•10• 𝓟𝓮𝓶𝓫𝓾𝓷𝓾𝓱

40.2K 349 10
                                    

Miss V's POV

Aku menatap bayanganku sendiri di cermin dengan pikiran melayang kemana-mana sambil mengusap krim perawatan wajah. Masih dengan hal yang sama, merutuki kebodohan diri sendiri setelah menarik Tiyo masuk ke dalam pusaran hidupku yang problematik. Ditambah lagi dia memaksaku untuk berkencan selama tiga minggu sebagai aksi tutup mulut. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kacaunya jika nanti ketahuan sama Juna. Bisa-bisa dia beneran pergi meninggalkanku.

"Duh!!!" aku menggeram sambil meremas kepalaku yang tetiba terasa nyut-nyutan

Rasa gelisah kembali hadir, membuat aku takut jika akan memancing monster itu lagi. Aku selalu melampiaskan rasa sedih, kesal, gelisah, marah dan kecewa dengan melakukan hubungan badan. Bertahun-tahun sudah aku berjuang melawan diriku sendiri. Mengendalikan gairah libidoku saat tiba-tiba melonjak tinggi.

Setelah merasa lebih tenang, aku segera mengenakan setelan kasual berwarna peach yang senada. Lalu memakai riasan tipis serta menyemprot parfum beraromakan mawar kesukaanku.

Aku keluar kamar, menuruni anak tangga dan melihat kesibukan para penghuni kost pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku keluar kamar, menuruni anak tangga dan melihat kesibukan para penghuni kost pagi ini. Kemudian satu per satu dari mereka menyadari keberadaanku dan menoleh ke arahku.

"Pagi Miss..." sapa Dito sopan

"Pagi..." balasku

Sedangkan Juna dan Tiyo hanya menatapku sambil tersenyum sebagai sapaan, aku pun membalas senyuman mereka. Namun lain halnya dengan Alvin. Dia masih saja mengabaikanku, lalu melangkah menuju dapur tanpa sedikitpun melirik ke arahku.

"Pagi Miss.." sapa pak Sapto

"Pagi pak" balasku

"Ini kunci mobilnya, sudah saya panasin mesinnya" ujar pak Sapto sambil menyerahkan kunci mobil sedanku

"Uhuk... uhuk..." dahiku mengernyit kala mendapati pak Sapto terbatuk keras dan cukup intens sampai-sampai beliau membungkuk sambil memegangi dadanya sendiri

"Aduh..." keluh pak Sapto saat ingin menegakkan posisinya sambil meremas dadanya

Sepertinya dada pak Sapto terasa nyeri akibat batuk parah barusan.

"Pak Sapto gapapa kan?" tanyanku cemas

"Saya tidak apa-apa Miss..." jawab pak Sapto dengan suara serak seraya tersenyum tipis

"Kalo pak Sapto merasa tidak enak badan, sebaiknya libur dulu aja pak" tuturku mencemaskan kondisinya

"Tenang Miss, saya baik-baik saja. Mungkin hanya salah makan gorengan kemarin" balas pak Sapto

"Ck.. makanya pak, makanannya lebih diperhatikan lagi. Kalo pak Sapto kenapa-napa gimana?" omelku cemas

"Hehehe iya Miss, maaf. Kadang saya tidak bisa menahan diri kalo lihat singkong goreng anget, yang dijual di warung depan komplek" kelakar pak Sapto merespon kekhawatiranku

𝒦𝑜𝓈𝓉-𝓀𝑜𝓈𝓉𝒶𝓃 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang