Pocong

469 16 2
                                    

Cerita ini aku alami saat menjadi ketua angkatan di jurusan ku. Kami saat itu sedang membuat acara malam keakraban..kami menginap bareng di rumah yang kami sewa.
Tadinya hampir saja aku nggak bisa berangkat karena hujan turun sangat lebat. Aku melirik jam yang melingkar di tanganku.
"Ah sudah jam 7" keluhku.
Aku melirik Nita, si pemilik kamar kos yang aku pakai untuk berteduh. Dia pun tampak gelisah karena tidak juga bisa pergi ke tempat acara. Bagaimanapun kami harus berangkat ke sana. Apalagi aku adalah ketua angkatan. Apa jadinya kalau ketua angkatan tidak hadir di acara yang sengaja di buat untuk kami, para senior jurusan.
Akhirnya, dengan nekat kami menembus hujan dengan menggunakan motor. Pelindung kami cuma jaket. Lagipula juka kecepatan nya cukup tinggi, kami akan sampai ke lokasi dalam waktu sepuluh menit saja. Kami benar-benar nekat !!!! Perjalanan menuju rumah tempat acara malam keakraban ternyata cukup mencekam. Kami melewati jalanan kecil yang sebelah kiri kanannya adalah kebon pisang yang cukup lebat milik warga. Dan penerangan nya pun sangat minim sekali hanya beberapa bohlam yang terpasang di sisi-sisi jalan, itupun cahayanya redup sekali. Aku merasa agak sedikit takut.
"Aduh, aku ingin cepat sampai di tempat lokasi." Keluh ku dalam hati.
Dan untunglah, tak lama kemudian kami menemukam rumah-rumah warga. Tadi nya di sepanjang jalan hanya ada pohon" besar dan kebon" milik warga, tidak nampak rumah warga sama sekali. Aku merasa sedikit lega. Berarti tempat tujuan kami tidak jauh lagi. Benar saja, akhirnya di sebelah kiri jalan kami menemukan rumah dengan motor dan beberapa mobil yang terparkir di halaman rumah yang sangat luas.
Duh tubuhku basah kuyup. Aku mencoba membuka sepatu kets ku agar tidak mrmbuat becek bagian dalam rumah. Saat sedang sibuk membuka sepatu,dua adik kelas keluar rumah dengan wajah kusut.
"Sumpah kerasa banget, Kepala aku langsung panas!"
Penasaran aku langsung bertanya "ada apa sih?"
Tapi mereka hanya memandangku dengan wajah kebingungan dan hanya menggelengkan kepala. Aku akhirnya hanya mengangkat bahu dan masuk ke dalam rumah.
Saat masuk itulah aku mulai mengerti apa yang dua adik kelasku itu keluhkan. Rumah itu terasa pengap dan sesak!! Tapi sesaknya tidak biasa, bukan karena udara tipis.
Saat masuk aku melihat dua pintu setelah ruang tamu. Satu pintu tertutup, satu pintu terbuka. Dari pintu tertutup,aku mendengar suara orang tertawa, aku mengenali pemilik suara iti, Faisal temam sekelasku. Suara tawa faisal memang khas.
Aku lalu mendekati pintu dan mengetuknya. Tok tok tok
Dari dalam terdengar jawaban. "Siapa? Masuk aja"
Aku lalu membuka pintu dan ruangang itu ternyata.. kosong!!!! Di dalamnya tidak ada siapa" padahal tadi jelas sekali ada jawaban dari dalam ruangan itu. Bulu kudukku seketika berdiri. Hawa dingin berhembus di sekitarku. Aku langsung berlari keluar ruangan tanpa menutup kembali pintunya. Masa bodoh! Aku sudah kepalang takut!
Beberapa jam kemudian, acara selesai dan aku sempat lupa kejadian di ruangan tadi. Anak" jurusanku sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku sendiri memilih untuk mencari udara segar dan berjalan perlahan menuju kolam ikan yang ada di samping rumah. Dari jauh aku dapat melihat sebuah pohon pisang yang agak lebat. Entah kenapa pandanganku terpaku pada pohon tersebut, ada sesuatu yang janggal di bawah pohon pisang itu. Ku tajamkan pandanganku dan seketika mata ku terbelalak, mulut ku terbuka ingin menjerit namun tak ada suara yang keluar dari mulut ku. Aku melihat sesosok makhluk yang terbungkus kain putih yang sudah lusuh. Sosok itu berdiri dengan posisi yang amar sangat janggal. Sosok itu berdiri miring 180 derajat ke arah samping.
aku tau makhluk apa itu. Itu pocongggg!!!!
Aku memaksa kaki ku untuk berlari menuju kedalam rumah. Aku meringkuk di atas tempat tidur bersama dengan teman sekamar ku yang sudah tidur duluan!!
Keesokan harinya, aku menceritakan kejadian yang aku alami semalam kepada teman-temanku. Ternyata salah satu temanku yang merekomendasikan rumah itu untuk di sewa dengan wajah takut-takut memberitahukan kalau di rumah ini memang ada penunggunya. Yaitu pocong. Yang tak lain adalah pemilik dari rumah tersebut yang tewas karena di bunuh oleh perampok beberapa tahun yang lalu.

nightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang