Bab 3

165 11 0
                                    

-Selamat Membaca-

Sebelumnya Rangga tak pernah berbuat buruk, bahkan menJaili Orang lain. Lelaki itu selalu berusaha berbuat baik dan Tidak Merugikan sekitarnya. Namun, entah dari mana hadirnya ide nakal itu ke dalam pikirannya. Saat itu masih pukul 7, bel Pun belum berbunyi dan Suasana sekolah belum bisa dikatakan ramai.

Kala itu, Rangga Tengah berJalan kaki dan hampir mendekati Gerbang. Pada saat yang sama, ia tak SengaJa menatap Gerombolan siswa nakal yang tak lain adalah Ayhara.

Gadis itu, beserta Teman-temannya tampak bersandar di Dinding Gerbang Sekolah, sambil Menghisap Batang Nikotin. "Ck, Sepagi ini sudah meracuni diri sendiri." Batin Rangga tak suka menatap kearah mereka.

Sementara Ayhara tak menyadari kehadiran Rangga dan sibuk Membicarakan sesuatu. Kini, Rangga sudah masuk kedalam Gerbang, saat itu tatapannya terJatuh pada Air selokan yang penuh dengan sampah dedaunan. Lelaki itu kembali menoleh ke Belakang, dan Memandang selokan dan Ayhara secara Bergantian.

Lelaki itu Menghembuskan napas pelan, dan meraih ember didekat Pos Satpam. Lalu, ia menyambar air dari dalam selokan dengan ember di Tangannya.

Air itu tak beraroma busuk, berbeda pada hari itu, saat ia terJatuh kedalam selokan yang Airnya berwarna hitam pekat.

Kemudian, ia mulai mendekati tembok Gerbang dan memiJakkan kakinya pada kursi plastik yang biasa diduduki oleh Satpam di SMA Surya Kencana.

BYUR

Jeritan Ayhara menJadi hal pertama yang Rangga Dengar. Seragam Gadis itu basah kuyup, dan bodohnya, Mengapa Rangga masih diam menyaksikan kemarahan Ayhara dan bukannya lari menJauh atau sekedar bersembunyi.

Lelaki itu sempat tersenyum lebar, namun memudar seketika saat menyadari Orang-Orang yang berada didepannya, Tengah menatap taJam kearahnya.

Rangga buru-buru melompat dan berlari masuk kedalam Area sekolah. Dibelakangnya, Ayhara dan Teman-temannya sudah MengeJarnya dengan Berbagai macam umpatan yang diberikan kepadanya.

Lelaki itu masih berlari, berusaha Menghindari amukan Ayhara.

Dipersimpangan Koridor, ia Langsung berlari Kencang meskipun saat itu keadaan Koridor Sedang ramai oleh banyaknya Siswa-siswi.

"Aw"

Suara itu, pekikan manis itu sempat membuat Langkahnya terhenti. Dalam keadaan masih berlari, Rangga menoleh ke Belakang dan menemukan sosok siswi berwaJah manis tampak marah, terlihat dari raut waJahnya.

Lelaki itu tak bisa berlama-lama menatap Gadis tadi, karena di uJung sana Geng Ayhara mulai terlihat.

Lantai satu, dua dan Tiga tampaknya belum bisa membuat mereka menyerah dan pada akhirnya Rangga lah yang menyerahkan diri.

Bruk

Rooftop adalah tempat tersepi kali ini, dan memudahkan Ayhara dan Teman-temannya untuk memberikan pelaJaran kepada siswa culun seperti Rangga.

Seusai Jatuh karena pukulan Devan, Rangga mencoba untuk berdiri, tetapi kalah cepat saat Ayhara Langsung melayangkan tinJunya pada waJah Rangga.

"Mulai berani ya Lo sama Gue."

Ayhara Mencengkram kasar kerah Seragam Rangga, "Maksud Lo apa nyiram Gue pake air kotor itu!" Serunya dengan urat-urat menonJol di Bagian leher.

LakaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang