Antik dan misterius. Itulah kesan pertama yang ku tangkap ketika aku untuk pertama kalinya tiba di rumah bibiku, di daerah Tanjung Sari Sumedang. Orangtua ku di Jakarta, menitipkanku kepada bibi untuk tinggal bersamanya. Ini karena Ayah tidak mau aku menjadi anak kos saat aku di terima di sebuah universitas negeri yang kampusnya ada di Jatinagor. Padahal, sebenarnya rumah bibi letaknya jauh dri kamusku si Jatinagor. Aku juga sudah menyampaikan hal ini pada Ayah, tapi Ayah tetap bersikeras ingin menitipkanku pada bibi.
Rumah bibi bisa dibilang besar, dengan langit" yang sangat tinggi, dinding yang berwana pucat, pintu" kayu yang berukiran rumit. Ini membuat rumah ini terasa tidak bersahabat denganku. Tapi, sejak datang, bibi sendiri sangat baik kepadaku. Dia menyambutku dengan ramah. Hampir setiap hari dia selalu memasak untukku, dan setiap pagi di meja makan pasti tersaji tahu Sumedang kesukaanku. Tampaknya bibi senang sekali mempunyai teman di rumahnya. Meski usianya sudah 35 tahun, sampai saat ini bibi masih sendiri.
Awalnya aku merasa sangat nyaman tinggal di sana. Sampai suatu hari, aku bermimpi..mimpi yang sangat buruk.
Dalam mimpiku ada dia! Dia satu sosok wanita tinggi menakai topeng putih dengan lukisan bentuk mulut yang menyeringai. Dia berdiri di depanku. Bukan.. bukan berdiri.. tapi menari.. sosok itu terus menari, menikmati alunan musik tradisional yang terdengar sangat mistis. Tangannya menggapai" langit, di sertai sesekali hentakan kuda" yang tegas.sementara di belakangnya, orang" bermain gamelan. Tertawa", terbahak" !!! Bukan!!! Ternyata bukan tertawa!! Mereka semua menjerit!! Menjerit seperti kesakitan!!!
Dan gerakan si penari tadi semakin aneh. Dia lalu mengambil golok, lalu dengan sadis dia memotong jari" nya sendiri!!! Dia berteriak!! Lalu tertawa!! Darah mengalir membasahi lantai. Tak lama di mulai menguliti kulit lengannya, sehingga terlihat jelas putih dagingnya. Lagi" dua berteriak sambil tertawa.
Yang paling menyeramkan saat si penari tadi memungut jari" dan kulitnya sendiri, mengangkat sedikit topengnya. Kemudian.... kemudian dia memakan jari dan kulitnya sendiri dengan lahap. Di akhir tarian, dia melepas topengnya yang sudah terciprat darah. Dan ternyata di balik topeng ituu... Bibi!!!
Ya Tuhan!! Aku terbangyn dalam keadaan yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhku. Aku gemetaran dab rasanya ingin menangis.
Tiba" aku merasa sangat mual, mual sekali! Aku pun turun dari tempat tidur dan menumpahkan semua isi perutku di lantai. Rasanya seluruh tubuhku sakit semua. Selama dua hari aku tidak kuliah. Aku terlalu lemas untuk pergi". Saat bibi bertanya ada apa denganku, aku jawab myngkin aku flu akibat cuaca yang tidak menentu. Tampaknya tak mungkin aku bercerita tentang mimpiku yang mengerikan yang melibatkan nya di dalam mimpi itu
Beberapa hari kemudian, tidurku yang nyenyak terganggu oleh suara musik. Suara gamelan. Aku mencoba untuk melanjutkan tidur, tapi suara gamelan itu sangat mengganggu. Kendang, kecapi, suling bambu. Aku seperti mengenal irama gamelan itu. Tapi di mana ya???
Entah apa yang membuatku penasaran. Karena, aku kemudian turun dari tempat tidurku dan berjalan keluar kamar. Aku sempat melirik jam dinding dan waktu menunjukan pukul setengah satu pagi.
Aku berjalan keluar kamar dan,mencari sumber suara. Mulanya aku mengira suara gamelan itu berasal dari kamar bibi. Tapi setelah aku mendekat ke kamarnya, ternyata bukan. Suaranya terdengar dari bagian belakang rumah
Aku pun menuju ke sana. Di sana terdapat dua kamar. Yang satu gudang yang satu lagi entah apa, serta ada dapur dan kamar mandi cadangan. Semakin aku berjalan, suara terdengar semakin jelas. Aku semakin yakin kalau suaranya berasal dari belakang
Saat aku sampai, aku melihat satu ruangan di sana terbuka sedikit. Ruangan di sebelah gudang. Aku pun mendekati pintunya dan mengintip dari celah yang terbuka. Lampu yang kuning remang" membuatku sulit menangkap apa isi kamar itu. Yang jelas, aku hanya melihat kursi tua dan cermin yang juga sudah tua. Aku terus mencoba melihat lebih jelas dan tiba" seorang berjalan dan berdiri di depan cermin tua itu. Seorang wanita!! Dia berdiri membelakangiku tampaknya sedang membetulkan sanggulnya
Ya Tuhan!!! Perutku langsung mual! Kebaya yang di pakai wanita itu, mengingatkanku pada mimpiku, mimpi tentang penari! Mngkin karena gemetaran, pintu kamar itu tesenggol olehku dan terbuka lebih lebar!!
Saat itulah wanita itu membalikan badannya ke arahku. Dan ternyata.. dia..dia memakai topeng!! Topeng putih!!! Dengan lukisan bentuk mulut yang menyeringai!!!
Ya Tuhan!!! Sama dengan yang di mimpiku!! Aku hanya bisa menganga tanpa berkata apa". Matanya .. dari balik topeng terus menatapku!! Dia lalu berjalan ke arah pintu , ke arahku!! Dia menutupnya! Aku mundur perlahan sambil merasakan darah mengalir deras di tubuh ku. Jantungku berdegup kencang.
Tampaknya musik gamelan tadi berhenti mengalun. Suara" nya mendadak hilang. Aku tidak bisa mendengar apa" lagi. Pintu kamar itu lalu terbuka! Dari dalamnya keluar seorang wanita dengan kebaya yang kulihat tadi. Tanpa topeng. Wanita yang sudah ku kenal. Bibi!!!
Dia,lalu menutup pintunya dari luar dan,tersenyum kepadaku. " kamu pasti terbangun ya, Ina? "
Aku hanya bisa mengangguk. Lalu bibi menawarkan diri untuk,mengantarkanku kembali ke kamar. Sambil,berjalan menuju kamar, bibi bercerita. Kamar yang tadi aku lihat adalah kamar tari. Dulu, di usia 20an, bibi adalah penari ronggeng yang cukup tenar di Sumedang. Semua orang memanggil namanya ketika bibi pentas. Tidak ada yang menolak jika diajak goyang bersama bibi.
Bibi juga bercerita, kalau musik gamelan yang kudengar tadi adalah lagu Bangbung Hideung. Lagu yang biaa membius semua yang sedang menonton ronggeng. Lagu yang membuat setan dan iblis merasuki laki" yang pikirannya kotor. Lagu yang bisa memanggil arwah penghuni sekitar untuk masuk ke tubuh penikmat ronggeng.
Bubi mengaku, hampir setiap malam selasa, dia menyempatkan berdiam diri di kamar tadi. Mengenang masa" dia menari ronggeng
Saat aku bertanya kenapa mengenakan topeng, bibi tidak menjawab. Dia hanya tersenyum "ina, nanti kalau kamu mendengar lagu itu, tidak usah peduli ya. Tidur saja kembali" aku akhirnya mengangguk dan melanjutkan tidurku.
Sebulan berlalu, hubunganku dengan bibi semakin dekat. Bibi jadi semakin sering bercerita tentang" masa" kejayaannya meronggeng. Saat itu, semua laki" terpikat padanya, berlutut di kakinya, penasaran ingin melihatnya. Dan pada akhirnya kami berdua selalu tertawa" .
Tapi.... entah kenapa ada sedikit perasaan takut menyelimutiku setiap kali bibi bercerita. Kepuasan bibi mempermainkan nafsu laki" menurutku sangat menyeramkan. Sangat buas. Yah, setiap orang punya cara yang berbeda untuk memuaskan perasaannya. Dan,mungkin, itulah cara bibi.
Selama itu, setiap malam selasa aku selalu terbangun oleh alunan lagu Bangbung Hideung. Tapi sesuai pesan bibi, aku tidak memedulikannya dan kembali tidur
Suatu ketika, seperti biasa aku terbangun oleh alunan lagi Bangbung Hideung si malam selasa. Aku mencoba untuk kembali tidur. Tapi.... tenggorokanku rasanya kering, haus sekali. Aku ingin minum segelas air. Aku pun keluar kamar dan menuju dapur untuk mengambil minum.
Lagu Bangbung Hideung mengirungi langkahku menuju dapur. Ketika sampai di ruang belakang, aku melihat ke arah kamar tari. Lagi" pintunya terbuka sedikit. Aku berjalan melewatinya dan menuju dapur. Menuangkan air putih dan meminumnya. Ahhh segar sekali.
Ketika aku hendak,kembali ke kamarku, tiba" ada suara jeritan di kamar tari!! Aku pun kembali ke kamar tari dan melihat melalui celah pintu. Seperti biasa cahayanya remang" .aku jadi sulit untuk melihat jelas ke dalam. Setelah bisa melihat dengan jelas, aku melihat bibi sedang menari. Dengan kebaya dan topeng menyeringai yang aku lihat tempo hari. Topeng dan kebaya yang juga sama dengan mimpiku
Gerakan tarinya, hentakan kuda" nya sama persis dengan apa yang aku lihat di mimpiki!!. Tangannya menggapai-gapai langit. Entah kenapa aku merinding, aku ingin menangis!
Bibi menari dengan gerakan yang semakin aneh. Dia lalu mengambil sebilah golok dari kursi dan mengangkatnya ke atas. Ya Tuhan!!! Pemandangan yang sangat menyeramkan!!!.
Aku mulai menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah akan sama seperti yang aku lihat dalam mimpiku?.
Benar saja. Bibi lalu menaruh tangan kirinya di dinding. Tangan yang kanan memegang golok. Astaga aku mulai menahan nafas. Tiba" .... bibi mengayunkan goloknya dan menebas jari" nya hingga putus. Ya Tuhan!! Aku yakin sekali, kali ini aku bukan bermimpi.
Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Aku melihat darah terciprat ke mana" .tanpa sadar aku membuka pintu dan berteriak, "Bibii!!!".
Aku masuk ke dalam kamar dan melihat sekeliling. Sekejap lagu Bangbung Hideung berhenti mengalun. Ya Tuhan!! Di pojok ruangan.. beberapa orang duduk bersimpuh bermain gamelan. Mereka semua berwajah pucat"" seperti mayat!!! Pandangan mereka kosong mulutnya terbuka tanpa ekspresi. Seperti orang " tanpa nyawa.
Dan di depan mereka, ada sebuah bak mandi yang berwarna kuning emas. Lengkap dengan taburan bunga warna-warni. Di dalam bak mandi itu, sedang berendam seorang wanita!! Yang terpaku memandangku!!! Matanya merah penuh dendam
Wanita itu... Bibi!!!!
Dia lalu bangun dan keluar dari bak mandi. Tubuhnya hanya di lilit kain samping. Aku kembali melihat sekeliling. Ternyata sosok wanita bertopeng tadi sudah tidak ada. Tapi.. tapi aku melihat jari" dan darahnya, masih tergeletak di lantai!!!.
aku kembali mengalihkan pandanganku ke bibi. Tiba" .. tiba-tiba bibi berteriak!!!
"Ina!!! Lancang sekali kamu masuk ke kamar tari ini!!! Bukannya sudah aku larang!!!"
Bibi melanjutkan makiannya. Wajah nya. Wajahnya sangat menyeramkan!! Bibi lalu mengusirku.
Besoknya aku tidak lagi tinggal bersama bibi. Aku menyewa sebuah kamar kos di dekat kampusku. Aku tidak berani cerita kejadian itu kepada siapapun, termasuk kepada orangtuaku.
Jauh di dalam hati aku menarik kesimpulan. Bibiku sudah menjual jiwanya pada iblis yang membuatnya di gilai laki" . Iblis yang membuat laki" nenatap bibi dengan nafsu. Iblis yang membuat bibi secara tidak sadar juga telah berubah. Menjadi iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
nightmare
TerrorPernahkah kamu merasa melihat sekelebat bayangan di malam hari? atau tiba-tiba mendengar senandung-senandung aneh yang membuat bulu kudukmu merinding? kamu tidak sendiri. banyak orang yang mengalami hal serupa. Semua ini bisa kamu temukan di buku i...