Madman

370 24 7
                                    

Flashback.

.

.

The brutal murderer.

.

「TW 🔞 // PEMBUNUHAN, PENYIKSAAN, MUTILASI.」

[]

Mark membiarkan pintu mobilnya terbuka selama beberapa saat. Menatap sekelilingnya dari dalam sana sambil menghirup napasnya dalam-dalam.

Udara pegunungan sore itu cukup sejuk dengan angin yang berhembus tidak terlalu kencang disertai gerimis. Cuaca cukup basah di bulan Oktober, tetapi itu tidak akan menyurutkan Mark untuk melancarkan rencananya.

Pria itu akhirnya melompat turun dari mobilnya setelah ia membaca nama dari sebuah toko perkakas yang ada di hadapannya.

Sepatu bootsnya menjejak tanah becek dengan genangan air yang menciprat pada ujung celana jinsnya. Mark mengeratkan jaketnya, rintik hujan mulai terasa dan membasahi kepala serta bahunya.

Awan kelabu di kejauhan serta suara gemuruh petir tidak menghentikan Mark untuk berjalan dengan santai memasuki toko perkakas itu.

Mark menghisap habis rokoknya sebelum ia melemparkannya ke tanah dan menginjaknya di bawah sepatunya, suara gesekan sepatunya dengan tanah terdengar nyaring di sore yang sunyi itu.

"Selamat datang di toko perkakas Paman Kim." Seorang kasir menyapa Mark ketika ia membuka pintu toko dan lonceng kecil di atasnya berdenting nyaring mengejutkan Mark yang selalu dalam kondisi waspada.

Mark melirik pria muda di balik meja kasir dengan ekspresi datar, lalu melanjutkan langkah kakinya menuju rak-rak yang berjajar di toko itu.

Dengan troli belanjaannya, ia berjalan di antara lorong, mencari benda-benda yang diperlukannya.

"Hm, lihat gergaji ini." Mark mengambil sebuah gergaji mesin kecil yang tersimpan di atas rak dengan ekspresi kagum. "Sepertinya cukup efektif untuk menghancurkan daging manusia." Lanjutnya.

Ia kemudian melanjutkan langkahnya, kembali mencari barang bagus lainnya yang ada di rak. Mark memang tidak terlalu terburu-buru, ia akan menikmati waktunya.

Setelah beberapa saat Mark menemukan sebuah pisau panjang dan besar, tali, pisau lipat kecil, kapak, sebuah palu, tongkat besi yang panjang dan cukup besar, racun tikus, alat perangkap hewan besarㅡsepertinya, karena Mark baru pernah melihatnya dan tidak yakin apa namanya.

Dengan kalap dan menggebu sambil tertawa seperti seorang maniak, ia mengambil barang-barang yang menurutnya cukup bagus lalu menjejalkan semuanya pada troli belanjaannya dengan bersemangat.

Mark hampir memasukkan semua benda yang ada di toko itu jika keranjang belanjaannya tidak penuh dan beberapa barangnya terjatuh ke lantai mengakibatkan bunyi nyaring yang mengganggu. Akhirnya ia memutuskan untuk menyudahi acara belanjanya dan segera membayar ke kasir.

"Woah, tuan. Kau sepertinya memiliki pekerjaan besar menantimu." Si kasir terlihat cukup terpukau karena melihat banyaknya belanjaan Mark. "Apa kau berencana untuk memburu sesuatu?"

Mark terkekeh dengan suara sinis dan tajam. "Aku mungkin akan membunuh seseorang." Sahutnya.

Si kasir bersiul pelan, tetapi tidak menghentikan pekerjaannya. "Semoga berhasil." Ujarnya, tidak terlalu peduli dengan kegilaan pelanggannya.

Mark melirik senjata api yang ada di belakang kasir. Terpajang dengan indah membuat mata Mark berkilau, "apa aku harus memiliki izin untuk mendapatkan senjata api itu?" Tanya Mark, suaranya terdengar sedikit lebih antusias dari yang ia kira.

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang