Alooo semua👋Aku kembali dengan cerita baru nih. Only You adalah cerita ketiga yang aku buat. Seperti biasa aku buat cerita ini karena gabut. Semoga kalian suka.
Gak usah lama-lama buruan baca!!!
happy reading
"Hufft..."
Seorang laki-laki menghela nafas lelah. Ia teramat kesal ketika melihat teman-temannya yang belum berbaris dengan benar. Ia masih beridiri tegap di depan, memperhatikan teman-temannya satu persatu. Banyak dari mereka malah masih duduk-duduk santai dan ada yang menggerombol entah membicarakan apa?
Terik matahari yang mulai memanas ini membuat kelaki itu semakin kesal.
"Baris yang bener semua!" Titahnya seolah tak terbantah.
Suara keras itu membuat mereka yang masih belum berbaris rapi dan yang sedang mengobrol langsung segera menetapkan posisi agar barisan mereka teratur. Terik panas matahari tak menghalangi mereka utuk melakukan kegiatan siang ini.
Dua menit berlalu akhirnya barisan terlihat rapi. Gavi berbalik badan lalu memulai memimpin pemanasan sebelum melakukan olahraga. Pada jam ke tiga ini kelas XII IPS 1 sedang melakukan pembelajaran olahraga. Kurang lebih 10 menit Gavi menyudahi pemanasan.
Satu cowok menghampiri Gavi yang hendak akan minum air putih. "Gav, hari ini olahraga apa?" tanya Nalendra kepada sang ketua kelas yang tadi berteriak menyuruh untuk berbaris rapi.
Gavi yang baru saja ingin mengambil botol minum ia urungkan, ia berjalan ke arah teman-temannya lalu memberi tahu olahraga apa yang akan dilakukan hari ini.
"Kata Pak Danu hari ini kita main basket." jawab Gavi sesuai apa yang di katakan oleh Pak Danu.
Pak Danu selaku guru mapel olahraga sedang berhalangan hadir sehingga tidak bisa mengajar, jadi beliau meminta Gavi selaku ketua kelas XII IPS 1 untuk menggantikannya. Sebagai ketua kelas Gavi harus bertanggung jawab, ia harus bisa meng-handle teman-temannya.
Nalendra mengangguk kecil, ia kemudian menepuk bahu kedua sahabatnya yang berdiri di samping kanan dan kirinya. Kedua sahabat Nalendra sudah memasang wajah malas, pasti Nalendra akan merencanakan hal yang tidak-tidak. Nalendra tersenyum miring ia akan membawa kedua sahabatnya untuk mengikutinya.
"Gav, yang ambil bolanya Ardan, Gazza sama gue aja." Nalendra menatap dua temannya sembari tersenyum tengil.
Gavi mengangguk kecil. Sebenarnya tadi ia yang akan mengambil bola basket sendiri, namun ternyata teman sekelasnya itu berbaik hati menawarkan bantuan.
"Oh yaudah, sana lo yang ambil bola basketnya. Ambil lima aja." ucap Gavi.
Setelah mendengar perintah Gavi, Nalendra menyeret paksa dua sahabatnya yang terlihat ogah-ogahan untuk di ajak mengambil bola basket. Padahal lapangan basket dengan tempat menyimpan perlengkapan olahraga tidak begitu jauh, tapi kenapa dua sahabatnya ini nampak susah sekali untuk diajak mengambil bola?
"Ck! Lo kenapa tiba-tiba mau ambil bola sih Nal? Mana ngajak gue sama Ardan lagi." tanya Gazza sembari berdecak kesal. Pasalnya ia benar-benar malas untuk berolahraga pada siang ini. Rencananya Gazza akan duduk-duduk santai di pinggir lapangan setelah pemanasan sebelum olahraga inti selesai.
Ardan mengangguk menyetujui perkataan Gazza. "Bener banget lo Za, tumben Nalen mau ambil bola. Biasanya aja pemanasan udah ogah-ogahan. Lo, kan, anaknya mageran Nal, masa mau main basket?" heran Ardan.
"Diem lo berdua! Tinggal ikut aja apa susahnya?!" dumel Nalendra kepada dua sahabatnya.
"Masalahnya gue mager jalan Naleennn! Biasanya juga yang ambil bola si culun Adit atau enggak tuh si Gavi." Cerocos Gazza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionIni bukan kisah asmara yang berati. Kisah ini hanya menceritakan sepasang remaja yang baru mulai merasakan cinta. Bukannya tak berani mengungkapkan perasaannya, Nalendra hanya tak mau Edrea malah menjauh karena ungkapan rasa sukanya. Setiap hari Na...