Drrtt Drrtt [Suara getar HP mily]
From: Prince Horan<3
Good morning mil, Apa kau bisa pagi ini jam 11?:)Reply: good morning too, Ni. :) Aku tentu bisa, dimana?
From: Prince Horan<3
Kalau di rumahku bagaimana? Atau kau ingin di tempat lain?Reply: hmm entahlah, dimana saja aku mau kok.
From: Prince Horan<3
Ya sudah, di rumahku saja ya? Jadi kita bisa leluasa. Aku akan menjemputmu jam 11 kurang.Reply: ok:)
Im.so.excited.as.fuck! Aku pun bangun dari tempat tidur kecilku yang sangat nyaman, lalu masuk ke dalam kamar mandi Untuk melakukan quick shower di temani dengan lagu-lagu andalanku.
Setelah cukup lama melakukan konser di dalam kamar mandi aku turun ke lantai bawah untuk sarapan, tapi aku tidak melihat Bibi Liz. Dimana dia? Aku pun memanggil sambil mencarinya di sekeliling rumah, lalu aku berakhir di dapur. Aku melihat sebuah catatan menempel di pintu lemari pendingin, dari catatan itu aku tau sekarang mengapa Bibi Liz tidak ada. Ternyata dia sedang pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari kami.
Dengan malas aku menuju ruang tengah untuk menonton televisi sambil menunggu Niall menjemput.
*tokk tokk* [suara pintu diketuk]
"Oh my god aku ketiduran!" Dengan cepat aku bangun dan mengelap cairan bening yang keluar dari mulutku, dan berlari kecil menuju pintu depan.
"Ah Niall, kau pasti sudah menunggu sangat lama. Maafkan aku tadi aku ke-" dengan terburu-buru aku menjelaskan, namun Niall memotongnya.
"Its okay Mil, aku juga belum terlalu lama." Ujar Niall dengan senyuman lebar khasnya dan kekeh-an di akhir.
Aku hanya membalas senyumnya yang memesona itu, sambil merapihkan rambutku yang berantakan.
"Apa kau sudah siap? Kita berangkat sekarang?" Niall menaikan kedua alisnya.
"Aku akan mengambil beberapa barang dulu, kau masuk saja. Aku tidak akan lama,"
-Niall's POV-
"Aku akan mengambil beberapa barang dulu, kau masuk saja. Aku tidak akan lama," Ujar Emily seraya meninggalkanku dan berlari kecil menuju lantai atas.
Sepertinya Mily baru saja bangun dari tidurnya, rambutnya sedikit berantakan. Tapi dia terlihat lebih sexy dengan rambutnya itu.
Aku menunggu Mily di ruang tamu, karena merasa bosan aku membawa diriku mengelilingi ruangan ini. Mataku langsung terpanah saat melihat foto-foto yang terpajang di dinding dan meja, foto kecil Emily dengan baju ala hawaii terlihat sangat menggemaskan. Juga ada foto Mily bersama Bibi, kakak, dan juga Ibunya. Tapi aku tidak melihat satu pun foto lelaki selain kakaknya.
"Aku sudah siap, berangkat sekarang?" Tawar Emily seraya menuruni tangga.
Aku terpanah saat Emily berajalan menghampiriku. Dia terlihat sangat memesona hari ini, boyfriend jeans dengan sweatshirtnya yang over size membuatnya terlihat sangat sexy. Di tambah lagi messy hair bun yang dia buat, dia terlihat seperti gadis-gadis yang sering ku lihat di Tumblr.
"Ada apa? Penampilanku terlalu berantakan ya?" Suaranya menyadarkanku.
"Ah tidak-tidak, you looks great!" Ujarku seraya tersenyum bodoh sambil menghampirinya dan menuju pintu keluar.
Dia tersenyum dan aku lihat wajahnya memerah, pun kami masuk ke dalam mobil dan pergi menuju rumahku.
"Kau mau minum apa? Aku buatkan dulu ya," tawar ku saat kami sampai.
"Air putih saja, tidak usah repot-repot," jawabnya seraya menyiapkan buku-buku yang akan ia bahas hari ini.
aku pun melesat menuju dapur untuk membawakannya air putih dan beberapa kue kering, untuk camilan saat kami belajar.
"Buka buku fisika-mu halaman 67," ujar Emily memulai belajar bersama kami.
Dia sangat sabar mengajariku, bisa sampai 2-3 kali dia mengulang sebuah materi tapi dia tidak pernah mengeluh. Kami pun se-sekali tertawa karena diriku yang sulit mencerna materinya di tambah lagi wajah Mily yang berada di dekatku membuatku sedikit gugup.
"Istirahat sebentar ya, aku lelah," ujarku terkekeh.
Emily hanya mengangguk dan tertawa kecil.
"Hmm Niall?" Emily pun membuka mulutnya. Aku hanya mengangkat kedua alisku memberinya isyarat.
"Tidak jadi, aku lupa hehe" Ujar Emily sambil tertawa kecil.
Sebenarnya apa yang ingin dia bicarakan?
-Emily's POV-
Sungguh, aku ingin sekali menanyakan tentang gadis yang semalam dan juga gadis yang berada di toko buku waktu itu. Tapi aku tidak memiliki cukup nyali, aku tidak siap dengan jawaban Niall nanti.
"Kau mau melanjutkannya sekarang?" Ujarku kepada Niall yang sedang asyik dengan Handphone-nya.
"Tunggu sebentar ya, Ari menelpon," balas Niall seraya menjawab telepon sambil tersenyum.
"Iya Ari, aku disini......yah maafkan aku tapi aku tidak bisa, aku sedang belajar....kau memang sangat pengertian.....belum.....iya iya, aku akan makan nanti......iyaiya.....bye...mmuach
Pada kalimat terakhir Niall memajukan mulutnya seakan-akan sedang mencium seseorang, dadaku seakan akan ditekan. Rasanya sangat sesak, rasanya ingin pulang saja.
"Maaf ya Mil, ayo kita lanjutkan," Ujar Niall setelah ia mematikan sambungan teleponnya.
"Gadis yang kemarin itu Ariana?" Dengan spontan aku melontarkan pertanyaan.
TO BE COUNTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE CHARMING
FanfictionThis is my very first fan fiction, I'm really sorry if you guys are unsatisfied. Sorry for the typos and all the bad stories. And also im insipired by one of my favorite ever movies The Perks of Being A Wallflower. This fan fiction might be bad, bu...