1

18 6 3
                                    

Aku menyukai keindahan bulan dimalam hari, walaupun sendirian dia tetap bersinar

Bulan_


Happy reading

****
Hari ini bulan menepati janjinya untuk menemui adi ditempat yang sudah dia tentukan sendiri.

Sambil menunggu kedatangan adi bulan memainkan ponselnya sambil membalas pesan dari langit sahabatnya, langit dan bulan bersahabat pada saat mereka duduk di bangku SMP namun merenggang ketika bulan masuk kebangku SMA.

bulan dan langit berbeda satu kelas itu sebabnya ketika bulan lulus langit masih duduk dibangku SMP, mereka pun jadi jarang bertemu.

Namun sekarang langit juga sudah memasuki jenjang SMA sama seperti bulan.

Bulan bersekolah di SMA 1 sedangkan langit di SMA 2 yang letaknya agak jauh, langit sendiri menjabat sebagai ketua osis disekolah berkat kepintarannya sedangkan bulan kebalikanya tidak menjabat sebagai apapun disekolah hanya menjadi siswi biasa, bukanya bodoh hanya saja bulan lebih anti sosial dari pada langit yang cepat akrab dengan semua orang.

Bulan lebih memilih menjadi siswi yang tidak terlihat karna menurutnya itu lebih membuat tenang dan tidak menguras banyak tenaga, eskul saja dia hanya mengikuti yang wajib sedangkan yang tidak wajib dia tidak mengikutinya.

Sedangkan langit mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan sekolah, kadang bulan heran kenapa anak ansos seperti dirinya malah bersahabat dengan langit yang notebanenya anak ekstrovert tidak seperti dirinya yang introvert

Saat asik membalas pesan langit adi datang menghampiri bulan"udah lama nunggunya,"adi merasa tidak enak karna membuat bulan menunggu lama karna ada urusan mendadak.

Entah urusan mendadak seperti apa yang membuat bulan harus menunggu.

Bulan menoleh kearah adi "enggak juga ko,"ucapnya "kalau mau ngomong cepet gw gapunya banyak waktu buat orang kaya lo" sinis bulan.

Adi terdiam menatap bulan yang juga menatapnya dengan tatapan permusuhan, tidak ada lagi tatapan penuh cinta yang ditujukan untuk dirinya seperti dulu.

"Gw cape lan gw mau sendiri dulu."lirih adi tanpa menatap bulan

Bulan mengerenyitkan alis tanda heran "cape"batin bulan dikira cuman dia doang yang cape, semua orang juga bisa cape "bilang aja kalau bosen,"batinya lagi

"Kalau cape cerita sama gw, cape karna apa,? merasa ga berguna tau ga gw jadi pacar." amarah bulan meluap "lu bikin gw merasa sendiri anjing selama ini tapi gw diem! kalau ada masalah bukanya diperbaikin lu malah diem !! Padahal lu tau gw paling gabisa didemin".

"Maaf" ucap adi tanpa menatap bulan yang sedang meluapkan amarahnya, tak tau kah dia sikapnya yang seperti itu malah menambah kadar kemarahan bulan.

"Maaf untuk apa." ejek bulan "lu tau ga silentreatment itu bentuk marah paling jahat!! lu tau dengan lu gitu sama aja ngebunuh mental korban!! Tapi lu gabakalan mikir sampai situ kan, minimal kalau mau minta maaf lu harus tau letak salah lu dimana baru minta maaf, jangan buat kata maaf jadi ga berguna kalau gatau letak salahnya dimana."

Hari ini biarlah bulan meluapkan semua amarah yang sudah dia pendam selama berpacaran dengan adi, biar adi tau apasaja unek unek yang selama ini sudah dia pendam sendiri.

Bulan Dan Lukanya (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang