CHAPTER 07

236 37 4
                                    

HUM

"Apa itu?"tanya Haruto pada Junkyu saat mendengar suara barang jatuh dari belakang. Bahunya meluruh saat mencium bau anyir darah yang semakin menyengat, kepalanya begitu pusing, mual, dan hanya bisa menyandarkan tubuhnya di dinding rumah sakit.

"Aku juga tidak tau bodoh! mungkin jatuh karena angin,"kata Junkyu yang merasa sangat takut. Dirinya mungkin juga hantu, tapi dirinya juga takut pada hantu. Karena mereka itu sangat menyeramkan dengan darah yang mengalir di tubuh mereka, untung saja dirinya tidak seperti itu.

Mata yang setajam elang itu menatap Junkyu; lebih tepatnya objek yang berada di belakang hantu tersebut. Ingin berdiri, tapi dadanya terasa begitu sakit, rasanya seperti di tusuk-tusuk oleh ribuan pisau. Kepalanya terasa begitu berat. Sosok yang di lihat Haruto tadi adalah seorang perawat, tapi Haruto merasa bahwa perawat itu bukanlah seorang manusia.

"Junkyu! awas dibelakang mu."teriak Haruto dengan susah payah karena masih merasakan sakit disekitar dadanya dengan punggungnya yang terasa semakin berat. Sial, sebenarnya apa yang terjadi padanya.

Junkyu menoleh kebelakang yang kini tubuhnya melangkah mundur saat melihat seorang perawat dengan rambut yang panjang, baju yang begitu kotor dengan tanah bercampur dengan bekas darah. Dan bahkan, perutnya bolong! matanya terus melotot menatap Junkyu dan Haruto secara bergantian.

Haruto menyadari, bahwa hantu perawat itu memiliki dendam yang begitu dalam pada seseorang yang bahkan dirinya sendiri pun tidak tau siapa orang itu.

Lelaki berdarah jepang itu menunduk dengan kedua tangannya yang menopang pada lutut, kembali memejamkan matanya saat dirinya merasa ingin muntah. Bau darah dari hantu perawat itu membuat tubuhnya begitu lemas. "Sialan! apa mau mu?"tanya Haruto yang geram karena tau bahwa hantu perawat yang sangat mengerikan itu mencoba untuk menghisap energi nya.

Hantu perawat itu diam, menatap Junkyu. Begitu sendu, berbeda dengan yang tadi. Kedua tangannya terangkat mencoba untuk memegang bahu Junkyu, matanya terpejam dengan air mata yang mengalir begitu saja, berwarna merah. “Kim Junkyu, nama lengkap mu. Dan kalian berdua harus berhati-hati, ada seseorang yang mengendalikan makhluk yang begitu kuat di sini. Orang itu adalah—"

Dan seperti yang sebelum-sebelumnya, saat hendak mengatakan hal yang begitu penting maka hantu itu akan menghilang bagai ditelan waktu. Begitu cepat dan hanya tersisa kepulan asap berwarna hitam. Membuat rasa sakit di tubuh Haruto juga ikut menghilang, sehingga membuatnya turut menghela napas lega. Tadi itu begitu menyakitkan, seolah kematian akan menjemputnya di detik itu juga.

Sedangkan, Junkyu. Hantu itu terdiam memikirkan perkataan Hantu perawat tadi. Kim Junkyu, adalah nama nya. Air mata mengalir begitu saja turun melewati kedua pipi bakpaonya. Akhirnya, setelah bertahun-tahun dirinya berhasil mengetahui nama lengkapnya.

"Kim Junkyu, Kim Junkyu!"pekik Junkyu yang begitu bahagia sembari melompat-lompat kegirangan, melihat itu Haruto hanya bisa mengangguk dan turut tersenyum tipis.

"Iya iya, sudah jangan tersenyum lagi. Mulutmu seperti akan robek jika tersenyum seperti itu, lebih baik kita segera pergi ketempat yang ingin kita datangi,"ujar Haruto dengan begitu tenang.

Junkyu mengangguk dan mereka berdua pun kembali berjalan beriringan. Koridor yang tampak begitu menyeramkan, membuat bulu kuduk Haruto berdiri. Dirinya baru pertama kali mendatangi lantai 4 di rumah sakit ini selama dia berkerja.

DOCTOR AND GHOST|| HARUKYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang