Mark Lee

502 29 6
                                    

Flashback.

.

The innocent little boy.

[]

"Aku akan selalu melindungi adikku." Seru seorang gadis kecil dengan suaranya yang nyaring dan cempreng.

Sang adik menatap kakaknya dengan pandangan kagum. Terkesima dengan apa yang kakak kembarnya itu katakan.

"Terima kasih, Katie. Kami bangga padamu."
"Mark juga harus tumbuh menjadi orang yang kuat!" Tambah kedua orang tuanya.

Ekspresi Mark berubah menjadi murung saat memperhatikan percakapan kedua orang tuanya dan sang kakak yang tengah membicarakan Mark. Mereka terlihat sangat... bahagia. Untuk beberapa alasan, dalam pikiran buruknya ia merasa terasing di keluarganya sendiri.

"Kalian jangan khawatir, daddy juga akan selalu melindungi kalian." Ujar sang kepala keluarga mereka.

Mark kecil terpekur. Keluarganya adalah keluarga yang harmonis dan tidak pernah kekurangan apa pun. Kedua orang tuanya selalu memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Mark juga tidak pernah kekurangan apa pun. Semua kebutuhannya selalu terpenuhi, baik kasih sayang atau pun materi.

Mungkin hal itu yang membuatnya memiliki kepribadian yang manja, cenderung penakut dan selalu bergantung pada orang lain. Walaupun ia adalah putra bungsu dalam keluarganya, tetapi kakak perempuannya lah yang mendapatkan kasih sayang paling banyak.

Sekali lagi Mark memandangi kakak kembarnya itu, tatapan memuja ia berikan padanya. Seluruh keluarganya sangat mencintai dan menyayanginya. Setelah lima generasi, ia adalah satu-satunya perempuan keturunan di keluarga Lee. Walaupun ia mendapat banyak cinta dari keluarganya, tetapi ia adalah gadis kecil yang pemberani dan tangguh, berbanding terbalik dengan Mark.

"Aku juga ingin tumbuh kuat seperti daddy." Bisik Mark dengan suara takut dan ragu. Ia tahu apa arti kuat, tetapi ia terlalu cengeng untuk mengatakannya.

Kedua orang tua serta kakak perempuannya tersenyum pada Mark dengan bangga. "Uh, Minhyungie ternyata sudah besar." Katie berujar dengan nada bercanda.

Bibir Mark langsung melengkung ke bawah, dan ia siap untuk menumpahkan air matanya. Katie sangat suka melihat adik kembarnya menangis, menurutnya laki-laki kecil itu sangat lucu ketika wajahnya memerah dan matanya berair, gadis kecil itu sangat terhibur.

"Katie..." bubu menatap gadis kecilnya penuh peringatan. Katie lalu tertawa dengan kencang.

Mark sejujurnya sangat iri terhadap kakak kembarnya itu. Katie adalah gadis kecil yang lincah, penuh semangat, serta kuat. Sementara Mark adalah kebalikannya. Ia cengeng, penakut, dan tidak bisa melakukan apa pun tanpa bantuan keluarganya.

"Tentu, Minhyungie pasti akan menjadi pria yang kuat dan pemberani seperti daddy." Bubu menghibur putranya sambil mengelus surainya dengan penuh kasih sayang.

Mark akhirnya tersenyum kecil. Menjadi dewasa masih sangat lama untuknya, walaupun itu terdengar menakutkan tetapi ia memilih untuk percaya pada kedua orang tuanya.

.

.

"Minhyung! Don't let everyone look down on you. You have to stand up for yourself!" Mark berdiri membeku di tempatnya ketika sang kakak baru saja membentaknya.

Katie terlihat menyesal dengan cepat, sang adik memang memiliki hati yang lembut dan sensitif. Tidak ada alasan bagi mereka diperlakukan buruk oleh keluarganya. Untuk itulah Minhyung tidak terbiasa jika mendapatkan kekerasan.

Makanya, ketika Katie tahu Mark dirundung oleh teman-teman sekelasnya, gadis kecil itu langsung murka. Dan Katie tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak memarahi sang adik dan malah tanpa sengaja menyalahkannya.

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang