3

3 0 0
                                    

Tidak bisakah kita menjadi bumi dan matahari, berjauhan untuk saling menjaga.

_bulan

Happy reading

***
Pelajaran hari ini sangat memusingkan bagi semua orang terutama bulan. Matematika peminatan entah siapa yang memberi nama itu ucap bulan dan teman temanya karna mereka tidak berminat sama sekali.

3 jam pelajaran begitu menyiksa bulan dan teman temanya. Sangat menguras pikiran dan tenaga."pusing banget gw."ucap aca dibalas anggukan oleh mereka semua."gaisss kantin yuk."ajak iti sambil berjalan menuju kantin sekolah.

Setelah bertempur dengan soal matematika yang memusingkan memang paling enak mengisi tenaga dikantin.

Sesampainya mereka dikantin sekolah sudah disuguhkan dengan banyaknya murid murid yang berdesakan. Tak mau kalah bulan pun  ikut berdesakan karna dia sudah tidak sanggup menahan lapar dan haus."permisiiii mau lewat."ucap bulan mencoba membelah kerumunan dengan badan kecilnya.

Brakkkk

Karna desakan yang tidak ada habisnya badan kecil bulan terdorong kebelakang dan hampir jatuh karna badanya yang tidak siap. Namun bukanya jatuh tangan seseorang malah menangkapnya. Alhasil bukanya jatuh kesemen yang keras bulan malah jatuh kepelukan orang itu. Seketika pandangan mereka terkunci untuk beberapa detik. Tersadar cepat bulan pun langsung berdiri dari dekapan orang yang menyelamatkanya."makasih."ucap bulan tanpa menoleh kebelakang sama sekali. "Syalanddd". batin bulan kenapa juga dia harus ditangkap oleh mantan jadi jadianya itu. Dia bahkan lebih rela jatuh dari pada ditangkap oleh orang itu.

Melupakan dirinya yang ingin mengantri makanan bulan pun langsung berbalik kemeja dimana ada teman temanya.

Teman teman bulan yang melihatnya datang dengan tangan kosong manatap heran."gajadi makan lan". ucap iti bukanya tadi bulan sangat semangat berdesak desakan tapi kenapa sekarang wajahnya malah kusut seperti belum disetrika.

Setelah duduk bulan pun meceritakan kejadian saat dia berdesak desakan hampir jatuh dan ditangkap oleh mantan terindahnya (huekkkkkk) ."bwhahahwhwhw." Tawa mereka semua pecah mendengar cerita bulan tentang mantannya itu ."yaudah kali lan jangan gitu mana tau lo jodoh sama putra (yapp putra namanya)."ucap aca sambil menahan tawa. "Ogahhhh."ucap bulan menolak keras.

Putra sendiri merupakan cinta pertama bulan sebelum adi. Setelah ditinggalkan putra bulan seperti mayat hidup yang sudah tidak punya tujuan hidup akibat ditinggal kekasih. Alasanya pun sangat klise putra meninggalkan bulan demi game tercintanya. Setelah gamon berbulan bulan bahkan sampai bertahun tahun akhirnya bulan mampu melupakan putra dan kembali membuka hati untuk adi namun sepertinya usaha bulan sia sia.

Sekarang bukan tatapan cinta yang akan diberikan bulan melainkan benci. Tapi dia bahkan lebih benci dirinya sendiri karna telah jatuh begitu dalam hanya karna mencintai seseorang. "Kenapa ketika jatuh cinta malah kebagian jatuhnya doang cintanya engga." Batin bulan mengingat takdir hidupnya. "Curiga jodoh gw jisung nct."sambungnya

Kembali ke bulan dan teman temanya. "Siapa tau dia nyesel dulu ninggalin lu." Ucap ria. " nyesel juga udah ga gunaa."sambung bulan. Itulah kenapa penyesalan selalu datang diakhir.

****

Sedangkan dikelas lain yang masih satu sekolah dengan bulan dua pemuda sedang berkelahi. "brengsekkkk lo di."ucap putra setelah menonjok adi. Merasa tak terima dengan apa yang dilakukan oleh putra adi pun membalas.

Untung saja saat ini masih jam istirahat jadi tidak banyak siswa yang melihat atau lebih tepatnya tidak ada siswa yang melihat perkelahian mereka.

"Maksud lo apa bangsattt."ucap adi tak kalah emosi. "Gw udah bilanggg kan jangan sakitin bulan tapi apaaa."ucap putra. Dengan senyuman mengejek adi pun membalas perkataan putra." Ga salah lu ngomong gitu, bukanya dulu lu juga nyakitin dia jangan sok suciii."ucapnya tak mau kalah

Mendengar ucapan adi putra pun berhenti memukuli adi dan berjalan menjauh meninggalkan adi yang menatap remeh kearahnya. Sebelum terlalu jauh dia pun berbalik kearah adi."iyaa gw tau, gw udah nyakitin bulan... Gw nyesel banget kalau bisaaa gw mau balikkk sama dia tapi gw sadarr itu gamungkin, jadi gw berharap dia bisa bahagia sama pilihanya sekarang walaupun pilihanya sekarang temen gw sendiri. Dann lu kalau gabisa buat dia bahagia seengaknya jangan buat dia sakit. Lirih putra sambil mengingat betapa bodohnya dia dahulu melepaskan gadis sebaik bulan demi hal sepele.
(Makanya kalau main game tuh gausah maniak bnget,nyesel kan lu sekarang. )

Menatap putra yang tertunduk lirih adi pun berucap."gw cuman jadiin dia taruhan sama temen gw. Dan gw menang, kalau lu mau lu bisa ambil lagi".ucapnya tanpa merasa bersalah.

Mendengar itu putra kembali naik pitam dan menghajar adi membabi buta. Karna serangan itu adi tidak mampu mebalas." Cowo macam apa yang jadii cewe bahan taruhann bangsatttt dan lagiiii bulan bukan barang yang seenak jidat mau lu kasih keorang."

Bukankah lelaki seperti itu tidak pantas mendapat cinta. Hadiah yang didapat tak sebanding dengan sakit hati yang dialami korban. Trauma yang ditinggalkan begitu membekas.

***
Sedangkan bulan yang dijadikan bahan perkelahian sedang duduk disamping kelas menikmati jamkos sambil memakan es krimnya. "Kapan ya gw bahagia."batinya

"Dorrrr."ucap seseorang yang mengagetkan bulan."busetttt caaa jantung gw hampir copottt." Ucapnya sambil mengusap dada sabar dengan kelakuan temanya ini. "Lagian lu ngelamun mana sendiria, kesurupan hantu penunggu sekolah mampus lu."ucapnya menakut nakuti bulan.

Bulan yang pada dasarnya penakut pun bergidik ngeri."apaansihh mana ada hantu siang siang."ucap bulan mencoba berani. "Adaaa buktinya tuh anak ips tiap senin kesurupan mulu." Ucap acaa yang mengingat setiap senin pasti saja ada murid kesurupan."yaaa lu jangan nakut nakutin begooo."

Pernah disekolah bulan terjadi kesurupan massal yang mengharuskkan siswa siswi dipulangkan cepat takutnya korban semakin bertambah.

Kembali ke bulan dan aca yang masih duduk." Ehh tadi gw liat wajah adi bonyok tau."ucap aca. Bulan yang mendengar langsung menoleh kaget namun sekejap dia merubah ekspresi wajahnya kembali normal."biarin aja, gapeduli gw."ucapnya kentara perbedaan dihati dan dibibir. "Ceilahhh kalau masih khawatir bilang ajaa kalii."goda acaa. "Syuttt."balas bulan.

*******

Seeee youuuu
Janlup vote and komennn

Bulan Dan Lukanya (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang