01

504 30 6
                                    

Seorang wanita tengah tenggelam di sebuah danau yang dalam di malam yang dingin menusuk tulang. Ia tengah berusaha menggapai permukaan yang tak terlalu jauh darinya namun kakinya sudah mati rasa. Semakin dalam, semakin ia kehabisan nafas. Ia berharap kematiannya ini bisa membuat sang kekasih sedikit bersedih.

"Aku harap kita tak akan bertemu lagi, aku muak denganmu. Jika Tuhan mendengar do'a ku. Aku berharap aku terlahir kembali. Aku ingin merasakan keluarga yang bahagia. Aku akan berjuang agar aku bahagia. Aku mohon dengarlah permintaan terakhirku ini" batin wanita itu bersusah payah berenang. Namun ia tenggelam ke dasar danau yang dingin di sertai gelembung dari mulut dan hidungnya yang berhamburan keluar.

Di tempat lain seorang wanita tengah menahan tusukan pisau yang menancap tepat di perutnya. Ia menangis menahan sakit. Matanya memerah. Pria yang menusuknya mencabut pisau tersebut hingga membuat wanita itu jatuh tersungkur. Darah mengucur dari bekas tusukan pisau itu.
Sebisa mungkin ia menahan darah agar tak muncrat kemana-mana.
Ia meringkuk di lantai.

"Aku lelah dengan ini semua, tapiii bayiku ukhhgg. Aku mohon jika Tuhan melihatku sekarang, maka tolonglah aku. Aku ingin beristirahat dengan tenang. Tolong bawa saja aku bersamamu
Aku juga tak ingin terlahir kembali. Dunia begitu jahat padaku, aku sudah tak sanggup lagi. Tolonglah" gumam wanita itu sambil menahan sakit sambil memejamkan kedua matanya.

Di rumah sakit dua wanita dilarikan menggunakan *Stretcher berbeda menuju ruang UGD. Kedua tangan mereka bersentuhan dan terdengar suara petir yang cukup menggelegar di luar rumah sakit. Hujan pun turun dengan derasnya seolah menghapus luka kedua wanita itu.

*FYI Stretcher itu sama halnya dengan tandu atau brankar rumah sakit hanya saja stretcher ini digunakan untuk ambulance ya teman-teman*

1 minggu sudah setelah insiden yang cukup menggemparkan itu. Wanita yang tenggelam itu tak bisa di selamatkan, karena itu ia akan dimakamkan hari ini.
Sebuah papan nisan bertuslikan nama wanita itu "Tsabina".
Polisi menunda pemakaman Tsabina karena harus melakukan investigasi lebih lanjut dan menghubungi pihak keluarga namun pihak keluarganya malah tak peduli dan hanya memberi sejumlah uang untuk memakamkan Tsabina alakadarnya. Karena hal ini adalah kasus bunuh diri maka polisi terpaksa menutup kasus ini dan segera memakamkan korban dengan layak.

Di ruang *ICU seorang wanita terbaring lemah dengan wajah pucat. Wanita itu bernama Nindy Azalea yang merupakan seorang penyanyi terkenal. Ia telah menikah dan kini tengah menanti kehadiran buah hatinya. Namun na'asnya ia di serang oleh seorang fans fanatiknya sendiri dengan alasan tak menyukai kabar kehamilan sang idola.

*Ruang ICU (intensive care unit) adalah ruangan khusus yang disediakan rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi yang membutuhkan pengawasan ketat*

"Lalu bagaimana keadaan bayinya dokter? Apakah bisa diselamatkan?" Ujar seorang wanita yang wajahnya sangat cantik dan tubuh proporsional itu.

"Syukurnya bayinya bisa kami selamatkan. Ini sebuah keajaiban bu" ujar sang dokter sambil tersenyum.

"Lalu kapan adik ipar saya bisa sadar dokter? Ini sudah hampir 1 minggu dia belum sadarkan diri" wanita yang mengaku kakak ipar Nindy mulai gelisah melihat adik iparnya yang masih betah tertidur pulas itu.

"Kondisi beliau sudah membaik, kita hanya bisa do'akan saja semoga beliau cepat sadar. Kalau begitu saya pamit bu" ujar sang dokter meninggalkan wanita itu di depan pintu ruang ICU Nindy.

Wanita yang mengaku sebagai kakak ipar Nindy bernama Elina yang juga merupakan seorang model ternama. Elina menyayangi Nindy seperti adik kandungnya, namun sikap Nindy yang begitu enggan menerima kebaikannya dahulu ia pun memilih untuk tidak menunjukkan perhatiannya pada Nindy. Namun ketika ia mendengar kabar Nindy terluka ia dengan segera mengunjungi dan merawat sang adik ipar tanpa bantuan siapa pun.

I'm Comin' For You, JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang