Pagi ini Lisa memutuskan untuk berolahraga di pusat kebugaran yang tersedia tidak jauh dari cottage-nya menginap. Memakai pakaian olahraga lengkap, Lisa memilih hanya ingin berlari di treadmill yang tanpa ia sadari sudah menghabiskan waktu lebih dari setengah jam disana; membuat tubuhnya cukup kewalahan.
"Semangat sekali pagi ini, Adik ipar." Sebuah sapaan yang ternyata berasal dari istri Alexandre, Kakak Fred.
"Pagi! Habis Jogging di pantai?" Tanya Lisa santai pada Geraldine.
"Nope! Pagi ini aku skip olahraga. Kau tahu; setelah drama makan malam semalam, aku dan suamiku harus menghabiskan waktu semalam suntuk untuk menemani Fred." ungkapnya lemas.
Selepas berendam semalam, memang Lisa sudah tidak mendengar lagi ketukan di pintu kamarnya. Dirinya mengira Fred menyerah dan membiarkan Lisa beristirahat sesuai keinginannya. Dirinya tidak menyangka kalau ternyata semalam Fred malah pergi dan menghabiskan waktu dengan Alexandre dan istrinya.
Lisa bingung bagaimana cara menanggapi informasi tersebut, dirinya penuh rasa ingin tahu namun gengsi jika menunjukkan ketertarikan itu di depan Geraldine. Akhirnya Lisa memilih tetap diam dan terus melanjutkan larinya.
"Kau tidak mau tahu apa yang terjadi semalam, Hm?" Pancing Geraldine.
"Aku tidak tahu. Kurasa itu urusan keluarga kalian, bukan?" Jawab Lisa dingin. Dirinya harus mempertahankan harga dirinya dengan bersikap acuh.
"Kau ini! Aku tahu pasti semalam kau sudah salah paham pada kami semua, Terlebih pada Frederic yang dengan gegabah pergi meninggalkanmu semalam." Geraldine kini dengan berani mematikan alat Treadmill yang tengah digunakan Lisa, berharap Lisa bisa fokus mendengarkan ucapannya.
"Kalau saja kau tahu bagaimana menyeramkannya ibu mertuaku semalam ketika memarahi Fred, yang notabennya adalah anak kesayangannya?! Sepanjang aku mengenal Helene; Aku tidak pernah melihatnya semarah itu. Dan Papa mertuaku; Hahaha... Dia hanya bisa diam dan meminta maaf agar istri kesayangannya itu tidak melampiaskan kemarahan pada dirinya." Geraldine lalu menarik lembut tangan Lisa, lalu mengajaknya duduk di salah satu spot kursi yang ada di tempat kebugaran itu.
"Aku tahu kami salah karena membiarkanmu menyalahartikan kedekatan kami dengan Caro semalam. Harusnya kami lebih bisa berhati-hati dalam menjaga perasaanmu."
"Siapa Caro? Apa dia mantan kekasihnya Fred?" Mulut Lisa akhirnya gatal untuk menanyakan hal tersebut.
Geraldine tertawa, namun ketika tidak ada raut senang diwajah Lisa, dirinya seketika pun langsung menjawab. " Tidak. Fred dan Caro tidak pernah ada dalam sebuah hubungan asmara, meski kami semua tahu bahwa Caro sangat berminat pada Fred."
Lisa hanya mengangguk. Cukup lega namun tetap tidak bisa melenyapkan rasa sedihnya jika mengingat dirinya yang diusir secara halus oleh Ayahnya Fred pada acara makan malam semalam.
"Mama marah besar pada Fred karena tidak bisa menahan emosinya didepan dirimu dengan membawa Caro pergi untuk mengusirnya. Mama marah karena kelancangan Caro yang datang tanpa diundang pada acara makan malam semalam, Mama juga marah pada Papa yang malah menyuruhmu kembali ke kamar; karena dirinya tidak mau kalau sampai kau melihat Istrinya itu yang akan memarahi kami habis-habisan karena ketidak-pekaan kami yang terus meladeni ocehan Caro semalam, dan berakhir dengan melukai perasaanmu. Kau harus tahu kalau kami tidak ada niat sedikitpun mengabaikanmu Lisa. Kami tahu kau tidak mengerti bahasa perancis, sehingga itu kami jadikan kesempatan untuk membahas tentang dirimu dan hubunganmu dengan Fred, agar kami tidak membuatmu malu."
Lisa terdiam kala mendengar semua penjelasan Geraldine, seakan beban berat di dadanya seketika telah terangkat, rasa tidak percaya diri yang sedari malam terus menghantui dirinya, serta prasangka buruk tentang keluarga Fred kini telah sirna. Lisa percaya dengan apa yang diungkaplan oleh Geraldine, tidak mungkin ia membohonginya. Tidak ada gunanya, bukan?
Lisa bertekad sepulangnya dari Italia, dirinya akan kursus bahasa perancis. Dirinya tidak akan membuat ketidakmampuan dirinya dalam berbahasa akan menjadi boomerang untuk hidupnya.
"Terima kasih kau sudah menjelaskan ini padaku. Tadinya, siang ini aku berencana pulang dan mengurungkan niat untuk bergabung dalam acara keluarga kalian." Lisa tersenyum jenaka meski informasi itu memang benar adanya, hal itu ia sudah putuskan sejak semalam, sebelum akhirnya dirinya tahu tentang kebenaran yang terjadi semalam dari Geraldine.
"Jangan pernah kau berani pulang dan mengurungkan niat untuk bergabung dengan kami! Kami semua bisa digantung hidup-hidup oleh Mama!" Ucap Geraldine sedikit histeris.
"Apa beliau memang semenyeramkan itu?" Lisa mulai khawatir tentang karakter dari ibunda Fred tersebut.
"Dia adalah wanita paling baik yang pernah aku temui. Tapi jangan sekali-sekali pun mengusik dirinya, seorang Bernard Arnault saja angkat tangan, apalagi kita ini?!" Geraldine lalu tertawa keras ketika selesai mengungkapkan seberapa superior sosok Ibunda Fred itu di mata keluarganya.
"Baik. Akan menjadi Catatan tersendiri untukku agar tidak menimbulkan masalah dengannya." Jawab Lisa sembari ikut tertawa.
🐤🐤
Sudah seharian ini kami menghabiskan waktu di dalam Yatch milik keluarga Arnault. Suasana pun sudah mulai mencair kala Lisa akhirnya tetap mau ikut bergabung dalam acara keluarga tersebut, meski hingga saat ini dirinya masih mengabaikan keberadaan Fred.
Lisa menyibukkan dirinya dengan berenang, berfoto dan mengobrol bersama Zita dan Geraldine, sedangkan Ibunda Fred terlihat sesekali tengah berbincang serius dengan kakak sulung Fred; Delphine, sehingga kami bertiga yang notabennya bukan darah langsung keluarga Arnault memilih mencari kesibukan lain yang lebih menyenangkan.
"Besok kita harus jadi ke Yunani! Aku sudah tidak sabar ke Kalymnos untuk bermain Canoe disana!" Zita terdengar antusias.
"Alex bilang besok lokasi tersebut sudah di booked khusus untuk kita! Jadi siapkan bikini terbaikmu, Sisters!" Geraldine menyemangati.
Lisa hanya bisa ikut tertawa, dirinya bingung; dirinya ingin sekali ikut kesana, tapi jika bermain Canoe; berarti mereka harus berpasang-pasangan, bukan? saat ini saja dirinya masih mengacuhkan Fred. Lisa pusing.
"Kalian masih belum berbaikan, ya?" Zita yang menyadari bahwa seharian ini Lisa terus menghindari Fred akhirnya bersuara. "Aku kasihan melihat Fred, lehernya bisa-bisa putus kalau dia terus-menerus menatapmu seperti itu seharian."
Lisa dengan reflek langsung menoleh kearah dimana saat ini Fred sedang berada, tatapan mereka langsung bertemu dan terkunci, seakan Lisa kini tengah terhipnotis karenanya.
"Selesaikan masalah kalian sekarang, jangan sampai acara kita besok menjadi tidak menyenangkan karena ulah kalian, ya?!" Geraldine kini ikut bersuara. "Fred! Kemarilah, Lisa ingin berbicara denganmu!" Teriaknya lagi tanpa bisa Lisa duga.
Mendengar ucapan Geraldine, wajah Fred berubah sumringah seketika, dan tanpa pikir panjang ia pun segera datang menghampiri Lisa dan yang lain. "Gracias. Shall we, Cherie?" Ucap Fred menatap Lisa dengan sungguh-sungguh, membuat Lisa pun tidak punya alasan lain untuk mengelak.
🐤🐤🐤TBC🐤🐤🐤
KAMU SEDANG MEMBACA
Me with Mr. Smile
FanfictionMenjadi artis Kpop internasional telah berhasil ia wujudkan, mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari berbagai pekerjaan yang memanfaatkan ketenarannya pun sudah tercapai, namun bukan Lalisa Manoban namanya jika dia puas akan hal itu. Bersinar dan ber...