4. Terlambat.

715 73 1
                                    

"Mereka mencari kalian, Yang Danielle, Koga Yudai, dan paling utama kamu-"








"Yang Jungwon"

Jungwon terdiam, matanya menatap ke luar jendela. Menghela nafas pelan, meratapi nasipnya yang tidak pernah semulus perkiraannya.

Ah, bahkan sejak lahir selalu saja hal yang membuat dia merasa sangat bersalah. Dihari kelahirannya terjadi angin puting beliung dan tiba-tiba saja para Vampir Outcast yang ikut menyerang, ibunya melindunginya dan keluar dari wilayah Kerajaannya.

"Jung, hei kenapa?" Lamunannya terkejut ketika bahunya di tepuk oleh Ni-ki

Matanya mengerjap pelan, tersadar jika sekarang sudah waktunya istirahat. Dibelakang Ni-ki ternyata sudah ada Jay yang menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Eh, udah istirahat ya? Ayo" Jungwon bangkit dari duduknya dan segera beranjak meninggalkan kedua pemuda itu yang tengah terdiam.

Menghela nafas pelan Ni-ki menoleh kepada orang yang tiga tahun lebih tua darinya, "Hyung, kau rindu dengannya ya?" Ucapnya melewati telepati.

Jay mengangguk pelan, menatap sendu punggung Jungwon. Ingatan pria manis itu hilang, atau mungkin tidak ada ingatannya sebelum dia reikarnasi.

"Sudah, ayo susul Jungwon ke kantin. Yang lain kan tidak masuk jadi hanya kita" Ni-ki mengangguk, kepalanya menoleh guna mencari seseorang.

"Sunoo hyung kemana?" Tanya Ni-ki karena tidak mendapati hyungnya itu.

Jay mengangkat bahunya, "Tidak tahu, mungkin sedang ada urusan di kelasnya" ucap Jay seakan tidak peduli.

Ni-ki terdiam, mungkin hanya pikirannya saja yang jelek.

Kembali berjalan menyusul Jungwon yang sudah sampai di pintu kantin, terdiam mematung membuat Ni-ki dan Jay ikut melihat apa yang dilihat pemuda Yang itu.

Tiga siswa tengah berkelahi, terlihat dua orang yang tengah akan menghajar pria yang lebih pendek darinya namun selalu gagal.

Punggungnya ditendang dengan kuat membuat dia tersungkur di lantai, temannya datang dan menatap tajam pria yang berdiri dengan baju berantakannya. Sudut bibirnya terangkat, memandang remeh dua pria yang sedang berusaha pergi dari kantin.

Matanya menatap seluruh penghuni kantin yang tengah heboh dengan keadaannya sekarang, hanya luka gores di pipi dan di sudut bibirnya. Itu bukan masalah, karena dia vampir pastinya akan sembuh sendirinya walaupun dengan jangka sedikit lama.

"Gila banget si Sunoo, ngehajar dua anak sendirian"

"Bener, aku kira dia lemah ternyata kuat juga"

Sunoo, pria itu terdiam saat netra nya menangkap Jungwon berdiri mematung dengan tatapan terkejut serta dua pria dibelakangnya yang menatapnya dengan tatapan tajam. Sial kena lagi dia.

Menyurai rambutnya kebelakang, berjalan menghampiri Jungwon yang terdiam saja. Ah bau ini selalu memabuk menurutnya.

"Apa-apaan kamu Sunoo, kenapa tiba-tiba berantem?" Ucap Jay dengan tegas, Karena sekarang dialah yang tertua disini.

Memutar bola mata malas, "Mereka duluan yang gangguin. Ya aku hajar lah" ucapnya dengan nada sensi. Para Werewolf yang lemah pikirnya.

Ni-ki menggeleng pelan, menepuk bahu Jungwon pelan membua sang empu menoleh.

"Ke ruangan kita aja ayo, suasananya lagi buruk disini" ucap Finalnya.

Jungwon cukup pandai membaca situasi, menganggukkan pelan kepalanya dan berjalan beriringan bersama Ni-ki.

Blood Fate [Jungwon Ft Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang