•07• 𝓡𝓪𝓱𝓪𝓼𝓲𝓪 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓣𝓮𝓻𝓽𝓾𝓽𝓾𝓹 𝓡𝓪𝓹𝓪𝓽

66.5K 439 12
                                    

Miss V melangkah dari dalam garasi menuju kamarnya dengan senyum merekah di wajahnya. Hatinya begitu bahagia setelah kembali dari suatu tempat dan bertemu dengan seseorang yang sangat spesial baginya.

"Sudah balik Miss?" tegur pak Sapto membuat Miss V sedikit terkesiap dan menghentikan langkahnya

"Eh bapak. Iya pak" balas Miss V dengan wajah begitu semringah

"Gimana kabarnya si eneng? Sehat?" tanya pak Sapto

"Puji syukur, sehat pak. Tadi dia juga titip salam buat pak Sapto" jawab Miss V

"Syukurlah..." ucap pak Sapto lega sambil tersenyum kecil

"Oh ya pak, kok bapak jam segini belum pulang?" tanya Miss V yang penasaran karena sudah hampir tengah hari pak Sapto masih terlihat menggenggam obeng di tangannya

"Ini Miss, saya barusan betulin saklar lampu kamar mandi yang rusak. Tadi pagi dapat komplenan dari aa Tiyo" jelas pak Sapto

"Oh" lantas dibalas anggukan oleh Miss V

"Kalo gitu saya ke kamar dulu ya pak" pamit Miss V sopan pada pak Sapto

"Iya Miss, silahkan" tutur pak Sapto sambil menggeser posisinya agar tidak menghalangi sang majikan

Pak Sapto memperhatikan langkah wanita cantik itu dari belakang. Hatinya ikut senang melihat rona kebahagiaan yang terpancar di parasnya, karena pemandangan itu sangat langka terjadi.

Pak Sapto, seorang lelaki berusia setengah abad yang telah setia mengabdi dengan keluarga Verrona selama puluhan tahun lamanya, sejak awal pernikahan Rafael dengan istri pertamanya. Sehingga beliau mengetahui seluk beluk para anggota keluarga, serta segala peristiwa pahit dan getir yang pernah terjadi di dalam rumah tersebut. Selama itu pula pak Sapto juga mengetahui seluruh rahasia yang ada. Pak Sapto telah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menyimpan rahasia itu rapat-rapat hingga akhir hayatnya.

Pak Sapto dulunya memiliki seorang istri yang juga bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman keluarga Verrona. Namun berberapa bulan yang lalu bu Neneng telah meninggal dunia. Pak Sapto tidak memiliki anak, sehingga beliau kini hidup sebatang kara di Jakarta. Kerabat pak Sapto sudah meminta beliau untuk pulang ke kampung halaman dan tinggal bersama mereka, namun pak Sapto selalu menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan orang lain. Ditambah lagi beliau merasa berat hati untuk meninggalkan Miss V sendirian di rumah ini, sebab pak Sapto sudah menganggap Miss V seperti keluarganya sendiri. Begitu pula Miss V, wanita itu juga tidak keberatan dengan adanya pak Sapto. Bahkan Miss V selalu bersikap baik dan sopan, tak pernah bertindak semena-mena walaupun pak Sapto hanyalah seorang pesuruh di rumahnya.

Setelah usai membetulkan saklar lampu kamar mandi, pak Sapto pulang ke rumahnya yang terletak tidak jauh dari kediaman keluarga Verona dan akan datang kembali nanti sore.

Sementara itu saat berada di kamarnya, Miss V melepas semua aksesoris dari tubuhnya. Seperti anting, kalung, jam tangan dan gelang. Lalu ia mengganti bajunya dengan yang lebih nyaman, yaitu dress tipis serta tak lupa jubah satin kesukaannya.

Miss V berencana untuk mencuci pakaian kotor yang telah menumpuk, lantas ia menggendong sebuah keranjang menuju ruang cuci. Sesampainya di ruang cuci, Miss V memilah-milah pakaiannya sebelum di masukkan ke dalam mesin cuci.

Berberapa menit kemudian Miss V terkesiap saat merasakan kehadiran seseorang, wanita itupun berbalik badan dengan cepat. Rupanya betul dugaan Miss V, ada seorang lelaki yang kini berdiri tepat di belakangnya sambil tersenyum manis.

"Selamat siang Miss V cantik..." sapa pemuda itu dengan penuh kehangatan

"Alvin" gumam Miss V sambil sedikit terperanjat

𝒦𝑜𝓈𝓉-𝓀𝑜𝓈𝓉𝒶𝓃 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang