2

6 2 0
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen
Terimakasih
.
.
.
•••○•••

Neo-Seoul di malam hari selalu mempesona. Gedung-gedung pencakar langit bersinar dengan berbagai warna neon, dan kendaraan udara melintas di antara mereka dengan cepat. Di antara semua keajaiban kota ini, sebuah restoran mewah di lantai 89 salah satu gedung tertinggi menonjol.

Dari jendela besar restoran, Minji dan Jeongwoo duduk berhadapan, dengan pemandangan kota yang memukau di bawah mereka. Meja mereka dikelilingi oleh akuarium yang berisi berbagai jenis ikan hias, menambah suasana romantis.

"Dokter Minji," Jeongwoo memulai percakapan sambil mencoba menarik perhatiannya dari pemandangan di luar, "saya ingin menunjukkan sesuatu pada Anda."

Dia mengeluarkan sebuah perangkat kecil dari sakunya, menyerupai koin, dan meletakkannya di tengah meja. Dengan satu sentuhan, perangkat itu memproyeksikan hologram berukuran meja dari organ manusia yang berfungsi.

Minji memandangnya dengan kagum, "Ini luar biasa! Apa yang saya lihat ini?"

Jeongwoo tersenyum, "Ini adalah prototipe teknologi medis baru kami, yang kami sebut 'Medi-View'. Ini memberikan visualisasi 3D dari tubuh pasien dan memungkinkan dokter untuk memeriksa dan bahkan mensimulasikan operasi sebelum melakukan tindakan nyata."

Minji memutar hologram itu, meneliti dari berbagai sudut. "Potensinya sangat besar, terutama untuk pelatihan dokter muda dan perencanaan operasi yang kompleks."

Jeongwoo mengangguk, "Itu ide dasarnya. Tapi kami juga melihat peluang untuk integrasi dengan teknologi augmented reality, memungkinkan dokter untuk melihat proyeksi ini saat melakukan operasi."

Kedua mata Minji bersinar, "Bayangkan, memiliki panduan visual saat melakukan operasi. Itu bisa mengurangi risiko dan meningkatkan keberhasilan operasi!"

Mereka berbicara dengan antusias tentang potensi teknologi tersebut, saling bertukar ide dan pandangan. Makan malam mereka terdiri dari sajian makanan Korea tradisional yang diperbarui dengan sentuhan futuristik, tapi fokus utama mereka tetap pada percakapan.

"Namun," kata Jeongwoo sambil mengambil napkin, "ada tantangan yang kami hadapi. Proyeksi ini memerlukan data medis yang sangat detail dan presisi dari pasien. Mengumpulkan data ini dengan cepat dan akurat adalah tantangan terbesar kami."

Minji merenung sejenak, "Mungkin rumah sakit saya bisa membantu. Kami memiliki peralatan pemindaian canggih dan tim dokter yang luar biasa."

Jeongwoo tampak terkejut, "Itu tawaran yang sangat murah hati, Dokter Minji. Tapi, saya tidak ingin membebani Anda."

Minji tersenyum, "Tidak ada beban sama sekali. Saya melihat potensi besar dalam teknologi ini, dan jika saya bisa membantu mewujudkannya, saya dengan senang hati melakukannya."

Malam itu berlangsung dengan cepat. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari karier hingga mimpi dan harapan mereka untuk masa depan. Seiring waktu berlalu, Minji merasa semakin nyaman dengan Jeongwoo. Dia merasa ada hubungan khusus di antara mereka, sesuatu yang lebih dari sekedar kepentingan bisnis.

Ketika makan malam berakhir, Jeongwoo mengantar Minji kembali ke rumah sakit dengan mobil udaranya yang elegan. Di depan pintu masuk, mereka berhenti sejenak.

"Terima kasih atas malam yang indah ini, Tuan Jeongwoo," kata Minji sambil tersenyum.

Jeongwoo menjabat tangan Minji dengan lembut, "Tidak, terima kasih kepada Anda, Dokter Minji. Saya berharap ini adalah awal dari kolaborasi yang indah antara kita."

Mereka berpisah dengan perasaan hangat dan penuh harapan.

Minji melihat ke arah langit, melihat mobil udara Jeongwoo melintas, dan tersenyum.

Ketika mobil udara Jeongwoo perlahan menghilang di cakrawala malam, Minji masih berdiri di depan pintu rumah sakit, menyerap semuanya. Cahaya neon dari bangunan di sekitarnya menambahkan aura mistis ke suasana. Di kejauhan, suara kota yang tidak pernah tidur mengalun lembut.

Seorang satpam mendekatinya, "Semua baik-baik saja, Dokter Minji?"

Minji tersentak dari lamunannya dan tersenyum kepadanya, "Ya, terima kasih. Hanya sedikit terbuai oleh keindahan malam."

Dia berjalan melalui koridor rumah sakit yang sepi menuju kantornya. Duduk di meja kerjanya, dia mengaktifkan komputer holografiknya dan mulai meneliti lebih lanjut tentang JeongTech. Berita tentang inovasi mereka, terobosan, dan potensi kolaborasi dengan industri medis memenuhi layar.

Dekat tengah malam, Minji mendengar ketukan lembut di pintunya. Dokter Han, seorang kolega lama dan teman, masuk dengan secangkir teh di tangannya.

"Masih begadang, Minji?" tanyanya sambil tertawa ringan.

Minji mengangguk, "Ada sesuatu yang membuat saya bersemangat, Han."

Mereka berbicara panjang lebar tentang pertemuannya dengan Jeongwoo dan potensi 'Medi-View'. Dokter Han, dengan keahliannya di bidang radiologi, sangat tertarik dengan kemampuan pemindaian yang ditawarkan teknologi tersebut.

"Kamu tahu," kata Dokter Han, "ini bisa menjadi terobosan. Kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik sebelum operasi dan bahkan selama operasi."

Minji menyeruput tehnya, "Itu yang saya pikirkan juga. Tapi Jeongwoo mengatakan mereka memerlukan akses ke data medis yang lebih detail."

Dokter Han memikirkannya sejenak, "Mungkin kita bisa membantu. Kita punya database pasien yang luas dan peralatan pemindaian canggih. Tentu, kita perlu memastikan semua informasi tetap anonim dan mematuhi semua regulasi."

Minji mengangguk, "Saya setuju. Aku pikir ini bisa jadi awal yang baik."

Mereka terus berbicara hingga dini hari, mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan dan tantangan yang mungkin dihadapi. Ketika fajar mulai menyingsing, Minji merasa lelah tapi penuh harapan.

Dokter Han berdiri, meregangkan punggungnya, "Sebaiknya kita istirahat sekarang. Besok akan menjadi hari yang panjang."

Minji tersenyum, "Ya, kamu benar. Terima kasih untuk teh dan obrolannya."

Dokter Han mengangguk, "Apapun untukmu, Minji. Selamat malam."

Minji menghela napas lega saat pintu kantornya tertutup. Dia merebahkan diri di sofa kecil di sudut ruangannya, memikirkan semua yang telah terjadi. Mungkin, ini adalah awal dari sesuatu yang benar-benar besar.

Minji perlahan tertidur dengan harap tentang masa depan yang cerah dan penuh harapan.

•••○•••
.
.
.

Terimakasih telah membaca cerita ini
Jangan lupa vote

HARMONI NEO-SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang