"Apa tujuanmu sampai mau mengujiku, Ethan Grant?" ujar Ciel pada penelepon.
"Kapan Anda sadar mengenai ini? Kenapa pula Anda menyimpulkan mayat itu anak raja?" Si penelepon, yang tidak lain ialah Ethan Grant, kembali bertanya.
"Sejak kau meneleponku dua hari lalu."
Dua hari lalu, ketika Ethan selesai menelepon Ciel, kucing impor pun berhasil ditemukan. Awalnya Ciel mengira Ethan tahu pasal kucing dari kamera pengawas jalanan. Namun begitu mengembalikan kucing pada si pemilik, Ciel menyadari satu hal. Pemilik kucing membencinya! Setelah mendengar kata-kata "rumor si Detektif Gila tidak main-main rupanya" dari si pemilik. Yang lebih anehnya dilontarkan setelah si pemilik memuji Ciel.
"Seharusnya Nona Investigator mengatakan 'rumor si Detektif Gila ternyata salah besar' tapi malah salah ucap," sambung Ciel di telepon.
"Apa maksudnya Nona Investigator? Bukankah Anda tengah membicarakan si pemilik kucing?" Ethan terdengar heran.
"Pemilik kucing kemarin tanpa sengaja mengatakan isi hatinya. Kalau tidak dia tidak akan mengatakan rumornya tidak main-main setelah memujiku. Itu poin pertama, Businessman. Selanjutnya, adalah pertemuan di rumah sakit. Kasus yang kauminta untuk kuselesaikan."
Ciel datang dua jam setengah lebih awal dari yang dijanjikan. Ia menunggu di area parkir. Hari sebelumnya, Ethan berpesan bahwa seorang wanita dari Departemen Investigasi akan menemuinya di ruang tunggu rumah sakit.
Ciel selalu datang terlambat ketika ada janji. Fakta tentang dirinya yang datang berjam-jam lebih awal menandakan ia tengah merencanakan sesuatu. Ia melihat semua orang yang keluar masuk dengan mobil di parkiran. Setelah menunggu selama dua jam, akhirnya seorang wanita berjas hitam dengan rambut sebahu turun dari mobil yang hitam pula. Seluruh orang di Tora tahu apa pekerjaan wanita itu hanya dengan melihat penampilannya. Hanya departemen khusus yang anggotanya memakai jas hitam dengan mobil kantor yang selalu hitam. Lagipula, plat nomornya juga berwarna hitam, yang hanya aparat berpangkat saja yang punya.
Ciel terkekeh sekejap lalu lanjut bicara, "Salah satu ayahku selalu mengajarkan bagaimana membedakan wanita tanpa melihat wajahnya."
"Salah satu ayah Anda?" tanya Ethan pula.
"Bukan itu poin pentingnya, Businessman. Aku punya bakat terlatih untuk mengetahui seseorang hanya dengan siluet tubuhnya, mau seperti apa pun pakaian yang dikenakannya. Setelah melihat pinggul Nona Investigator, aku tahu mereka orang yang sama. Pemilik kucing dan Nona Investigator! Yah, meski ketika jadi pemilik kucing, dia menyamar dengan sangat baik," jawab Ciel. "Selanjutnya, aku berhasil memastikan apakah dua orang yang diduga sama ini, juga sama-sama membenciku."
Itu dimulai dari Kaia, Nona Investigator, yang datang setengah jam lebih dulu dari janji. Ciel buru-buru kabur dari parkiran ketika nona itu mengamati tiap-tiap orang yang lalu-lalang di dekat ruang tunggu. Setelah tepat dengan waktu yang dijanjikan, Ciel masuk ke ruang tunggu. Habis setengah jam berlalu barulah nona Kaia masuk ke ruang tunggu. Yang membuat Ciel sudah tidak tahan karena kesal.
"Salah satu ibuku pernah bilang, orang-orang yang membenci kita akan terus ingin membuat kita kesal. Meski itu hanya dalam hal-hal kecil. Selanjutnya, kita masuk ke petunjuk dari si dokter," kata Ciel yang mulai menyeringai.
Kemarin waktu dokter memberi petunjuk tentang mayat bayi, begitu Ciel dan nona Kaia keluar dari kamar mayat, ada seseorang yang pura-pura tidak mendengarnya. Nona Kaia orangnya. Akan sangat tidak masuk akal, jika seseorang yang kerap menginvestigasi tidak memedulikan kesaksian mengenai petunjuk sebuah kasus. Ciel tak ayal lagi kalau nona Kaia telah mengetahui tentang petunjuk itu, tapi tidak ada dijelaskan padanya.
Malam ketika Ciel mencari tahu tentang kalung petunjuk itu, ada sebuah notifikasi di ponselnya. Sebuah artikel dari aplikasi peramban miliknya. Yang judulnya, "Tiga Orang Pemilik Kalung Termahal di Tora". Sebuah kebetulan yang dibuat-buat, batin Ciel. Lalu ketika Ciel selesai membukanya, ia membuka artikel lainnya, yang memuat foto selir raja mengalungkan perhiasan miliknya pada teman sejawatnya, yang tidak lain adalah si dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mayhem on Heaven's Mockery
Mistero / ThrillerCiel Leblanc si Detektif Gila, diajak pengusaha terbesar di Tora, Ethan Grant untuk bekerjasama. Awalnya Leblanc menolak, tapi mendengar provokasi dari Ethan, ia langsung menyetujuinya. Mereka berusaha mengejar dan membongkar identitas dari kriminal...