• 03

28 1 0
                                    




Haiii

I'm comeback

😁😁😁😁

Ada yg suka cerita ini ga ya?

Okee langsung aja

💕Happy Reading 💕




_~o0o~_

🌹🌹🌹🌹🌹🌹




"Lo tuh murid beasiswa!! Nggak usah belagu deh lo!! Lo bisa sekolah disini cuman gara-gara beasiswa!! Lo dari kaum miskin!! Nggak pantas lo ada di sekolah ini!!"

Kinara yang sedari tadi mencari keberadaan Aisya yang menghilang setelah jam olahraga tadi, langsung berlari memasuki toilet saat mendengar bentakan dari seseorang.

Dan benar saja. Aisya tengah dikelilingi beberapa gadis yang nampak memojokkan Aisya. Entah apa alasan mereka bertindak seperti itu pada Aisya.

Ohhh... Segerombolan gadis ini adalah orang yang sama ketika membentak mereka di kantin sekolah. Dasar tukang bully!!

"Ya berarti bagus dong kalau Aisya sekolah di sini karena beasiswa! Itu artinya dia pinter, nggak kaya kalian yang otaknya secuil, bisanya ngebully orang dan cuman bisa ngehabisin duit orang tua!!" Sahut Kinara membuat mereka menoleh.

"Lo nggak usah sok jadi pahlawan deh!! Lo pasti juga dari kaum miskin sama kaya dia kan?? Makanya kalian temenan?? Hahahah aduhh... Mending kita jauh-jauh dari mereka. Nanti malah ketularan miskin."

"Temenan itu nggak peduli sih mau dari kaum miskin, dari kaum kaya kek. Ohh tapi kita beda kan ya. Lo kan nyarinya temen yang tajir doang biar bisa lo peras duit mereka buat gaya hidup mewah lo itu. Lo sebenernya ga kaya-kaya amat. Tapi gaya hidup lo mewah dan lo kemakan gengsi. Kurang-kurangin dah tuh gengsi." Jawab Kinara membuat Aisya sedikit menariknya agar tidak keterlaluan.

Ayla yang diyakini pemimpin dari geng itu pun menggeram. Ia menatap Kinara dan Aisya secara bergantian dengan emosi yang berapi-api.

"Tunggu pembalasan gue! Gue ga akan tinggal diam! Awas lo berdua!!"

"Harusnya lo yang awas. Karena orang jahat ga akan menang. Remember this!"

Ayla mengajak teman-temannya keluar dari toilet dengan rasa kesal. Baru kali ini mereka di bantah.

"Lo gapapa kan, Sya? Kenapa tadi hilang tiba-tiba? Gue jadi ga bisa bantu lo. Lo ga diapa-apain sama mereka kan?"

"Maaf. Tadi gue niatnya mau ke toilet sendiri karena lo sibuk sama absen. Gue ga mau ganggu lo. Eh malah tadi pas sampe toilet ga sengaja nyenggol mereka. Terus di labrak deh."

"Ihh.. Lain kali ajak gue aja. Nggak papa. Absen masih bisa nanti. Maaf ya, Sya, bantuinnya telat."

"Gapapa kok. Harusnya gue berterima kasih sama lo karena lo udah dateng. Makasih ya, Ra."

"Sans... Lain kali, lawan aja mereka. Sama-sama makan nasi, sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, jadi ga usah takut."

"Iyaa... Yaudah kita balik kelas yuk."

Mereka berdua akhirnya berjalan bersama menuju kelas. Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang melihat dan mendengar semua perdebatan itu. Lelaki itu tersenyum kecil. "Wow... Ternyata kita satu sekolah, Kinara. Dan lo seberani itu. Nice to meet you again, Nara."

HIM || Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang