan menatap nya.

"Apa kamu berat meninggalkan panti?"

Sasuke terdiam sejenak. Kemudian menjawab nya. "Aku hanya ingin membuat kenangan bersama... apa itu salah?" Suaranya terdengar miris.

Sakura segera memeluknya. "Kamu bisa melakukannya sampai puas. Saat ingin kembali, kembalilah... kami selalu menyambut mu anak baik..."

Rasanya sesuatu yang tak pernah semi kini kembali lagi. Air matanya lolos begitu saja. Ia kebingungan menghapus jejaknya.

Uh...

"Kamu boleh menangis, disini cuma ada kita berdua."

Ah, emosi ini yang terkahir kali ia hapus setelah nya pergi. Mengapa matanya jadi panas.

Hu...

Terlelap dalam gendongan Sakura setelah menangis hampir setengah jam akhirnya kelelahan. Anak sekecil itu tidak bisa meluapkan emosinya dengan benar. Entah apa yang sudah ia lalui selama ini.

👣

Rambut merah itu berkibar di gelapnya malam dan tangannya muncul benang transparan bergerak mengendalikan boneka. Smirk menghiasi wajah tampan nya di bawah sinar bulan.

"Mari kita mulai..."

Tak tak tak

Malam itu Sasuke pergi keluar dan mendapati ibu panti yang diam-diam pergi secara misterius. Apa yang akan dilakukannya tengah malam begini? Kecuali itu sesuatu yang penting.

Kemudian dengan mengendap-endap mengikuti nya. Mungkin malam ini akan jadi malam yang panjang

TBC

__________________________________
See You!

Slice Of Life | 2    [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang