-05-

39 4 0
                                    

"Katanya, laki-laki yang bersama mu itu mahasiswa tahun lalu yang sudah meninggal karena kejadian beliau di dorong dengan teman kelasnya dari lantai 7.." jelas Yui

Mata ku membulat, tidak percaya dengan perkataan Yui, "ah, itu mah palingan cuma mirip kali, atau mungkin itu sodara nya" kata ku.

"Bisa jadi sih, lagian juga kan itu berita tahun lalu entah tahun ke berapa. Aku juga tidak percaya sih, aku kan cuma denger dari mereka mereka."

Aku diam, tidak berbicara sama sekali. Masa, iya? Rui itu aslinya udah meninggal?

"Nao, pulang yuk! Mendung nih, kayaknya mau hujan" ucap Yui sambil melihat ke atas langit, aku pun juga ikut melihat ke atas langit.

"Eh, iya! Yaudah yuk!"

Aku dan Yui pun pulang ke rumah masing-masing, saat aku ingin mengetuk pintu rumah Rui, aku teringat dengan berita yang aku dengar dari Yui. Aku diam sebentar, menarik napas dan mengeluarkan nya. Lalu aku mengetuk pintu rumah Rui, "Rui.." panggil ku.

Tetapi tidak ada jawaban dari Rui, biasanya Rui selalu menjawab panggilanku sehabis aku pulang kuliah. Aku mencoba memanggil nya lagi, "Rui.. aku pulang, kamu dimana?"

Aku mencoba mencari Rui di lantai 1, tapi hasilnya nihil, tidak ada Rui di lantai 1. Lalu aku menaiki tangga menuju lantai 2, sudah mencarinya tetapi tidak ada, tinggal satu ruangan lagi di lantai 2. Yaitu, kamar Rui.

Aku mengetuk pintu kamar Rui, tetapi tidak ada sautan, aku perlahan mencoba membuka pintu kamar Rui lalu aku masuk ke dalam kamarnya. Tetapi, tidak ada Rui. Aku mencoba naik ke lantai 3, tetapi tidak ada juga. Aku turun ke lantai 2, ingin masuk ke kamar ku, siapa tahu Rui sedang pergi.

"Tunggu, bukankah tadi kamar Rui terbuka??" Bingung ku

Aku berjalan perlahan menuju arah pintu Rui, aku membuka nya lagi tetapi tidak kunjung ada.

"Paling cuma ke tiup angin, kali ya??"

Aku berbalik badan, ingin menuju kamar ku. Tetapi, aku sangat terkejut!

Tiba-tiba Rui sudah di depan pintu kamar nya.. suasana sunyi dan senyap, aku sangat terkejut dan reflek menutup mata ku.

"Rui, kamu dari tadi dari mana aja?? Aku cariin di seluruh isi rumah gak ada.." suara ku bergetar

Rui langsung memeluk ku, "sorry Nao.." ucap Rui dengan tertawa kecil, "aku padahal abis dari lantai 3 loh, lagi duduk" Rui melepaskan pelukannya

"Lagi duduk??? Gak ada ya di lantai 3, jangan bohong deh! Lagian juga kamu kayak hantu aja tiba-tiba nongol, aku kan jadi kaget!!" Kesal ku

Rui tertawa, "maaf deh.. lagian di kampus lama banget! Aku kan jadi kesepian." Ucap Rui ngambek

"Ih, manja deh!"

Pukul ku pelan di lengan Rui, Rui berpura-pura kesakitan. "Sakitt!"

"Itu pelan, loh! Dah, ah mau ganti baju" ujar ku dan masuk ke kamar ku, Rui hanya tertawa dan masuk ke kamar nya.

Beberapa jam kemudian, Rui mengetuk pintu kamar ku, "Nao! Kamu mau makan malam apa??"

"Apa aja, terserah kamu!" Jawab ku dari balik pintu

"yaudah, aku bikinin ya!"

"Iya! Sebentar lagi nanti aku turun ke bawah" ucap ku

Rui turun ke lantai 1 untuk membuat makan malam, Rui bingung ingin memasak apa, Ia memutuskan mencari resep makanan di handphone nya yang cocok untuk di makan di malam hari.

Setelah Ia menemukan resep makanan tersebut, Rui perlahan membuat makanan tersebut.

Beberapa menit kemudian, Sanao turun dari lantai 2 dan menghampiri Rui. "Rui, ada yang perlu aku bantu gak??"

"Gak usah kok, dikit lagi selesai." Ucap nya, lalu setelah menghias dikit Rui berbalik badan dan sambil menunjukkan hasil masakannya.

"Tadaaa..!!! Steak spesial ala chef Rui telah selesai!!" Sambut nya dengan sangat meriah

Aku tertawa senang, "harum banget!! Pasti enakk deh, ayo kita makan!"

"Of course!!"

Lalu aku menyiapkan garpu dan sendok di meja makan, setelah siap. Aku dan Rui memakan masakan Rui, "gimana, enak gak??" Tanya Rui

"Enak bangettt!! Aku sukaa, bikinin steak kayak gini lagi dong nanti" ucap ku dengan mata berbinar-binar

"Siapa dulu dong yang masak?? Chef Rui yang terkenal di dunia, gitu loh!!"

"Idihh! tapi serius loh, emang enak!" Puji ku

"Terimakasih, terimakasih" gaya Rui yang di pakai di dongeng dongeng pangeran yang memberi hormat kepada tuan putri, Sanao hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Rui.

Mereka berdua pun menikmati makan malamnya, setelah itu Sanao sibuk mencuci piring dan Rui membersihkan meja makan nya.

Rui mengajak Sanao untuk ke tempat 'rahasia' nya Rui,

"Nao, kamu mau ke tempat rahasia ku, tidak??" Tawar Rui

"Tempat apa? Rahasia?? Dimana?"

"Iya, di lantai 3. Mau gak?"

Aku mengangguk yang berarti setuju, Rui berjalan duluan karena hanya dia yang tahu tempat itu berada. Apa maksudnya tempat rahasia?? Tempat itu sangat istimewa bagi Rui? Aku penasaran.

Rui membawa ku ke tempak rak rak buku yang sangat tinggi, dan rak itu di penuhi dengan buku.

"Kita ngapain ke sini?? Kan sudah tidak ada jalan lagi"

"Ya, memang ini tidak ada jalan lagi, tetapi tunggu sampai aku memperlihatkan nya kepada mu."

Rui mendorong rak buku itu dengan sangat pelan, "lihat.." Rui yang mempersilahkan ku untuk masuk ke dalam ruangan itu, aku terkejut, jadi ini yang di namakan tempat 'rahasia' nya Rui??

"Ada ruangan dalam ruangan."

Aku masuk ke dalam ruangan itu, mata ku berbinar, sangat indah.. atap nya terbuat dari kaca tetapi dari luar tidak bisa terlihat.

Di dalam ruangan itu terdapat banyak sekali koleksi-koleksi barang antik dan kuno milik Rui, Rui merawat nya dengan sangat baik.

Koleksi-koleksi nya juga terdapat barang antik dan kuno dari luar negeri, mereka terawat dengan sangat baik, Bahkan masih seperti terlihat baru.

Rui menyuruh ku duduk untuk melihat langit-langit yang sangat indah, Rui berkata "baru kamu doang loh, yang tahu tempat rahasia ku"

Aku melihat ke arah Rui, memandangi mata nya yang indah dan aku tersenyum.

"Oh, ya??"

"Iyaa" Rui beranjak dari duduknya, Ia menuju ke satu arah yaitu menuju ke alat pemutar musik pada zaman dahulu yaitu Gramophone. Ia mengambil salah satu piringan hitam dari susunan-susunan piringan hitam miliknya, Ia memutar lagu yang sangat indah dan yang bisa membuat tenang.

Benar, kan? Kata ku. Rui merawat barang-barang antik dan kuno nya dengan sangat baik, bahkan Gramophone yang sudah sangat lama saja masih bisa di gunakan.

Rui kembali duduk di sebelah ku, "kamu suka mengkoleksi barang-barang antik dan kuno, ya??" Tanya ku.

"Iyaps! Ini juga peninggalan dari-

꒰。⁠• BERSAMBUNG ⁠•⁠。꒱⁠


Heyhooo!!
Dukung cerita ini dengan Vote dan Komen, tunggu kelanjutannya yaa!

I hope you like it! And thank you~

✧✧✧

AR-2023!!

Love, For Unreality..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang