Menjelang keberangkatannya yang hanya tersisa satu hari lagi, Rumi masih sempat untuk meluangkan waktu bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya.
Kali ini Rumi dan teman-temannya memilih kantin fakultas kedokteran sebagai tempat mereka berkumpul. Tau sendiri ya kalau Rumi dan teman-temannya itu anak tongkrongan banget.
Rumi dan teman-temannya emang suka begitu. Mereka suka berpindah-pindah tempat, menjajah satu persatu kantin fakultas hingga kantin universitas. Menebar pesona mereka kepada para mahasiswi yang kebetulan juga ada di kantin tempat mereka berkumpul.
Rumi dan teman-temannya seolah tidak takut dengan pentolan yang ada di masing-masing fakultas yang mereka jajah.
Lagian siapa juga yang berani dengan Rumi dan teman-temannya? Rumi adalah yang paling kejam jika harus menyerang mental lawannya. Seolah Rumi tidak dapat tersentuh oleh apapun.
Ditambah lagi dengan Rumi yang sangat pintar untuk menutup rapat kehidupan pribadinya sendiri menjadi nilai tambah untuk Rumi.
Andaikan saja waktu kemarin Rumi tidak bertengkar dengan Sheva di depan umum, mungkin sampai sekarang masih banyak kaum hawa yang akan mengira Rumi masih sendiri.
Tidak. Sepertinya bukan hanya kaum hawa. Tetapi juga kaum-kaum yang berjenis sama dengannya. Oleh sebab itu bukan tanpa alasan Rumi sering diejek sebagai gay oleh kelima teman-temannya. Ya kamu pasti tahu kan maksudnya seperti apa.
Kembali lagi dengan Rumi dan teman-temannya. Cara berpakaian Rumi dengan teman-temannya yang lain tentu saja sangat kontras dengan cara berpakaian dari para mahasiswa dan mahasiswi fakultas kedokteran. Bukan sekedar fakultas kedokteran saja sih, tapi hampir seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang mengambil jurusan kuliah bidang kesehatan.
"Untung lo ketolong dengan wajah ganteng lo, Na" celetuk Rumi yang sedari asik melihat ke sekelilingnya, "kalau engga lo pasti udah kayak mahasiswa nerd yang tacky abis" cemooh Rumi
"Gue kalau sampai si Nala jadi nerd yang tacky habis sudah pasti ogah temenan sama dia" sahut Oscar
"Gue juga ogah mesti temenan sama lo berdua yang pick me boy banget" sewot Nala
"Loh? Justru yang pick me boy banget itu si kembar" bantah Rumi, "dari sisi mananya gue pick me boy?"
"Ya soalnya cinta Anggi lo tolak terus" ucap Nala
"Goblok!" maki Rumi sembari memukul Nala, "dia jantan anjing!"
Nala yang menjadi korban pukulan dari Rumi tertawa puas. Sudah bukan menjadi rahasia lagi di pertemanan mereka tentang Anggi yang mengejar cintanya Rumi.
"Noh Rum, si Anggi dari tadi ngelirik lo terus" celetuk Haidar
"Itu makanya gue nggak suka kalau harus ke kantin anak kedokteran" sewot Rumi, "pasti selalu ada dia"
"Gue kalau jadi lo, asli dah Rum, udah gue gebuk habis-habisan pasti anaknya" celetuk Staria
"Iya, habis itu mati anak orang di tangan lo" sinis Starla
"Biarin aja lah, selagi orangnya nggak aneh-aneh ke gue juga" ucap Rumi, "gue nggak mau menghabiskan tenaga gue buat hal-hal yang nggak penting kayak dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
[β] Four Wives | END
Romance[some chapters contain 17+, 18+ & 21+] Muda, tampan, dan kaya raya. Itu lah image yang disanding oleh seorang Rumi Hezkiel Prasetya. Menikah adalah keinginan akhir dari semua, terlebih lagi jika menikah dengan yang terkasih. Namun semua itu tidak be...