-02-

57 4 0
                                    

"Wah! Kau ternyata lagi masak, pantas saja ada suara orang lagi masak" goda nya sambil senyum-senyum

"Maaf ya, aku masak tanpa seizin mu. Habisnya gak ada makanan sama sekali"

"No problem, hari ini kamu mau kuliah?" Tanya Rui

"Iya, emang kenapa?" Jawab Sanao

"Hah?? Padahal kamu lagi luka loh? Emang nya tidak apa-apa?" Tanya nya

"I'm fine, don't worry, Rui. Aku juga hari ini ada matkul penting, aku harus masuk" jelas ku

"Alright.."

Lalu aku menghampiri Rui di meja makan, aku menyodorkan makanan kepada Rui. Aku dan Rui memakan masakan yang aku buat secara bersama-sama.

"Enak," puji Rui

"Thanks"

"Atau kamu beli, ya?" Goda nya

"Enak aja!! Jelas-jelas tadi kamu lihat aku lagi masak!" Ucap ku dengan kesal

Rui yang mendengar itu pun tertawa, "iya, iya.. bercanda doang kok! Udah dong, jangan cemberut" ujar nya di susul dengan ketawa lagi.

Lalu aku dan Rui segera menghabiskan makanan itu, Rui menawarkan diri untuk dia yang mencuci piring. Aku menolaknya, tetapi kata Rui, "udah, biar aku aja. Tadi kan kamu udah masakin aku, lagian juga kamu katanya mau ke kampus, kan? mending kamu siap-siap saja deh." Ujar Rui

"Tapi kan-"

"Sssttt! Udah, udah" Rui menyela perkataan ku, aku mengangguk dan langsung masuk ke kamar untuk siap-siap, setelah beberapa menit aku bersiap-siap lalu aku pamit ke Rui.

"Ku tinggal ya, Rui" ucapku

"Iya, Eh sebentar! Kamu naik apa?"

"Motor ku"

Rui menunjukkan ekspresi bingung kepada ku, "motor mu? Dimana? Bukannya di rumah mu?"

Aku baru ingat! Ini kan rumah Rui..
Aku kan lagi menginap untuk beberapa hari di sini, sial.. aku lupa.

Rui tertawa terbahak-bahak karena melihat ku mematung di pintu utama, "ayo, aku anterin!" Ajak Rui

"Beneran gak apa-apa? Gak ganggu kah?" Tanya Sanao

"Enggak, aku juga mau keluar kok" jawab Rui

Lalu aku di antarkan oleh Rui untuk pergi kuliah, saat di perjalanan, aku membuka topik kepada Rui

"Rui, kamu gak kuliah?" Tanya ku

"Dulu iya, tapi sekarang udah gak" jawabnya

"Udah lulus? Atau kenapa?" Tanya Sanao dengan sangat penasaran

"Belum lulus, umm ada deh. Nanti lama-lama kamu juga tau sendiri."

Aku bingung dengan ucapan nya Rui, maksud dari 'belum lulus, umm ada deh.' itu apa? Dia berhenti kuliah karena tidak cukup biaya? Kayaknya enggak deh, dia aja kaya raya. Tetapi aku sangat penasaran dengan itu..

Tanpa sadar, aku dengan Rui sudah ada di depan kampus. "Nanti kalo udah selesai, chat atau telepon aja ya"

"Loh? Tapi kan, aku belum ada nomer kamu"

"Oiya, nih" lalu Rui menyebutkan nomer handphone nya, dan mengetes apakah bisa di telepon, dan hasilnya adalah bisa.

Sementara itu, orang-orang yang melihat ku mengobrol dengan Rui, hanya bisa menunjukkan ekspresi bergidik ngeri, heran, dan takut. Aku yang menyadari hal itu, aku bingung, mengapa orang-orang melihatku mengobrol dengan Rui, ekspresi orang-orang seperti itu..?? Ada yang salah dengan ku? Ada yang salah dengan Rui?

Love, For Unreality..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang