BODOH

1.2K 204 23
                                    




Sinar Matahari yang menembus masuk melalui jendela pesawat raksasa tersebut memantulkan cahaya tepat ke wajah Frederic. Membuatnya tampak terlihat berseri indah, meskipun Pria itu sedang serius menatap layar laptop yang ada di hadapannya. Sesekali juga rahangnya mengeras dan sedikit terdengar suara gemeretak gigi seakan dirinya tengah menahan emosi.


Melihat itu, Lisa kembali menegakkan posisi duduknya; tubuh mungilnya mencoba mencari kenyamanan, meski dirinya masih tidak bisa berkutik karena satu lengan pria itu tetap membelitnya, menahannya agar tetap duduk diam diatas pangkuannya. Ya! sepanjang perjalanan mereka, Lisa duduk diatas pangkuan Frederic! Bahkan kru kabin pesawat yang akan mengingatkan untuk memakai sabuk pengaman pada saat takeoff tadi, harus menutup mulutnya ketika melihat aura Frederic yang tidak bersahabat.


"Apa kau tidak berat harus memangkuku sepanjang perjalanan ini? Kau lihat? Disana banyak sekali kursi kosong untukku."


Diam.


"Perjalanan Korea menuju Paris itu tidak sebentar, Tubuhku bisa sakit kalau harus terus bertahan dengan posisi yang seperti ini" Lisa kembali bernegosiasi.


Diam.



Kesal dengan respon tak acuh pria itu, Lisa dengan berani mulai mengkonfrontasi, mencoba mengusik pria yang terlihat sangat serius dengan meeting onlinenya itu. Lisa tahu bahwa pria itu sengaja mematikan cameranya agar para rekan bisnis yang sedang rapat bersamanya tidak bisa mengetahui kondisi dan situasi seperti apa yang sedang pria itu lakukan saat ini.


Mencoba melewati batas keberanian Lisa, dirinya mulai mendekatkan wajahnya kearah kerah kemeja pria itu, menghirum harum tubuhnya yang tidak usah diragukan lagi keharumannya; membuat Lisa heran, semahal apa parfumnya? ia tahu bahwa sedari pagi pria itu sudah sangat aktif dengan kegiatannya, namun wangi tubuhnya sama sekali tidak terganggu oleh aroma keringat ataupun lainnya, membuat Lisa tanpa sadar semakin mendekat menikmati aroma itu.


Tubuh Pria itu mulai merespon, dirinya bergerak tidak nyaman ketika Lisa mulai dengan berani menciumi sisi lehernya, dari kecupan ringan, diselingi pula oleh gigitan kecil layaknya seseorang yang sedang gemas akan sesuatu hal.


berdeham beberapa kali sebelum kembali berbicara dalam bahasa Inggris dengan aksen Prancisnya yang khas, Frederic kini berbicara sembari satu tangannya menarik lembut kepala Lisa agar menjauh dari lehernya. Dengan tatapan tajam seakan mengisyaratkan untuk Lisa tidak bersuara, Frederic tetap menahan kepala Lisa agar tetap menjauh selama ia berbicara dengan rekan bisnisnya.


Lisa pun tidak bisa menahan tawanya, bukannya takut, dirinya malah merasa semakin gemas akan sikap pria itu. Lisa tetap diam di posisinya sembari mendekap mulutnya khawatir suara kekehannya bocor hingga keluar dan terdengar oleh orang-orang di seberang sana.


Frederic tetap berhasil menguasai keadaan, ia mampu berbicara dengan lantang dan tegas; memberikan tanggapan dan sarannya atas beberapa topik rapat, meskipun tanpa lawan bicaranya ketahui, bahwa saat ini pria itu hanya berfokus menatap wanita nakal yang ada dipangkuannya itu.


Mengetahui bahwa bagiannya untuk berbicara sudah selesai, dengan cepat Frederic menekan tombol mute pada laptopnya, dan tanpa aba-aba langsung menarik kepala Lisa mendekat kearahnya, menyerang bibir ranum Lisa tanpa ampun. Lisa yang mendapat perlakuan itu secara tiba-tiba tentu saja terkejut. Dirinya belum siap menerima hal itu.


"Don't play with fire, Cherie." Bisik Frederic tepat saat ia melepas pagutan panasnya. "Tidurlah di sana." Tunjuk Frederic pada tempat tidur yang tersedia di sudut lorong kabin, melepas pelukannya di tubuh Lisa dan sekali lagi mengecup bibir Lisa yang terlihat membengkak karena ulahnya.



Me with Mr. SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang