17. Antara Orang Lama Dan Orang baru

25 2 0
                                    

Happy Reading
•_________________•

"Kalau Ayah mau bawa Raissa ke Yogya lagi, kalian setuju kan?," kalimat pertama yang di ucap kan sang ayah ketika seluruh anggota keluarganya berkumpul di satu ruangan yang sama.

"Engga, maksud Ayah pas Mas sama Mba kuliah kan di rumah cuman ada Adek sama Kakak, jadi kalau Ayah bawa Raissa kesini juga ga bakalan meribetkan kalian, Yesha kan udah bisa naik sepeda sendiri nanti berangkat sekolah Raissa bisa bareng Yesha atau bareng Ayah, Adek berangkat sama Bunda juga bisa kan. Ayah cuman ga tega kalau Raissa terlalu lama ada di sana, dia juga butuh kasih sayang Ayah sama Bunda di sini, lagian Mba Yasmin juga bentar lagi mau tunangan dan menetap di aussie jadi apa salahnya? Mba Aya sama Mas juga saat udah lulus kuliah Kakak sama Raissa udah masuk kuliah jadi rumah juga bakalan sepi ga ada kalian. Jadi, gimana?," tanya Ayah sekali lagi, Arka memang selalu mencari kesempatan untuk berbicara seperti ini

"Hamdan gapapa kalau itu demi kebaikan kita tapi apa ga kasian sama Raissa? Mas sama Mba Aya kuliah dia udah masuk kelas 9 apa ga sayang Yah? Takutnya Raissa ga bisa bersosialisasi di sini, kenapa ga pas dia SMA aja Ayah?," sebagai anak tertua yang ada di sana, Hamdan lah yang pertama merespon perkataaan Arka.

"Ya untuk pertemanan gampang, Yesha punya banyak teman di sini kan bisa itu juga jadi temennya Raissa? Ayah juga niatnya masukin dia ke Spensa bukan ke Spenda, kan di sana ada Dhika sama Arva jadi bisa mereka kenalkan keteman-teman disana."

"Terserah Ayah aja, aku juga ga punya hak buat ngelarang. kalau itu baik buat kedepannya ya gapapa, aku tau Ayah udah mikirin ini dari lama," ungkap Mayya

"Yesha? Kamu gimana? Gapapa kan?," Yesha, dirinya lah yang membuat Raissa berada di sana. Sikap Raissa yang tergolong mudah bergaul sangat cepat mendapatkan teman sangat berbeda dengan Yesha, ia membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dan mendapatkan teman. Sedari ia kecil tak jarang Arka lebih memperhatikan Raissa dari pada Yesha, hal itu di karnakan saat mereka lahir keadaan Raissa jauh lebih buruk di banding Yesha dan itu lah yang membuat Yesha sedikit tidak menyukai kembarannya itu.

"Terserah Ayah aja, aku ga peduli dan aku juga ga punya hak buat ngelarang Ayah. Lakuin hal yang menurut Ayah baik aja, aku pasti dukung Ayah. Aku mau kekamar dulu, ada tugas yang belum di kerjain, permisi," Yesha pergi meninggalkan ruang keluarga dengan perasaan yang tidak beraturan.

"Udah, gausah di susul dianya, Yesha juga butuh waktu buat menerima semuanya," Nanda menahan Luna yang hendak menyusul Yesha ke kamarnya.

"Gue gabisa benci sama Raissa, maafin gue Ra tapi gue benci kalau gue selalu di anggap sebagai Raissa," Yesha bermonolog dan menggulir pesan di Handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gabisa benci sama Raissa, maafin gue Ra tapi gue benci kalau gue selalu di anggap sebagai Raissa," Yesha bermonolog dan menggulir pesan di Handphonenya

Ada beberapa pesan yang belum terjawab karna jujur saja dirinya cukup sibuk belakangan ini, ia membuka salah satunya dan membalas pesan itu.

Aiss👿
Terakhir terlihat pukul 16:28

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk Dhika ll Guinn Myah ft. Daniel KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang