CHAPTER 03

534 84 7
                                    

••MENCARIMU••

Happy reading guys, 💐💕

...























Sesampainya Haruto di lobby utama yang sudah terdapat para teman-teman dokternya yang lain, menunggu nya. Mereka bersepakat untuk membongkar kasus yang akhir-akhir ini selalu menghantui para pasien yang berada di sini.

Tadi saat Haruto keluar dari koridor terlarang itu dia tidak henti-hentinya memikirkan ucapan Junkyu sebelum ia menghilang tadi.

Hantu itu menyuruhnya untuk berhati-hati, tapi pada siapa?

"Kau sudah datang?"

Haruto hanya berdehem saja menjawab pertanyaan Hyunsuk tadi. Masih saja memikirkan perkataan Junkyu, seharusnya tidak ada yang perlu di khawatirkan di sini karena dia pun pasti akan selalu menjaga diri.

Namun, saat bertemu dengan Hyunsuk dan temannya yang satu lagi entah mengapa Haruto merasa bahwa ada tekanan di dalam dirinya.

Seolah memaksa nya untuk tetap berdiam diri saja di dalam ruangan kerjanya.

Junkyu juga entah mengapa hantu itu belum juga memunculkan diri nya sejak pagi tadi, menghilang begitu saja dan meninggalkan Haruto yang mempunyai banyak pertanyaan untuknya.

'Junkyu hantu, dan mungkin dia sudah lama berada di rumah sakit ini. Mungkin saja aku bisa menemukan petunjuk satu persatu darinya.' batin Haruto.

Sejak tadi dia sudah kembali membuka mata batinnya hanya demi mencari keberadaan Junkyu, tapi sayangnya hantu itu seperti tidak ingin bertemu dengannya untuk sementara waktu ini.

"Langsung ke intinya, jadi kita kan akan pulang atau habis jam kerja di jam 11 malam. Jadi, bagaimana kalau kita menginap saja di rumah sakit ini?"

Semua sontak menatap Jihoon yang baru saja menyarankan pendapat nya.

Hyunsuk, Jihoon, Haruto, dan Jeongwoo saat ini sedang berkumpul. Mumpung masih jam istirahat mereka memanfaatkan waktu ini untuk membahas tentang rencana yang akan mereka lakukan kedepannya.

"Menginap? Yang benar saja! Aku takut, bagaimana jika hantu itu akan menghampiri kita?"Protes Hyunsuk yang langsung di setujui oleh Jeongwoo.

Haruto menghela nafas, menatap mereka berdua satu persatu. Percuma sudah menjadi seorang dokter, tapi masih memiliki jiwa penakut seperti ini.

"Kalau kalian takut ada baiknya kalian tidak usah datang saja. aku dan Jihoon yang akan menginap malam nanti, kalian pulanglah saja."

Hyunsuk menatap Jeongwoo, berbisik pelan padanya karena takut kedengaran oleh Haruto dan Jihoon yang hanya bisa pasrah dan menunggu jawaban dari mereka berdua.

"Bagaimana? Apa kau mau ikut? Aku takut, masalahnya aku bisa melihat hantu-hantu itu dengan jelas! bagaimana kalau mereka menggangguku?!"bisik Hyunsuk.

"Sudahlah ikut saja! kau bisa meminta bantuan pada Haruto untuk menutup mata batin mu itu."

Akhirnya mereka berdua mengangguk yakin, menatap Haruto dengan penuh semangat yang membara Mereka berdua sudah tidak sabar lagi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit ini.

"Ini baru jam 10 malam, artinya kita masih mempunyai 1 jam lagi untuk melakukan tugas kita. Kalian, lakukanlah tugas kalian masing-masing. Bawalah daftar pasien-pasien yang sudah meninggal saat tujuh tahun yang lalu, bisa saja kita akan menemukan petunjuk di sana,"ujar Haruto datar seperti biasanya.

Kalau di lihat-lihat Haruto ini seperti tidak memiliki selera untuk hidup.

"Baiklah! Seperti yang sudah di rencanakan, jam 11 malam kita harus sudah berkumpul di ruangan kerjanya Haruto,"ucap Jihoon sebelum akhirnya mereka semua bubar dan mulai menjalankan tugasnya masing-masing.

Di lain tempat ada Jeongwoo yang sedang menuju lantai dua, lebih tepatnya di tempat yang menyimpan daftar-daftar pasien yang pernah di rawat, maupun meninggal di sini. Entah itu karena penyakit atau pembunuhan, semua tertulis di dalam berkas itu.

Jeongwoo sempat meminta kunci ruangan ini pada sang kepala rumah sakit ini.

Membuka pintu itu dengan pelan, membuat suara nyaring terdengar si koridor yang begitu sunyi ini. Di lantai dua di rumah sakit ini hanya sedikit pasien begitupun dengan dokter maupun perawat, karena kebanyakan pasien yang di rawat berada di lantai satu.

"Astaga! ruangan ini sudah berapa lama tidak didatangi? Sungguh kotor dan berdebu!"Jeongwoo mengipasi wajahnya seperti mengahalau debu yang beterbangan.

Lampu di ruangan ini juga sudah rusak, begitu gelap dan sangat bau. Kalau sudah seperti ini Jeongwoo jadi menyesal karena meminta untuk memeriksa berkas di lantai 2.

Sialan, tau begini dia di lantai 3 saja. Rumah sakit ini terdiri dari 4 lantai, tak heran jika rumah sakit ini di sebut dengan rumah sakit utama dan ternama di kota Seoul.

"Di mana berkas itu?"

Jeongwoo menghidupkan lampu senter di handphone nya. Membuka satu persatu laci maupun lemari yang sangat berdebu di ruangan ini.

"So Junghwan, 20 tahun, iksan. Meninggal dunia pada tahun 2016."

Jeongwoo terdiam menatap foto di lembaran kertas yang sudah sangat usang itu, Junghwan?

tangannya bergerak untuk memindah ke halaman berikutnya.

"Penyakit yang di derita oleh pasien ini adalah kerusakan pada paru-paru. Awalnya pemuda itu sudah di nyatakan sembuh. Akan tetapi, sebuah peristiwa terjadi. Peristiwa di mana satu persatu pasien meninggal secara misterius, tidak ada yang tahu pasti kenapa mereka bisa seperti ini. Kejadian ini selalu saja terjadi pada setia tahunnya, tepatnya pada tanggal 15 Agustus. Pasti peristiwa itu akan terjadi,"

15 Agustus? bukankah itu hari ini? Jeongwoo lagi-lagi kembali terdiam saat tidak sengaja membuka halaman yang mana menampilkan foto dari pemuda itu.

Entah perasaan apa ini. Namun, yang pasti saat melihat foto itu Jeongwoo tiba-tiba saja terdiam kaku. Hatinya sakit saat melihat senyuman teduh dari bibir pemuda itu.

"Jadi kalian ternyata memang semenyedihkan itu, yaa? berjuang untuk sembuh, tapi malah gagal saat-sialan ini tidak bisa di biarkan. Aku harus memberitahukan hal ini pada Haruto!"

















•••

"Tunggu-apa katamu?! Tidak mungkin. Aku tidak bisa mempercayai mu!"

TBC

Humm kalau vote nya masih tetap sedikit dan tidk ada peningkatan maka aku mungkin akan sangat jarang untuk melanjutkan cerita ini, begitupun dengan cerita-cerita yang lainnya.


DOCTOR AND GHOST|| HARUKYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang