•01• 𝓟𝓮𝓻𝓴𝓮𝓷𝓪𝓵𝓪𝓷

357K 1.3K 45
                                    

Miss V's POV

Hai semua perkenalkan namaku Veronica Verona, biar lebih gampang panggil aja aku Miss V. Aku adalah seorang janda, umurku 36 tahun. Suamiku telah meninggal sekitar lima tahun yang lalu karena komplikasi penyakit. Aku dan suamiku terpaut jarak usia lima belas tahunan karena kami dijodohkan. Nama mendiang suamiku adalah Rafael Verona, dia adalah lelaki yang baik serta penyayang. Aku dan Rafael tidak memiliki anak dari pernikahan kami, tetapi ia memiliki seorang putra dari pernikahan pertamanya. Namanya Bram. Selama aku menikah dengan ayahnya hubunganku dengan Bram baik-baik saja. Bahkan bisa dibilang hubungan kami cukup akrab, lebih seperti kakak dan adik. Aku tidak pernah memaksa Bram untuk menganggapku sebagai ibu pengganti baginya, terserah senyaman dia saja.

Rafael meninggal saat Bram masih duduk di bangku SMA kelas 2, dan saat ini Bram sedang melanjutkan studinya dengan berkuliah di Jerman mengambil jurusan teknik mesin. Sementara itu aku tetap tinggal di Indonesia karena harus mengurus rumah peninggalan Rafael. Karena ukuran rumah ini cukup besar aku sedikit merombaknya untuk kujadikan sebagai kost-kostan pria yang memiliki 5 kamar.

Lumayan, daripada harus tinggal sendirian di rumah sebesar ini. Sebenarnya Rafael telah meninggalkan warisan yang cukup untukku dan Bram dari pencairan klaim asuransi jiwanya. Namun dengan adanya kost-kostan ini bisa menambah pemasukan. Toh, Bram juga tidak masalah dengan keputusanku. Yang terpenting adalah jatah uang jajan serta semua kebutuhannya selama tinggal di Jerman selalu lancar setiap bulannya.

Seperti biasa malam ini aku berkeliling untuk memastikan bahwa tidak ada anak kost bandel yang membawa tamu untuk diajak menginap. Lantas aku berjalan menuju gerbang untuk menguncinya karena waktu sudah menunjukan jam malam tepat pukul 11.

"Tunggu bentar Miss V!!!!!" teriak seorang anak lelaki dari luar pagar dengan sorot lampu motornya yang menyilaukan mataku

"Kamu Vin!!! Kenapa baru balik jam segini?" tanyaku ketus pada Alvin, anak kuliahan penghuni kamar nomor 02

"Maaf miss, tadi saya keasyikan ngerjain tugas di rumah temen sampe lupa waktu" jawab Alvin sambil sedikit cengengesan

"Ck alesan!" balasku sambil berdecah malas, lalu aku membuka pintu gerbang lagi dan membiarkan Alvin masuk

Setelah selesai mengunci gerbang dan melihat Alvin memasukan motornya ke dalam garasi, aku pun bergegas masuk kembali kamarku yang terletak di lantai dua sambil mendekap tubuhku yang hanya menggunakan set lingerie hitam dengan jubah tipisnya.

Sedikit gambaran tentang denah kost ini. Semua kamar kost dan satu kamar pembantu terletak di lantai satu, sedangkan di lantai dua hanya berisi dua kamar yaitu kamar utama dan satu lagi kamar milik Bram. Di lantai dua juga terdapat balkon yang bisa digunakan anak-anak untuk nongkrong atau sekedar untuk merokok. Ada pula sebuah taman kecil dimana aku suka menghabiskan waktu untuk bercocok tanam bila sedang bosan.

"Tumben yang ngunci pintu bukan pak Sapto, Miss?" tanya Alvin yang tiba-tiba nongol dari pintu garasi sambil menenteng helmnya, sontak mengejutkanku

Memang terdapat sebuah pintu yang menghubungkan antara garasi menuju ke ruang tengah agar mempermudah akses para penghuni kost.

"Eh!!! Kamu ngagetin aja Vin!!" kesalku sambil memukul pundak Alvin, namun pemuda manis itu justru terkekeh melihat wajahku yang cemberut

"Iya, pak Sapto izin ngga masuk untuk berberapa hari. Katanya asam uratnya kumat, terus kakinya bengkak gabisa dibuat jalan" jawabku sambil bersendekap di dada

"Ohh gitu" balas Alvin

"Yaudah buruan masuk sana terus istirahat" ujarku datar lantas meninggalkan Alvin dan dibalas senyuman manis olehnya

𝒦𝑜𝓈𝓉-𝓀𝑜𝓈𝓉𝒶𝓃 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang