Chapter 1

499 54 21
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku di Highschool, aku harap aku bisa berubah, aku harap aku bisa mendapatkan teman hari ini. Banyak orang menjauhiku, karena aku aneh dan payah.
aku takut karena aku tidak pandai bergaul pada saat aku di middle school saja jumlah temanku bisa dihitung dengan jari. Jika tidak salah ada tiga. Lily, Meghan, dan Mike. Lily adalah salah satu teman terbaikku, dia selalu menemaniku. Tapi dia bunuh diri 1 bulan yang lalu karena dia sudah tidak tahan lagi terhadap bully-an yang dia terima.

Yang kedua ada Meghan, aku dan meghan sudah berteman dari kecil, karena ibuku dan ibunya berteman. Aku dengar dia juga akan bersekolah di tempat yang sama denganku.

Yang ketiga adalah Mike, dia sama sepertiku dan Lily, aneh dan cupu. Kami sering sekali di bully di sekolah, lalu akhirnya mike melakukan hal yang sama seperti Lily ia bunuh diri di kamarnya dua minggu yang lalu.

Aku suka membayangkan hal-hal aneh, seperti masa laluku yang sangat tidak ingin aku ingat lagi. Ketika-

"HEI FRESHMAN! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI? CEPAT KUMPUL DI LAPANGAN!" Tiba-tiba seorang senior laki-laki dengan mata birunya dan rambutnya yang blonde mengagetkanku.

Aku hanya terdiam melihatnya.

"KENAPA KAU HANYA MENATAPKU? CEPAT PERGI, ATAU AKU AKAN MENGHUKUMMU!" Katanya.

"Ma-maaf, aku akan segera kesana." Dengan cepat aku langsung berlari ke arah lapangan mematuhi perintahnya.

Aku sangat beruntung bisa masuk di sekolah ini, sekolah ini adalah salah satu sekolah terbaik di daerahku. Sekolah ini memiliki fasilitas yang lengkap, juga memiliki banyak ekstrakulikuler, dan juga banyak anak murid yang berbakat.

"LAGI-LAGI KAU, CEPAT SIT UP! DARI TADI AKU HANYA MELIHAT KAU MELAMUN! 50 KALI!" Tiba-tiba senior blonde tadi memecah lamunanku, dan menghukumku. Tapi aku merasa sangat pusing karena aku belum sarapan, aku merasa aku benar-benar pucat sekarang.

"hmm tidak jadi, 20 kali saja." kata senior itu, menurunkan nadanya.

Tanpa basa-basi aku langsung melakukannya, karena takut dia akan berubah pikiran.

Waktu istirahat pun tiba, banyak murid yang sudah memiliki kelompok baru, teman baru, bahkan ada yang baru saja jadian.

Aku mencari tempat dimana aku bisa duduk dan memiliki teman baru, tapi banyak yang sudah penuh dan juga banyak yang tidak memperbolehkanku dekat dengan mereka.

Sesaat aku masih mencari, aku melihat temanku meghan bersama teman-temannya, lalu aku tersenyum dan melambaikan tanganku ke arahnya berharap agar dia mau mengizinkanku duduk bersamanya. Tapi dia malah membuang mukanya, dan kembali berbicara dengan temannya.

Aku sudah tidak tau harus bagaimana lagi, High school memang benar-benar buruk. Bahkan Meghan pun tidak mau bersamaku dan berpura-pura tidak kenal.

Akhirnya aku duduk di bangku dekat toilet sendiri. Padahal meja ini memiliki banyak bangku tapi mereka tak ada satupun yang ingin duduk bersamaku. Aku muak dengan semua ini, aku pikir aku bisa berubah di highschool ternyata tidak.

...

"Oh sayang, kau sudah pulang?" Tanya bibi liz, dengan senyumnya yang khas.

Aku hanya mengangguk mengiyakan perntanyaannya.

"Bagaimana highschool? Apa kau mendapatkan teman baru? Sudah kubilang, highschool itu terbaik!"

Bagaimana ini? Aku tidak ingin bibi liz khawatir karena aku belum juga memiliki teman, jadi aku hanya terdiam.

"Oh honey, its okay. Ini masih hari pertama, kau akan mendapatkannya besok!" Ujar bibi liz.

"Terima kasih bi." kataku, meninggalkannya ke kamar untuk berganti pakaian dan makan siang.

Aku memandang foto ibuku, Aku sangat rindu ibuku jika masalah seperti ini datang hanya dialah yang bisa membantuku untuk tenang. Tiba-tiba pikiran-pikiran aneh itu datang lagi, aku benci merasakan hal ini. Aku mencoba tetap tenang, tapi pikiran tentang kejadian-kejadian itu datang lagi.

Akhirnya aku memutuskan untuk membuat tape menyanyikan salah satu lagu penyanyi favoritku yaitu one by ed sheeran sampai aku lelah dan tertidur.

...

Hari ini aku akan masuk pelajaran Mrs. Wright, aku tidak terlalu suka pelajaran sejarah, tapi aku melihat senior blonde yang waktu itu menghukumku di kelas ini. Mengapa dia bisa di kelas yang sama denganku?

"Oh niall, c'mon stop it. Are you done yet? Or do you want another assignment huh?" Mrs. Wright menyuruh senior itu untuk diam dan cepat menyelesaikan tugasnya, karena yang dilakukan oleh senior itu hanyalah melontarkan lelucon yang memang lucu. Di tambah lagi dia memiliki wajah yang lucu.

Jadi namanya adalah Niall..

"Hei, apakah kau punya penghapus?"
Tiba-tiba Niall bertanya, saat aku asik melihat tingkahnya yang lucu.

"Hah? Hmm.. I-ini," aku menjawabnya terbata-bata.

"Terima kasih," katanya.

"Apa kau ingat aku?" Dengan berani aku bertanya, berharap dia tidak akan mengacuhkanku.

"Hmm maaf, aku tidak ingat,"

Betapa bodohnya aku menanyakan hal itu, jelas-jelas banyak yang mengerubungi dia waktu itu, dia mana mungkin ingat denganku.

"Hmm oh aku tau! Kau ini yang suka melamun itu kan?" Ujar Niall dengan semangatnya.

"Hah? Hm i-iya hehe." Aku terkekeh sedikit karena malu.

Dia hanya tertawa, aku pun bingung apa yang lucu. Tapi melihat dan mendengar tawanya membuatku tidak bisa berhenti tersenyum.

Setelah itu kami mengobrol dan tertawa bersama, Niall benar-benar seorang yang menyenangkan.

Pelajaran Mrs. Wright pun selesai, tiba-tiba banyak murid perempuan menghampiri Niall, ada yang mengajaknya ke kantin bersama, ada yang memberikan dia coklat dan kue, bahkan ada yang meminta foto bersamanya. Niall bak artis yang sedang naik daun, lebih baik aku memakan bekalku. Sekarang aku membawa bekalku sendiri karena aku takut jika aku makan di kantin murid-murid usil akan membullyku.

...

Sepulang sekolah aku pergi ke perlombaan football sekolahku melawan sekolah Thong High School di daerah franklyn 152 street. Aku membeli pop corn dan sebotol soft drink, aku mencari-cari tempat yang view-nya cukup bagus. Namun aku menemukan view yang lebih bagus lagi, aku melihat niall sedang bersorak-sorak me-support tim football sekolah kami. Oh my god, he's so charming!

Akhirnya sedikit-sedikit aku mendekatinya, dan memberanikan diri menyapanya.

"Hi, niall!" Sapaku.

"Oh hi...?"

"Emily" jelasku.

"Oh ya, emily! Kau suka football huh?"

"Hmm ya, tidak terlalu"

"Oh ok, thats pretty cool. So Apa kau sendiri?" Tanya niall.

"Hm yes"

Tiba-tiba seorang lelaki datang dengan rambutnya yang messy dan matanya yang biru bersama seorang gadis berambut putih.

"Hi, bud! Whats up!" Kata lelaki itu, sambil memeluk niall.

"Sup! Hey guys, kenalkan ini emilly. Emily ini Louis dan Lou"

"Hi, aku emily" ujarku tersenyum ke arah Louis dan Lou.

Kami pun kembali menonton pertandingan football sampai akhir, dan tim football sekolah kami lah yang menang. Semua orang bersorak, bahkan Niall pun terlihat begitu heboh.

"Apa kau punya acara setelah ini?" Ujar Lou bertanya padaku.

"Tidak, kenapa?"

"Apa kau suka pesta? Apa kau ingin ikut kami merayakan kemenangan tim football kita?"

"Are you sure? Yes!" Dengan semangat aku meng-iyakan tawaran Lou. sepertinya aku sudah mendapatkan teman baru di high school, semoga saja ini pertanda baik.

Please, kindly vote!
All the love, A xx
😊😘

THE PRINCE CHARMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang