_______♧_______
I don't own One piece
One piece by Eiichiro Oda
Story by drandaminnnPairing : Roronoa Zoro/Monkey D. Luffy
Warning!
Bahasa baku! Non-baku! Typo(s)! Ooc (s)! Dll...________♧_______
Happy reading~
Memang benar dia telah bertanding dengan Mihawk sebanyak tujuh kali dan menerima kekalahan sebanyak ia bertanding dengannya.
Di pertandingan ke delapan mereka, meski ia terbiasa akan serangan dan mulai bisa membaca. Mihawk masih lawan yang sulit untuk Zoro taklukan.
Namun siapa dia jika menyerah begitu saja. Tidak ketika dia berlatih mati-matian mengorbankan semua waktu santainya. Tidak ketika Luffy ada di sini dan melihatnya. Tidak ketika dia harus membawa kemenangan ini sebagai tanda maaf darinya.
Zoro mundur kebelakang ketika pedang yang diayunkan Mihawk hampir menyobek bagian perutnya meski mereka memakai baju yang tahan besi di beberapa area yang fatal.
Ia bergerak maju, menyerang setelah dibuat mundur. Tangannya menggenggam Wado ichimonji dan mengayunkan tepat kearah dada sang legenda yang dapat ditangkis olehnya, Zoro tahu Mihawk akan menangkis serangan mudah seperti itu, ia bebankan seluruh beratnya di kaki dan berputar ke belakang sang lawan dengan pedangnya yang berhasil menggores bisepnya. Sebuah gerakan tipuan untuk melemah kan si mata elang.
Sorak-sorai segera terisi, menyorakinya atas aksi yang baru saja ia lakukan.
Zoro pasang posisi dan acungkan katananya. Matanya melirik Luffy yang kini bersorak dengan dua botol plastik dimainkan yang entah dapat darimana. Kedua saudaranya ikut menyoraki layaknya suporter bola.
Zoro terkekeh ringan sebelum beralih dengan cepat memandang Mihawk yang kini berdiri dan satu lengan yang tak terluka mengusap lukanya.
"Ini lebih dalam dari yang biasa."
Katanya ditengah keributan para penonton. Mihawk menatap Zoro dengan mata elangnya yang sudah tajam semakin menajam, seolah ia baru saja serius akan pertandingan ini.
"Tentu saja, aku tidak berlatih delapan tahun hanya untuk memberi mu luka yang kecil."
Mihawk terkekeh, ia pasang kembali kuda-kudanya, "masih terlalu dini untuk kau sombong, bocah."
"Yah, aku harus sombong untuk memamerkan bakat ku kepada seseorang bukan?" Zoro pasang seringai miliknya, matanya kembali melirik Luffy diikuti Mihawk yang menatap garis pandangannya.
"Kau harus minta maaf kepadanya nanti."
Zoro menoleh dengan terkejut, tapi Mihawk masih menatap Luffy. Jadi ia menyeringai kembali. "Aku kira kau swordmaster bukannya peramal."
"Itu cita-cita ku dulu."
°°°°°
Ia kalah.
Zoro kalah kembali yang kedelapan kali.
Ah, Zoro ingin menghilang.
Zoro pikir, pertandingan kali ini akan berbeda. Ia berhasil memberi luka pada Mihawk dan juga memojokkannya, tapi pada akhirnya ia kalah kembali.
Di akhir, sebelum ia kalah Mihawk mengatakan sesuatu padanya.
"Jika kau fokus dari awal, mungkin kau bisa menang." Zoro yang berlutut dan memandang pada marmer di bawahnya menatap Mihawk. Mihawk meliriknya lalu ke bangku penonton, Zoro mengikuti arah pandangnya. Tahu tanpa melihat pun ia bisa menebak siapa yang Mihawk lirik. "Jika saja pria itu datang lebih awal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger | Zolu
RomanceBagi Zoro seluruh hidupnya ia dedikasikan hanya untuk pedang, latihan, dan menjadi yang terbaik. Tak pernah terpikirkan olehnya bahwa orang asing akan muncul dan mulai mengacaukan hidupnya. Ikut bergabung dan berbagi rasa. . . . . . Zolu fanfiction ...