5. Taman

441 60 1
                                    

"Isn't fate very cruel to you? Fight this terrible fate."

________________________



Blood Fate





Suara pukulan tembok terdengar keras, tembok retak itu menjadi saksi betapa marahnya seorang Lee Heeseung kali ini.

Setelah mendengarkan penjelasan Ni-ki membuat dia kecewa dengan temannya, kecewa dengan dirinya yang lagi-lagi gagal dalam menjaga seseorang yang memang sesuai garis takdir harus ia jaga ini.

Jungwon dipulangkan kerumahnya, orang tuanya datang dengan amarah yang besar. Mereka mengatakan akan mengeluarkan anaknya dari sekolahan ini, dan Heeseung bingung bukan main.

Memutarkan tubuhnya, menyenderkan bahu ke tembok retak itu. Perlahan tubuhnya merosot, tatapan kesedihan, kecewa, gagal bercampur menjadi satu.

Dua vampir lainnya hanya terdiam melihat keadaan Heeseung, saling melirik satu sama lain lalu mengangguk.

"Ada vampir lain yang bilang kepadaku, dia sedang di hutan terlarang" Jake membuka kehengingan.

Bisa dilihat mata Heeseung memerah, beranjang dari duduknya. Dengan kebingungan matanya menatap segala arah, mencari solusi.

"Hyung, lebih baik kita ke Jungwon terlebih dahulu. Aku juga ingin tau keadaan Kucing lucu kita" ucap Sunghoon yang memberi solusi, karena sejujurnya dia ingin mengetahui keadaan Jungwon saat ini.

"Betul kata Sunghoon, Hyung kita harus kesana bukan?" Jake mencoba meyakinkan Heeseung, gimana pun caranya mereka harus segera ke Jungwon. Waktu tidak lama lagi, bulan purnama segera datang dan mereka harus cepat.

Heeseung berpikir sejenak, mencari rumah Jungwon itu adalah hal yang mudah terlebih mereka sudah hafal bau darahnya.

Namun salah satu permasalahan disini adalah Sunoo.

Ia mengusap raut wajahnya kasar, merasa kesal terhadap Sunoo maupun yang lain. Aroma darah Jungwon memang tidak bisa membuat mereka tergoda, tetapi tidak bisa diwajarkan.

Kemarin malam, Heeseung mendengar percakapan Jake dan Ni-ki saat mereka berada dirumah. Tentu saja Jake dan Ni-ki ikut tergoda dengan darah Jungwon, ini membahayakan. Namun sialnya dia juga sempat tergoda jika dia tidak menyadarkan diri.

Heeseung menatap Jake dan Sunghoon bergantian. Sunghoon, dia yakin bisa percaya kali ini kepada Sunghoon.

"Sunghoon, aku minta tolong padamu. Tolong pergi kerumah Jungwon, hanya kau." Tekan Heeseung membuat Jake menyerngit.

"Kenapa Sunghoon saja? Kenapa tidak kita semua hyung?" Ketus Jake kesal.

"Kau pikir aku akan membiarkan kalian pergi mengunjungi Jungwon dengan mata yang ingin menghisap habis darahnya?-"

"Kau dan Ni-ki, ada dibawah pengawasanku."

Blood Fate

Ketukan pintu pada rumah modern itu terdengar, teriakan dari penghuni rumah terdengar jelas di telinga pria tinggi berkemeja putih dengan lengan baju digelung kemudian celana hitam polos serta kamera dslr mengalungi lehernya.

Pintu terbuka menampilkan seorang perempuan cantik dengan wajah blasteran serta aroma Elf di perempuan itu.

"Oh, temannya kak Jungwon ya?" Sunghoon mengangguk, tak lupa ia tersenyum.

Blood Fate [Jungwon Ft Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang