7: Jonggun rindu.

242 36 1
                                    

.
.
.
.
.

Hari ini hari Minggu. Sudah hari ke-11 Jungoo menghilang. Sampai sekarang, ia belum ditemukan oleh polisi atau siapapun.

Cuaca hari ini mendung, awan awan putih dilangit siang hari menjadi warna abu abu, apakah akan turun hujan hari ini?

Anak SMA itu keluar dari supermarket dengan dua kantung kresek yang besar di kedua tangannya, serta anak kucing lucu yang duduk di bahunya.

Bumjae berbelanja dengan anak kucing itu karena terpaksa. Ya, terpaksa karena Jonggun yang menyuruhnya untuk membawa Nezko saat berbelanja.

Bocah SMA itu mendengus kesal terus menerus selama perjalanan pergi-pulang berbelanja untuk kebutuhan dapur; Jonggun sama sekali tidak peduli padanya yang berjalan 25 menitan ke supermarket dan 25 menit untuk pulangnya.

Ditambah, anak kucing itu terus mengeong keras sambil menjambak rambutnya dan mencakar pipinya.

Bumjae ingin membuang kucing itu saja rasanya. Tapi dia tidak ingin dirinya hanya tinggal nama.

Bumjae berjalan, dan terus berjalan sampai hujan kecil mulai turun dan air mengenai tangannya.

"Gerimis?! Mana rumah Jonggun masih jauh banget lagi! Semoga hujannya ga gede"

Brushh

Hujan turun disaat yang tidak tepat. Bumjae mengumpat didalam hatinya,

'sialan, kenapa harus sekarang sih?!'

Dia berlari dengan cepat untuk mencari tempat berteduh, sementara anak kucing di bahunya berpegangan erat ke kerah bajunya.

Bumjae melihat ke arah kanan-kiri, semuanya hanya gedung dan toko toko mahal, ia malu untuk berteduh disana. Jadi dia terus berlari dan berhenti di salah satu halte bus yang tidak terlalu jauh darinya.

Bumjae duduk dikursi yang ada lalu meletakkan kantung belanjaan nya dan menurunkan Nezko yang sudah basah kuyup di bahunya.

Nezko duduk disamping Bumjae sambil menggigil kedinginan.

"Dingin? Sama gua juga" Bumjae memegangi lengannya yang dingin

'tau gini gua mending diem dirumah aja anjing.' -jungoo

Nezko dan Bumjae saling diam karena mereka sama sama kedinginan.

Ada satu wanita tua duduk disebelah mereka dengan payung lusuh yang dipakainya. Dia duduk disebelah Bumjae dan menutup payung itu.

Wanita tua itu tersenyum ke Bumjae, dan Bumjae juga balik tersenyum padanya.

"Kamu sedang dalam kasus pencarian orang hilang ya?" Ucap wanita tua paruh baya itu, dengan suara sedikit serak dan suara yang terbatuk batuk.

Bumjae melebarkan matanya terkejut, dia kemudian mengangguk dan menatap lurus mata nenek itu.

"iya nek... Kenapa nenek bisa tahu?"

Nenek itu hanya tersenyum dan menatap ke arah anak kucing yang ada disebelah nya.

Nezko tak nyaman di tatap seperti itu jadi dia memalingkan wajahnya dan duduk dipangkuan Bumjae dengan rasa terpaksa.

'tu orang tua ngapain natap gua sih? Merinding anj.' -jungoo

Setelah itu tak ada percakapan lagi, Bumjae cukup bingung tentunya dengan hal itu. Nenek di sebelahnya terus menatap ke Nezko seperti mencoba mengajak berbicara.

Selang beberapa menit, hujan telah berhenti. Bumjae bergegas pergi dari tempat itu, tidak lupa pamit pada si nenek yang masih duduk disana.

Dia membawa kantung belanjaan itu dengan nezko yang ada didalam. Bumjae pun berlari kecil pulang ke rumah pria bermata hitam itu.

Neko? || [Jonggun x Jungoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang