Mitos

389 15 1
                                    

Aku mahasiswi jurusan pertanian di universitas negeri yang ada di Jatinagor . Lagi" aku pulang malam karena harus mengerjakan tugas ku di lab. Setelah beres mengerjakan tugas,aku pun pamit pulang pada teman"ku. Sejak tadi di lab aku merasakan sesuatu yang tidak enak. Badanku terasa pegal" dan aku merasa tidak nyaman dengan tubuh ku.
Saat aku berjalan ke koridor lab menuju ke tempat parkir mobil, aku merasakan sesuatu. Astaga! Ternyata aku lagi "dapet"!. Pantas saja aku merasa tidak nyaman dengan badan ku karena aku lagi haid. Parahnya lagi, aku tidak membawa pembalut sehingga tembus ke rok ku.
"Aduh parah. Parah nih!!! " aku bergumam sendiri seraya berlari masuk ke dalam mobil
Di seputaran kampus yang luas ini,tidak ada warung yang buka. Meskipun ada, warung itu sangat jauh dari sini. Jadi aku memutuskan untuk menggantinya sesampainya di rumah nanti.
Sesegera mungkin aku menancap gas pulang ke rumahku. Aku keluar dari kampus lewat gerbang atas yang dekat Kiara Payung. Melewati jalanan kecil yang sepi dan gelap. Dengan berbagai pohon di samping kanan kiri.
Di perjalanan menuju tol, entah kenapa semua terasa sangat mencekam. Apa gara" jalanan nya yang sepi dan gelap..hanya pepohonan saja. Aku jadi ingin cepat" sampai ke rumah.
Mobilku melaju cepat dan tiba" saja... Ya Tuhan!! Ada seorang nenek" yang tiba" saja menyeberang dan berjarak hanya beberapa meter saja dari mobil ku! Aku langsung mengerem mobilku. Mobilku menikuk dan akhirnya berhenti.
"Untung saja" ucapku sambul mengelus dada. Nenek itu pun melewatu mobil ku dan kembali berjalan ke arah yang berlawanan
Aku melaju kan mobil ku kembali. Aku melihat dari spion nenek itu mssih berjalan menjauh dari ku. Dan sekias aku memperhatikan lagi, nenek itu berhenti dan berbalik ke arahku. Dan.. nenek itu tiba" saja berlaru dengan sangat cepat menuju ke arahku.
Perasaan takut yang sangat dahsyat tiba" merasukiku. Aku langsung tancap gas sekencang"nya hingga akhirnya nenek itu pun tertinggal. Tak lama dari situ, aku masuk ke pintu tol. Perasaan yang kurasaan sekarang adalah takut sekali. Konsentrasiku pun buyar.
Untuk menghindari kecelakaan aku mengurangu kecepatan. Aku menarik nafas dan membaca doa. Aku masih sangat syok.
Tapi tiba" saja... tepat dari belakangku, aku mendwngar dan merasakan hembusan nafas yang begitu dingin menusuk leher ku. Astaga.. itu membuatku merinding dari mulai ujung kaki sampai ujung rambut. Aky beteriak sekencang"nya dan reflek menekan gas mobilku. Aku berusaha berkonsentrasi meskipun saat itu aku benar" panik.
Akhirnya aku berhasil keluar tol. Aku langsung menuju ke kompleks rumah. Aku masuk ke kompleks lewat jalan belakang karena memang lebih dekat lewat situ. Setelah masuk jalan menuju kompleksku aku merada sedikit tenang karena sebentar lagi sampai rumah.
Tapi ternyata tidak! Di jalan menuju rumahku aku melewati sawah. Dan di sisi jalan ada satu pohon besar yang miring ke arah jalan. Awalnya aku takut tapi dari kejauhan aku melihat orang berjalan di sekitar situ. Aku merasa ada teman.
Semakin dekat aku perhatikan orang itu. Lhoo... itu.. itu.. kokk seperti.. aaarrggg! Itu kan nenek" yang tadi berpapasan oleh ku dan yang berusaha mengejarku dengan berlari kencang mengejarku.
Aku memelankan laju mobiku. Aku tidak berani melewatinya. Aku terus memperhatikan kemana nenek itu. Aku gemetar. Dan tiba" saja... tttiiinnnn!!!
"Aahhh!!" Aku kaget, ternyata ada suara klakson mobil di belakangku. Mobil itu terus mengklakson karena memang aku berjalan lambat. Aku pun langsung maju. Tak sadar aku kehilangan sosok nenek itu.
Setelah sampai rumah, aku bergegas ke kamar mandi membersihkan diri dan nemakai pembalut. Saat keluar dari kamar mandi tiba" terdengar suara orang memanggilku, "neng..! "
Aku menoleh dan tidak ada siapa" .aku langsung berlari ke kamarku. Saat membuka pintu kamar, "Aaaahhhhhhhhhhh!!" Aku me jerit keras.
Aku melihat nenek itu duduk di atas tempat tidurku dan melambai kearah ku. Dengan lirih dia juga memanggilku "ajeng..ajengg..ajengg!" Jantungku terasa copot dan nafas ku seakan berhenti. Aku tidak ingat apa" jarena aku langsung pingsan.
Besok paginya aku bangun di kelilingi oleh ayah dan ibuku. Kepalaku pusing sekali dan tubuh ku demam. Aku di suruh meminum air putih yang sudah di bacakan doa oleh ayahku. Aku menceritakan semuanya apa yang aku alami semalam.
Ayahku bilang, saat itu aku mungkin tak sengaja duduk di suatu tempat saat belum memakai pembalut. Sepertinya secara tak sengaja juga darah kotor yang tembus ke rokku itu menempel di sana dan penunggunya merasa terganggu. Atau malah sebaliknya. Dia suka padaku, karena katanya makhluk halus suka mengganggu orang yang sedang datang bulan.

nightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang