CHAPTER 06

218 34 0
                                    

WHAT HAPPENED?

Warn! chapter kali ini panjang, awas bisa menyebabkan rasa bosan. Haha!





















Mata hazel itu terpejam erat, mencoba untuk menghilangkan rasa gelisah nya saat ini. Bau obat-obatan dan bau menyengat bercampur menjadi satu, sehingga membuat dokter muda itu memijat pelipisnya yang terasa ingin pecah.

“ya, mungkin? kita berada di dimensi lain,”kata Haruto yang penuh keraguan.

Jeongwoo yang berada disebelah Haruto hanya bisa terdiam dengan mata yang ikut terpejam, menyandarkan punggungnya di dinding sembari merapatkan tubuh nya pada teman sesama dokternya.

Entah mengapa pemuda berkulit tan itu merasa bahwa sedari tadi ada yang mengawasi mereka berdua sehingga membuatnya tidak dapat lagi berpikir jernih, saat ini dia hanya bisa pasrah dan menunggu keajaiban datang untuk menghilangkan rasa takutnya.

"Setelah ini kita harus berbuat apa?"

Rasanya begitu berat untuk menjawab sesaat setelah Jeongwoo bertanya. Dirinya juga tidak tau harus berbuat apa; selain duduk dan ingin bersembunyi dari situasi menakutkan ini.

Junkyu; hantu berkulit pucat dengan pipi yang mirip bakpaonya juga tidak tau berada di mana—sehingga membuatnya bertanya-tanya di mana keberadaan Junkyu sekarang.

"Haruto."

Jeongwoo memanggil Haruto lagi sembari menggoyang pelan lengan kekarnya. Tindakan kecil itu mampu membuat Haruto tersadar dari lamunannya dan kembali menatap temannya. "Ada apa?"

"Aku bertanya. Setelah ini kita harus berbuat apa? ini sungguh menyeramkan, sial! aku sungguh takut."jelas Jeongwoo yang saat ini sedang memeluk tubuh nya sendiri—mencoba untuk menghilangkan rasa takut dan gelisah nya.

"Aku juga tidak tau harus berbuat apa. Untuk saat ini kita berdiam diri di sini dulu sampai menunggu fajar tiba,"ujar Haruto dengan suara beratnya. Terdengar begitu tegas dan frustasi di saat yang bersamaan.

Pandangannya mengedar memindai seisi ruangan. begitu gelap dan suasana terasa begitu mencekam, pandangannya menunduk dengan jantung yang terasa berdetak begitu cepat hingga napas nya kini terasa sesak. Helaan napas sesekali terdengar dari bilah bibir nya.

Iris berwarna cokelat pun melirik pelan temannya, terlihat begitu frustasi dan menyedihkan. Dia tau bagaimana perasaan Jeongwoo saat ini. Namun, sangat disayangkan dirinya bahkan tidak bisa berbuat apapun.

Pikirannya kembali bermuara pada sosok hantu bernama Junkyu yang bahkan sampai saat ini dia tidak mengetahui marga dari hantu tersebut. Apa yang terjadi pada Junkyu di masa lalu? apa yang membuat sosok itu masih terjebak di dunia ini? ada begitu banyak pertanyaan yang tersimpan di dalam benaknya yang bahkan dirinya sendiri pun tidak tau kapan pertanyaan itu akan terjawab.

Jeongwoo kembali menatap Haruto sekilas. Menghela napas panjang saat menyadari temannya itu kembali melamun bahkan di keadaan mencekam seperti ini. "Jangan melamun, kau mau tubuhmu dimasuki oleh makhluk halus?"

Haruto bergidik ngeri mendengarnya. Tidak, tidak boleh ada yang memasuki tubuhnya. Dirinya hanya mengangguk pelan dan kembali memejamkan matanya, melihat itu Jeongwoo langsung merebahkan tubuhnya di lantai dan memilih untuk tidur. Tidur adalah pilihan yang tepat untuk saat ini, setidaknya dengan tidur ketakutannya akan terlupakan sementara.

"Kau tidur? bisa-bisanya."

Dokter muda bermarga Watanabe itu melirik ke arah jendela yang terbuka, membuat semilir angin masuk kedalamnya, begitu dingin sehingga mata itu kembali terpejam. Dirinya kembali bertanya-tanya, apakah benar mereka sedang berada di dimensi lain?

DOCTOR AND GHOST|| HARUKYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang