4

3 0 0
                                    

Orang yang tidak bisa menghargaimu, tidak pantas mendapat cintamu.

_bulan

Happy reading

****

06.30

Hoammmm." Bulan yang baru bangun tidur mulai melakukan perenggangan pada tubuhnya. Setelah selesai dia tidak sengaja melihat jam."gilaaaaa harus cepet nihhh."paniknya ketika melihat jam.

Bulan bergegas mandi dan bersiap siap untuk pergi sekolah. Setelah bersiap dia memutuskan untuk langsung pergi.

Saat melewati dapur seperti biasa pagi ini diawali dengan ceramah pagi dari ibunda tercinta."kamu inii anak cewe kok bangunya telat sih, mana ga bantuin ibu didapur lagi."omelnya

Bulan yang sudah hafal dengan semua yang ibunya ucapkan pun hanya berlalu pergi tanpa memakan sarapan. Selera makanya hilang ketika mendengar ceramah pagi.

Bukan karna bulan malas setiap pagi dia selalu bangun pagi pagi membersihkan rumah namun setiap manusia pasti memiliki kekurangan seperti tidak ingat menyapu contohnya ibunya akan memarahi bulan seakan akan bulan tidak melakukan pekerjaan rumah yang lain.

Terakhir kali dia menanggapi ucapan ibunya dia malah ditampar saat akan pergi sekolah. Makanya dia lebih memilih diam walaupun menyakitkan.

Bukankah orang tua selalu menuntut anak untuk bisa melakukan ini atau itu, tapi kenapa orang tua tidak pernah menanyakan apakah anaknya baik baik saja.

Daripada dimarahi apa salahnya kalau diberi pengertian secara hati hati tanpa harus menyakiti perasaan.

***
H

ari ini bulan di sibukan dengan pentas seni dimana dia yang menjadi pembimbing."gimana udah siap karyanya."tanya bulan.

"Udah ka." Ucap iky
"Yasudah kalo gitu jangan sampai gajadi kaya kemaren kemaren ya."ucap bulan.

Bukan apa sudah beberapa kali adik kelasnya itu meminta untuk mengganti karya yang akan dibuatnya dan membuat bulan pusing ketika ditanyakan oleh guru seni."kalau udah siap tinggal tunggu giliran kalian maju, okeyy."ucap bulan kepada iky dan teman temanya

Sambil menunggu giliran iky dan teman temanya bulan menonton persembahan seni dari siswa siwsi yang lain. Dan tibalah dimana iky dan teman temanya maju menampilkan karya dalam bentuk lukisan indah.

"Ga sia sia gw ngeluangin waktu buat mereka."ucap bulan bangga kepada adik kelas yang dibimbingnya.

Sebelum tampil ada banyak drama yang harus dilalui bulan. Dari mencari iky yang menghilang entah kemana pada saat akan tampil dll. Tapi semua lelah bulan terbayarkan dengan melihat adik kelas yang dibimbingnya sudah tampil memukau untuk pentas seni hari ini.

Setelah acara selesai bulan pun berpamitan untuk pulang karna sudah waktunya untuk pulang. Saat menuju parkiran dia dikejutkan dengan kehadiran adi entah datang dari mana."pulang bareng gw."ucapnya. "Ga."ucap bulan setelahnya melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti.

Merasa tidak dihiraukan oleh bulan adi pun menarik paksa tangan bulan."pulang bareng gw."tekanya. Merasa kesal bulan pun melepaskan tanganya dari cengkraman adi."gw bilang engga ya enggak lu punya kuping kan."ucap bulan emosi."plisss di jangan ganggu gw lagii."mohon bulan dan pergi meninggalkan adi yang terdiam mematung.

Bukankah adi sangat tidak tahu diri setalah apa yang dia lakukan pada bulan selama ini."gimana jadi ga."ucap teman adi namun hanya dibalas pelototan tajam oleh adi.

***

Diperjalanan pulang tanpa sengaja bulan melihat kepinggir jalan dan ada  penjual bakso kesukaannya dan dia memutuskan untuk berhenti untuk membeli."bang baksonya satu."ucap bulan dibalas anggukan oleh penjual bakso.

Sambil menunggu pesanannya bulan membuka handphone dan berselancar di dunia maya."ini nih yang tadi mau ngajakin gw pulang bareng, ga jadi sama gw malah sama adek kelas."batin bulan merasa lucu dengan apa yang telah dilihatnya. di aplikasi Instagram bulan melihat adi merepost foto dimana dirinya sedang difoto dari arah belakang oleh seorang gadis yang diketahui oleh bulan adalah adik kelas mereka."korban selanjutnya maybe."sambungnya.

Sambil terus membuka aplikasi berlogo merah bulan sesekali berucap kepada dirinya sendiri."gw tolol banget sumpah pernah suka sama cowo brengsek kya gitu, lebih tolol lagi kenapa perasaan gw masih sakit ngeliat dia sama yang lain."lirihnya mencoba tegar menghadapi takdir yang sedang dia hadapi.

Saat asik melihat lihat ternyata bakso pesanan bulan sudah selesai dibuat."ini mbak 10 ribu." Ucap penjual bakso sambil menyerahkan bungkusan bakso yang telah dipesan oleh bulan. "Ini ya bang makasih." Ucap bulan sambil menyerahkan uangnya.

Setelah itu bulan memutuskan untuk pulang karna harinya pun sudah mulai gelap pertanda akan datang hujan."haisshhhh hujan."ucap bulan sambil mencari tempat berteduh. Dan dia memutuskan untuk berteduh di halte terdekat yabg untungnya tidak ada orang."yahh telat deh pulang bisa dingin ni bakso."ucap bulan.

Untungnya batre bulan masih tersisa sedikit jadi dia bisa menghubungi orang rumah kalau dia terlambat pulang karna terjebak hujan."untung ada hape jadi ga bosen deh gw."ucap bulan ."bakso mah gampang kalau dingin entar panasin lagi"ucapnya kepada diri sendiri.

See youuuu gaissss
Jangan lupa vote komennnn






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bulan Dan Lukanya (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang