6

1.9K 316 20
                                    




Renjun menatap cermin yang menampilkan dirinya yang sedang di di poles oleh seorang pelayan sembari si pelayan bercerita bagaimana malam tadi Renjun yang tertidur di gendong ke kamarnya oleh sang Grand Duke. Walau setelahnya sang duke malah pergi keluar untuk melihat-lihat pusat kota Orion dan baru pulang beberapa jam yang lalu.



" Lalu dimana Duke sekarang?" Tanya Renjun menyela cerita sang pelayan. Si pelayan yang sedari tadi masih berkutat merapikan rambutnya itu tampak berfikir sesaat sebelum menjawab.


" Saya melihat Grand Duke Na menemui Tuan Marquess sebelum Marquess dan Lady Huang pergi memenuhi undangan Duke Kim, Tuan."



" Jadi ayah dan ibuku sudah pergi lagi?" Renjun mengerutkan keningnya.


" Ya, Grand Duke." Si pelayan nampak ceria. " Setelah pernikahan anda dengan Grand Duke Na, undangan dari seluruh negri datang silih berganti sehingga butuh dua orang pelayan untuk memilah mana undangan yang patut di hadiri dan yang tidak. Marquess dan Lady juga menjadi sangat sibuk dibuatnya."



Renjun mengangguk pelan. Ia juga sudah melihat tumpukan undangan itu di hari pertama setelah pernikahannya. Keluarganya yang biasanya tak begitu di lirik di kalangan para bangsawan kelas atas kini mulai kewalahan dengan segala perhatian para elite bangsawan itu.



Dan tentu saja Renjun maklum, jika itu semua terjadi karna pergantian status keluarganya dari bangsawan kelas menengah menjadi bangsawan kelas atas karna telah menikahkan putra satu-satunya dengan keponakan raja yang juga seorang panglima perang kerajaan dan juga pemilik wilayah terluas di kerajaan Azura, Promian.


Tok tok!


Suara ketukan dari arah pintu membuat Renjun tersadar dari lamunannya. Pemuda yang sudah berganti status menjadi Grand Duke itu menoleh bersamaan dengan masuknya seorang pelayan.


" Sarapan anda telah siap, Grand Duke. Grand Duke Na juga sudah menunggu di meja makan." Ujar sang pelayan. Renjun mengangguk.



" Baiklah. Aku akan segera turun." Jawabnya. Sang pelayan mengangguk pamit.



" Rambut anda sudah selesai, Tuan." Ujar sang pelayan. Renjun menatap penampilannya sekilas lalu mengangguk.


" Baiklah." Ujarnya lalu berdiri. Sang pelayan sigap merapikan pakaian Renjun sebelum sang Grand Duke baru melangkah keluar dari kamarnya.


*
*
*


Renjun sampai di meja makan ketika sang Grand Duke tengah berbincang serius dengan seorang prajuritnya. Namun setelah melihat kehadiran Renjun yang di dampingi dua orang pelayan, Grand Duke Na mengkode sang prajurit untuk menunda bicaranya hingga sang prajurit bergegas pergi setelah membungkuk menyapa Renjun.



Renjun menatap Duke Na sesaat sebelum duduk di sembarangan kursi.



" Selamat pagi. Apakah tidurmu nyenyak?" Sapa Duke Na. Renjun mengangguk.



" Tentu saja. Maaf karna telah merepotkan anda, Grand Duke." Jawab Renjun.


" Bukankah sudah ku katakan untuk memanggilku dengan Jaemin?" Tanya Duke Na dengan kening berkerut. Renjun tak begitu ingat, tapi ia juga tak ingin ambil pusing.



" Akan saya lakukan." Jawab Renjun. " Sebaiknya kita mulai sarapannya." Ujarnya lagi yang di angguki Jaemin.



" Bisakah pekerjaanmu selesai hari ini?" Tanya Jaemin di sela sarapan mereka yang hening.


Grand duke Na | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang