"Either the stars are too bright or my life is always dark, It makes me blind"
.
.
Jungwon menggeser pintu kelasnya, semua pandangan tertuju kepadanya.
Dengan terburu-buru Ni-ki mendekati Jungwon, tangannya memegang pergelangan tangan Jungwon yang kemarin terluka dengan tatapa khawatir. Terlihat sangat tulus, Jungwon menghargai itu.
"Kamu gapapa kan? Kenapa masuk sekolah? Kan bisa ijin dulu?" Ucap Ni-ki dengan tatapan khawatirnya, Jungwon terkekeh mendengar itu.
"Aku gapapa Ki, gausah khawatir. Semua baik-baik aja" Ni-ki menghela nafas pelan, kepalanya mengangguk.
Tangannya menarik pelan tangan Jungwon agar menuju ke tempat duduk yang tepat di depannya itu, tempat duduknya dipenuhi bunga, coklat, dan surat-surat yang Jungwon yakini surat untuk kesembuhannya.
Tiba-tiba semua mengerubungi Jungwon, banyak pertanyaan yang terlontar menanyakan keadaannya. Ni-ki yang berdiri di sebelahnya hanya tersenyum dan menepuk-nepuk bahunya, seperti memberi tahu semua orang khawatir.
Rasanya hari itu lebih tenang dari pada Jungwon khawatirkan, tatapan mereka mulai berubah seperti menganggap Jungwon adalah sesuatu yang harus dijaga. Jungwon tidak enak hati, tapi dia akan menghiraukan itu terlebih dahulu.
Saat ini Jungwon tengah makan di kantin bersama Ni-ki, Sunoo, Jake, dan Sunghoon. Jay dan Heeseung tidak bisa ikut makan siang karena ada kegiatan di di klub Musicnya.
Walaupun mereka Vampir, tapi kini mereka tengah berada di kehidupan manusia. Mau tidak mau mereka juga harus berpura-pura menyeimbangkan kegiatannya seperti manusia pada umumnya, contohnya saja makan-makanan yang biasa dimakan manusia.
Menu kantin hari ini adalah daging, Jungwon sangat menyukai daging jadi dia terlalu bersemangat menyantapnya.
"Pelan-pelan aja Jung, makananmu gabakalan lari di perut Sunghoon" ucap Sunoo yang membuat satu layangan pukulan dari Sunghoon.
"Heh! Ngawur, aku gabakal ngambil makananmu Jung. Tenang saja" ucap Sunghoon dengan sesekali melirik tajam Sunoo, sedangkan yang dilirik tertawa terbahak-bahak.
Jungwon hanya tersenyum tipis melihat teman-teman nya sekarang ini, matanya melirik ke jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Jung" suara berat itu membuat Jungwon terkejut, menoleh dengan cepat menemukannya Ni-ki yang tengah menyumpitkan potongan daging yang entah kapan dipotongnya ke depan mulutnya.
Jungwon membuka mulutnya agar daging itu masuk kedalam mulutnya, matanya tak lepas menatap Ni-ki dalam-dalam. Rasanya dia ingin terbang saja.
Sebenernya masih menjadi misteri, kenapa Jungwon tidak bisa membaca pikiran ke-enam temannya itu, siapa mereka sebenarnya dan apakah sebenarnya ada rencana yang mereka sembunyikan?
Sunoo berdehem pelan membuyarkan lamunan Jungwon.
"Jung, nanti pulang sekolah mau ikut aku engga? Aku mau ajak kamu keliling kota ini" ucap Sunoo dengan raut wajah semangatnya, terlihat sangat cerah.
Sebenarnya Jungwon juga ingin berkeliling kota, namun dia juga ada janji kepada sang adik untuk menemaninya kerumah temannya.
"Maaf ya Sunoo, nanti aku ada janji sama adekku" ucap Jungwon dengan raut muka menyesal, mendengar itu Sunoo memanyunkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Fate [Jungwon Ft Enhypen]
VampireKatanya Vampir itu lemah dengan tanda Salib, Buku Kitab, bawang putih dan sinar matahari Hah, kata siapa? All & Jungwon BxB area!!!