Kuntilanak

901 16 3
                                    

Cerita 1
Nama ku Ayu, mahasiswa di salah satu universitas negeri di surabaya. Salah satu universitas
yang memiliki jurusan kedokteran. Dulu mama ku juga jurusan kedokteran di universitas yang sama. Jadi aku berniat mengikuti jejak mama.
Seperti layaknya mahasiswa baru, aku pasti mengalami yang namanya OSPEK. Saat masa orientasi yang paling seram adalah saat aku di suruh mengambil sebuah kunci yang di simpan di dalam sebuah mayat yang ada di kamar mayat.
Aku mencari di setiap mayat. Akhirnya aku menemukan kunci tersebut di salah satu mayat perempuan yang kondisi wajah nya sedikit hancur. Mungkin mayat perempuan tersebut salah satu korban kecelakaan.
Aku akhirnya memberikan kunci tersebut ke seniorku sambil melapor kalau aku menemukan kunci tersebut di satu mayat perempuan. Di saat itu wajah keheranan sang senior membuatku cemas. Apa yang dia katakan setelahnya semakin membuatku cemas. Senior itu bilang kalau di kamar mayat itu semuanya mayat laki-laki.
Sebenarnya itu membuatku sedikit bingung. Apakah seniorku berbohong atau memang benar tidak ada mayat perempuan di sana. Dan rupanya pengalaman mengerikan bersama mayat tidak hanya itu.
Setelah selesai OSPEK, aku menjalani kuliah kedokteran ku dengan lancar. Sampai akhirnya tiba waktu untuk praktek bedah mayat.
Mamaku yang dokter memberi tahu kalau akan membuka mayat dan menutup mayat, aku harus membaca doa tertentu. Aku hafalkan doa itu. Selama praktek, aku tidak pernah lupa membacanya.
Sampai suatu hari, aku baru saja selesai bekerja dengan mayat seorang perempuan. Hari sudah malam dan aku harus pulang. Di perjalanan pulang dari kampus ke rumah, perasaan ku kosong. Rasanya aku seperti sedang berpikir sesuatu tapi tidak tahu itu apa. Yang pasti, tubuhku sangat lelah dan aku juga ingin cepat sampai rumah. Cuma ya itu tadi, aku mencoba memikirkan sesuatu, tapi tetap saja aku merasa tudak fokus. Perasaanku pun berasa tidak enak
Ah akhirnya aku sampai di rumah. Biasanya Donna anjingku, nenyambutku dengan melompat ke arahku saat aku pulang. Tapi hari itu aneh sekali. Saat aku membuka pintu rumah, Donna malah menggeram galak kepadaku. Sampai-sampai mamaku harus menarik Donna dan membawanya ke kandang.
Donna terus saja menyalakiku dan baru berhenti saat aku masuk ke kamarku. Di kamar, aku langsung merebahkan diriku di tempat tidur. Perasaanku tidak enak hati masih saja aku rasakan dan aku mulai berpikir apa yang salah dariku.
Oh, mungkin karena aku terlalu capek dan kurang tidur. Aku memutuskan untuk tidur, namun sebelum itu aku melangkah keluar untuk pergi ke kamar mandi yang memang letaknya di luar kamar sekedar untuk menyikat gigi. Saat aku melewati kandang Donna anjingku itu kembali menggeram dan menggonggong galak kepadaku. Ia seperti tidak mengenaliku.
Sampai depan wastafel aku mengambil sikat gigi dan pasta gigi lalu menggosok gigiku. Dari kaca wastafel aku dapat melihat jarum pendek jam di angka sembilan dan jarum panjang di angka sebelas.
Namun perhatianku tiba-tiba teralih pada lemari kaca di bawahnya. Aku perhatikan dengan seksama. Nampak seperti sesuatu bergerak-gerak di dalam lemari kaca itu. Aku terus memperhatikannya dari pantulan kaca dan ..... aaarrgghhh. Ada seraut wajah wanita muncul dari balik kaca di dalam lemari kaca itu. Aku menjerit kencang!!!!!
Teriakan ku membuat Donna kembali menggonggong. Mamaku ikut kaget mendengarnya dan langsung berlari ke kamar mandi.
Aku langsung menghambur di pelukan ibu dan menangis.
"Ada apa Ayu?" Tanya mama khawatir. Aku langsung bercerita kalau perasaan ku setelah bedah mayat dan perjalanan pulang menuju rumah rasanya tidak enak hati. Tapi entah kenapa dan tadi aku melihat penampakan itu.
"Ayu kamu tadi tidak lupa membaca doa saat bedah mayat jan???
Aku mengingat-ingat dan.... " ah aku lupa, ma.. tadi saat selesai lupa membaca doa penutupnya!"
Mama lantas menyuruhku mandi besar untuk membersihkan diri. Setelah mandi, perasaanku memang agak lebih tenang. Dan aku mulai mengantuk. Dengan perasaan lebih enak, aku kembali ke kamar ku untuk tidur.
Kubaringkan tubuhku dan lampu kumatikan. Baru saja mataku terpejam aku melihat sesosok wanita dengan rambut panjang menempel di langit" kamar. Wajahnya mirip dengan mayat yang tadi aku bedah. Aku shok dan tak sadarkan diri.
Esok paginya, aku langsung kembali ke kamar mayat. Dan di depan mayat wanita itu sku minta maaf dan membaca doa penutup
Sejak itu, kejadian aneh itu tak terulang kembali.

nightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang