CHAPTER 05

250 38 5
                                    

Ketakutan mereka








"HARUTO!"
Sudah berapa kali Jeongwoo berteriak memanggil nama Haruto dengan mata yang terpejam. Kedua tangannya melayang-layang di udara seperti hendak menggapai tubuh Haruto yang sayangnya berada agak jauh di depannya.

Otaknya seketika berhenti dan tidak bisa berpikir jernih, seharusnya tadi dia tidak mengikuti Haruto dan sungguh dia sangat-sangat menyesali keputusannya untuk masuk kedalam ruangan ini.

Haruto; dokter muda itu juga tidak kalah paniknya saat tawa dari seorang perempuan yang terus mengalun dan memekakkan telinga nya, terdengar merdu dan mengerikan di saat yang bersamaan. Dari kepala sampai ujung kaki sepertinya Haruto sangat merinding.

Dia mencoba untuk membuka matanya. "Sialan!"Dan detik itu juga Haruto menyesali perbuatannya karena melihat seorang wanita yang berada tepat di hadapannya dengan keadaan melayang, menggunakan gaun putih yang nampak sangat kotor dan dipenuhi oleh tanah bercampur dengan darah, lehernya yang patah dan wajahnya yang terlihat sangat hitam, hanya mata dan gigi nya lah yang Haruto lihat tadi.

"Haruto. Ayo cepat keluar dari sini,"ujar Junkyu yang sama paniknya dengan kedua manusia aneh di depannya. Dia berusaha melawan hantu di belakangnya yang sedari tadi mencekik lehernya, tidak begitu kuat sehingga memudahkan nya untuk melepaskan cekikan tersebut.

Haruto yang mendengar perintah Junkyu hanya bisa mengangguk pelan dalam kegelapan. Dia kembali menutup mata batinnya. Namun, teriakkan dari Junkyu membuat nya urung untuk melakukannya. "Tidak, Haruto! jangan di tutup, kita pasti akan sangat kesulitan jika kau menutupnya."Baiklah, Haruto mengerti.

"Haruto brengsek! bantuin gue!"
teriak Jeongwoo dengan suara yang terdengar sangat bergetar seperti menahan tangisnya. Tubuhnya sangat merinding dan lemas saat merasakan sesuatu yang sangat dingin memegang kakinya dengan sangat erat.

Hancur sudah reputasi kedua dokter muda itu. Mereka bahkan terlihat sangat menyedihkan sekarang ini.

"Junkyu, apa yang sebenarnya terjadi?"

Junkyu hanya diam, enggan menjawab. Ah, lebih tepatnya suaranya yang seperti di tahan dan tidak bisa bersuara. Junkyu masih berusaha untuk mendekati Haruto, tapi sayang usahanya sangat sia-sia. “Mati, mati, mati hihii.” Dan Junkyu hanya bisa memejamkan matanya pasrah mendengar perkataan Hantu yang sedang mencekik lehernya saat ini.

Sial!

Padahal dia juga hantu tapi kenapa dia juga ketakutan seperti kedua manusia di depannya saat ini.

Haruto mencoba untuk memberanikan dirinya lagi, membuka matanya dengan cepat dan menoleh kesamping karena tadi hantu itu berada di depannya. Tubuhnya bergetar hebat saat tau bahwa ada satu hantu lagi yang berada di sebelahnya, menatapnya dengan penuh amarah dan dendam, matanya melotot dengan darah yang mengalir membasahi pipinya yang sudah hancur. Tubuh hantu berkali-kali lipat lebih menyeramkan di banding hantu yang melayang tadi.

Tangannya terangkat untuk menyentuh bahu hantu tersebut dengan tangan yang sangat bergetar, tubuhnya berkeringat dingin. Dirinya berkali-kali memejamkan mata dan menghela napas gusar.

wush

Seketika sekelebat ingatan hantu itu masuk kedalam pikirannya.

DOCTOR AND GHOST|| HARUKYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang